KEDAI HARAPAN 9
Meskipun mereka hari ini resmi debut, mereka tetap akan menjalankan kedai harapan bergantian dengan Day6. Mereka tidak akan pernah meninggalkan kedai yang penuh dengan kenangan selama perjalanan mereka. Karena disinilah mereka berjumpa dan disatukan. Kedai ini benar-benar menjadi tempat yang sangat beresejarah bagi mereka, Stray Kids.
"Aku akan merindukan tempat ini. Aku benar-benar tidak kesepian lagi sekarang. " ucap Changbin sendu.
"Kau ini bilang apa? Kita setiap hari pasti kesini." sahut Minho tidak mau meninggalkan Kedai.
"Benar. Sekalipun jadwal kita padat kita harus sering mengunjunginya." timpal Woojin.
"Kedai ini adalah rumah terindah yang pernah kutempati meskipun awalnya aku ragu untuk tinggal disini." tutur Seungmin tersenyum nanar.
"Tempat ini akan menyimpan banyak kenangan. Bersama kalian... " Han mulai sendu.
"Kedai putus asa yang menjadi sebuah harapan." tambah IN.
"Aku bisa tidur nyenyak disini. Saat aku kedinginan ada selimut tebal dan kalian yang menghangatkan. " Felix menatap papan kedai.
"Kedai yang menyelamatkanku dari dunia malam." Hyunjin melamunkan masa lalunya.
"Apa kita tidak bisa tinggal disini saja?" tanya Minho yang enggan berpindah ke dorm yang akan dihuninya setelah resmi debut.
"Kita sudah terikat kontrak, dan kita tidak bisa melakukan semau kita sendiri." jawab Bangchan.
"Hah! Kita jadi tidak bebas!" seru Minho gusar.
"Tapi kita masih bisa bercanda hyung." seru Changbin.
"Tinggal dimanapun tidak masalah, asalkan dengan kalian semua." Han menimpali.
"Hyung, kata-katamu romantis sekali." puji IN gemas.
"Aku memang pria romantis, hehe." kekeh Han.
"Tapi kau tidak pernah berpacaran, Han." celetuk Felix.
Kwakkk... Kwakkk... Kwakk...
"Wanitaku adalah Ibuku, hehe." Han tertawa tanpa henti. Entah apa yang merasuki dirimu.
"Han benar, selama kita bersama, tinggal dimanapun tidak masalah." lanjut Bangchan.
"Bagaimana kalau kita tinggal di pinggir jalan?" timpal Minho.
"Hey, aku tidak mau." sahut Seungmin segera.
"Kenapa? Di jalan segar. Kau tidak perlu membutuhkan AC saat kau kepanasan." cerocos Minho si anak jalanan, mantan.
"Aku fikir itu kondisi saat malam. Bagaimana dengan siang yang terik seperti ini, hyung?" tanya IN yang sukses membuat Minho bisu.
"Sudahlah, kalian ini sedang membicarakan apa?" Woojin yang jiwa kedewasaannya timbul langsung berkomentar.
"Bahkan DAY6 hyung heran kedai ini bisa ramai setelah kepergian mereka." ujar Bangchan.
"Itu karena mereka memberi nama kedai ini salah, hyung. Kan nama adalah do'a. " Changbin menyahut.
"Yaa, kau benar.. "
Semua berdiri tersenyum memandang kedai. Obrolan-obrolan kecil itu selalu terdengar manis. Semoga itu bertahan dalam waktu yang lama.
Bangchan tersenyum melihat teman-temannya. Dia menatap kedai dengan mata nanar.
"Kedai, kau yang menyatukan kami." batinnya.
🐨🐨🐨
Changbin nyaris tidak percaya dengan kedatangan Ayah, Ibu sekaligus kakaknya. Ini seperti momen langka yang nyaris sudah tidak pernah terjadi selama beberapa tahun terakhir.
KAMU SEDANG MEMBACA
Road Not Taken | Straykids ☑
Fanfiction[Finish S1&S2 ] Aku menyusuri jalanan seorang diri dengan percaya diri. Setiap langkah aku merasakan kesulitan bahkan aku merasa sakit tanpa luka. Aku mulai egois saat seseorang mengulurkan tangan untukku dan aku menolaknya. Aku benar-benar terses...