🐨 13 🐨

1.4K 229 27
                                    

D-Day

“Nama kalian tidak terdaftar. Tidak ada nama Stray Kids di daftar. Saya sudah mengecek belasan kali.” Ujar petugas acara perlombaan ini.

“Saya mohon, tolong di cek kembali.” Kekeh Bangchan penuh harapan.

”Maaf. Saya sudah mengecek berulang kali. Kalian silahkan pergi saja.” Usir petugas itu.

Rasa lemas dan sedih menjalar begitu saja. Kenapa? Kenapa dunia begitu kejam. Kenapa? Sekalipun dunia tidak berpihak kepada mereka? Apa mereka harus menyerah? Ini masih terlalu dini untuk menyerah.

“Ini sedikit aneh...” celetuk Changbin.

“Aku berfikir seseorang dengan sengaja membatalkan nama kita.” Timpal Seungmin.

“Bagaimana mungkin? Hanya orang yang mendaftarlah yang bisa membatalkannya.” Sahut Bangchan yang kemarin sudah membaca peraturannya dengan teliti.

“Tapi aku juga berfikir ini aneh.” Lanjut Bangchan.

“Jangan bodoh. Semua mudah jika menggunakan uang.” Minho angkat bicara.

Ucapan Minho seakan menjawab semuanya. Benar, uang bisa mengandalkan siapapun. Uang menguasai dunia ini dan menjatuhkan harga diri seseorang. Bukankah begitu?

IN tiba-tiba jongkok dan meringkuk. Dia menangis sesenggukan. Dia ingat dengan ibu dan kakaknya. Padahal dia sudah berjanji akan segera sukses dan membuat keluarga mereka bangkit dari kemiskinan. Namun harapan itu seolah sirna.

Han yang mengingat kata-kata orangtuanya juga ikutan menangis. Bagaimana jika ia dipaksa belajar lagi? Sungguh dia tidak mau. Dia tidak bisa menutupi tangisannya dan langsung menangis di tempat sambil berdiri. Hyunjin yang dari awal memiliki impian untuk segera debut juga ikutan menangis.

Dan yang mengejutkan adalah Woojin. Dia memeluk Bangchan dan langsung menangis dalam pelukan itu.

“Dengan cara apalagi aku harus mencari uang? Aku kasihan kepada ayahku.” Seru Woojin dalam pelukan Bangchan.

Hati Bangchan sakit melihat dan mendengar teman-temannya menangis. Bebannya sebagai seorang pemimpin terasa sangat menyesakkan.  Langkahnya selalu gagal sebelum ia mampu memetiknya. Apakah hidup harus sekejam ini?

“Hey, berhenti menangis. Kita masih punya cara lain. Jalan sukses bukan hanya acara ini.” Seru Minho.

“Haruskah aku meminta bantuan ayahku? Aku akan memintanya untuk mengirim pengacara dan mengusut kasus ini. Ini tidak adil.” Seru Seungmin yang merasa janggal.

“Jangan. Jangan buat orang tua kita terlibat.” Sahut Bangchan.

Bangchan melihat Junhoe berjalan menghampiri mereka. Entah kenapa Bangchan berfikir negatif tentang Junhoe.

“Hai..” sapa Junhoe dengan senyuman ramah.

Semua menatap Junhoe. Tiba-tiba Junhoe mengeluarkan tissue dan menghapus air mata IN dengan lembut. Kemudian ia menghapus air mata Han. Setelah itu ia bermaksud menghapus air mata Hyunjin, namun dengan cepat Hyunjin menepisnya. Anehnya Junhoe malah tersenyum.

Junhoe memberikan satu Box kecil berisi tissue ke Bangchan, dan bangchan menerima itu meskipun ia tidak tahu maksudnya apa.

“Aku sengaja membelikan tissue ini untuk kalian.” Seru Junhoe dengan senyum yang amat bahagia.

“Apa maksudmu?” tanya Bangchan sambil memegang tissue itu.

“Kudengar kalian gagal ikut acara ini ya? Wah aku turut sedih.” Ungkap Junhoe dengan senyum diiringi tepuk tangan.

Road Not Taken | Straykids ☑Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang