Kedai Harapan
Hyunjin berdiri di depan cermin yang ada di Kedai. Beberapa kali ia melihat dirinya sendiri dan berpose bak seorang model.
"Ibu sangat beruntung melahirkan anak tampan sepertiku." gumam Hyunjin.
Hyunjin masih asik menatap dirinya sendiri didepan cermin. Sampai akhirnya matanya melihat ke arah Seungmin.
"Wahaaa... Aaa.. Aaaaa.. Wuaaa"
Seungmin tampak bermain sendiri di kursi dengan memainkan tangan. Hyunjin pun mendekat karena penasaran.
"Kau kenapa?"
Seungmin menghentikan aksi anehnya dan beralih memandang Hyunjin.
Ia tidak menjawab dan langsung meninggalkan Hyunjin.
"Cih.."
"Dasar anak jaksa sombong!" ucap Hyunjin sinis.
Merasa bosan, Hyunjin segera menghampiri Minho yang sedang bergulat dengan alat-alat dapurnya.
"Hey, Hyung!" sapanya.
Minho hanya menatap sekilas dan kembali fokus.
"Sejujurnya aku terkejut ketika tahu kau pandai memasak."
Hyunjin memulai percakapan tetapi tampaknya Minho masih terdiam. Hyunjin merasa diabaikan.
"Hyung, kau mendengarku?" tanyanya.
"Tentu. Telingaku masih berfungsi dengan baik."
Minho menjawab meski masih fokus dengan masakannya.
"Kenapa diam saja?"
"Kau tidak bertanya." jawab singkat Minho.
"Tapi aku mengajakmu mengobrol." balas Hyunjin.
"Aku benci diganggu saat memasak."
"Lebih baik kau membantuku daripada mengoceh terus menerus." tegas Minho.
Hyunjin menghela nafas dan membuangnya dengan kasar.
Hyunjin akhirnya meninggalkan Minho dan mendekati Felix yang tengah menata meja dan kursi.
Hyunjin segera membantu Felix menata meja dan kursi yang masih berantakkan.
"Kau tahu dimana semua orang?"
"Kenapa hanya ada aku, Seungmin, Minho hyung dan kau?" tanya Hyunjin.
Felix masih diam dan fokus menata, ia mengabaikan pertanyaan Hyunjin.
Untuk ketiga kalinya, Hyunjin diabaikan dengan orang yang berbeda dalam waktu yang sama.
"Aishh.. Kenapa semua membuatku kesal." gerutunya.
Felix duduk setelah menyelesaikan pekerjaannya.
"Bangchan hyung, Changbin hyung dan Han.."
"Mereka pergi sebelum matahari benar-benar menyapa, aku tidak tahu kemana." Jelas Felix.
Hyunjin yang masih dongkol hanya mendengarkan tanpa bereaksi.
"Woojin hyung dan IN sedang mempromosikan kedai di dekat sini."
"Kenapa IN tidak mengajakku?"
"Karena kau terlalu lama menghabiskan waktu di kamar mandi." jawab Felix.
Ditengah percakapan mereka, Seungmin tiba-tiba muncul. Entah dari mana.
Seungmin mendekat dan memberikan kamera mininya ke Felix, dengan polosnya Felix menerima kamera itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Road Not Taken | Straykids ☑
أدب الهواة[Finish S1&S2 ] Aku menyusuri jalanan seorang diri dengan percaya diri. Setiap langkah aku merasakan kesulitan bahkan aku merasa sakit tanpa luka. Aku mulai egois saat seseorang mengulurkan tangan untukku dan aku menolaknya. Aku benar-benar terses...