✊ 2.6 ✊

979 128 2
                                    

Changbin terkejut ketika mendapat kiriman gambar dari seseorang. Matanya melebar, mulutnya membisu. Felix yang duduk disampingnya melirik Changbin dengan penuh pertanyaan.

“Kau melihat apa hyung?” Felix menatap curiga.

Changbin tidak menjawab dan hanya memperlihatkan ponselnya ke Felix. Sontak Felix juga tidak kalah terkejut ketika melihat gambar yang ada di ponselnya Changbin.

Yaa, itu foto kedai mereka yang keadaannya benar-benar memprihatinkan. Banyak pilox dan coretannya benar-benar buruk. Bahkan ada tulisan jorok dan kasar disana.

Segera saja mereka memberi tahu yang lainnya.

•••

Papan bertuliskan KEDAI HARAPAN 9 sudah terpecah belah dan menyisakan puing-puing kecil. Banyak sampah yang entah darimana berserakan disana. Dinding kedai itu bahkan sudah tidak indah dan sebersih dulu lagi.

Benar-benar kotor dan kacau.

“Hyung siapa yang melakukan ini?” seru IN sudah menangis saja.

Bangchan berjalan ke kedai dan langsung membuka kedai. Semua mengikutinya dari belakang dan langsung menyaksikan pemandangan di dalam.

Semua! Semua hancur dan Berantakan. Ini lebih parah dari sebelumnya.

“Apa ini ulah Junhoe hyung?” seru Changbin.

“Bukan. Aku tidak berfikir ini ulah dia.” Bantah Bangchan.

“Lalu siapa hyung?” tanya Seungmin gemas.

“Kita tidak pernah punya musuh. Kenapa mereka melakukan hal ini kepada kita, hyung?” sentak Han emosional.

“Aku fikir day6 hyung akan kecewa melihat kondisi kedai sekarang.” Hyunjin menunduk lesu.

Bangchan tidak menjawab dan memilih diam. Dia masih tertegun melihat keadaan kedai sekarang. Entahlah. Anehnya dia malah berfikir bahwa ini semua ada sangkut pautnya dengan Seungyoun.

Jujur saja saat ia bertemu dengan Seungyoun, dia tidak berfikir negatif tentang orang tersebut. Tapi setelah Hangyul datang dengan wajah emosiannya, Bangchan jadi berfikir bahwa Seungyoun tidak sebaik yang ia fikir.

Tapi apa maksud dia melakukan hal semacam ini?

•••

Junhoe duduk di salah satu rumah makan bersama anak didiknya. Hari ini dia dengan berbaik hati mentraktir anak didiknya. Biasanya dia pelit akan hal semacam ini.

“Hyung? Tumben sekali mentraktir kita?” sindir Jaehyuk.

Seketika wajah songong Junhoe kumat.

“Aku banyak uang jadi aku fikir ini bisa mengurangi uangku yang kebanyakaan di ATM.” Jawab Junhoe songong.

Anak didiknya hanya tersenyum medengar jawaban Junhoe. Mereka sudah hafal dengan sifat angkuh Junhoe yang memang tidak bisa dihilangkan itu.

“Tidak tidak, aku bercanda.” Lanjutnya dengan senyum.

Junhoe menatap anak didiknya satu persatu dengan senyuman.

“Aku mentraktir kalian karena sebentar lagi kalian debut.” Ungkapnya.

“Wah! Kau benar-benar berbeda dari Junhoe hyung yang kutemui waktu pertama kali, hyung.” Puji Yoonbin.

“Tolong jangan membahas masa laluku ya.” Tegur Junhoe.

Yoonbin langsung meminta maaf dan menunduk. Junhoe tersenyum songong melihat Yoonbin.

“Semangat! Maaf kalau kadang aku membentak kalian. Ayo memulai semua dengan yakin!” seru Junhoe.

Road Not Taken | Straykids ☑Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang