✊ 2.2 ✊

1.2K 167 5
                                    

"Kenapa kau datang lagi?"

Hangyul menatap tajam ke arah Seungyoun sementara Seungyoun menatap hangat dengan senyuman yang terus menerus terlukis di bibirnya. Jujur saja senyuman itu terlihat manis.

"Jangan dingin padaku seperti itu lah."

"Aku tidak suka melihatmu ya." Tegas Hangyul.

"Kau kenapa sensitif sekali?"

"Ah Oke, mungkin karena anak didikmu ada yang keluar jadi kau terlihat stres sampai wajahmu terlihat menua seperti ini?"

Hangyul mengepalkan tangannya kuat-kuat mendengar uccapan Seungyoun yang terkesan mengejeknya itu.

"Sudahlah. Mereka sudah tidak ada harapan untuk bangkit. Bubarkan saja!" Seungyoun tersenyum.

"Tolong kau bercermin dulu! Salah satu anak didikmu juga baru saja keluar." Balas Hangyul.

Seungyoun menutup mulutnya dengan telapak tangannya. Matanya terlihat terkejut.

"Oh kau membicarakan Hwall ya?" tanya Seungyoun.

Hangyul tidak menjawab.

"Dia sakit dan harus keluar. Tidak seperti anak didikmu yang alasannya tidak jelas." Cibirnya.

Hangyul tersinggung dengan ucapan Seungyoun.

"Pergi! Aku tidak mau kantor ayahku terinjak dengan orang kotor seperti kau." Ucap Hangyul penuh penekanan.

Seungyoun berhenti tersenyum. Matanya menatap Hangyul dengan tatapan sombong.

"Kotoran yang sebenarnya adalah kau!" Sahut Seungyoun.

"Pergi!" tegas Hangyul.

Seungyoun tersenyum sinis. Kemudian dia menatap Hangyul dengan tajam.

"Kau tidak akan pernah bisa mengalahkan Cho Seungyoun. Mengerti?"

Setelah berkata seperti itu, Seungyoun segera meninggalkan Hangyul.

Sekedar informasi, Seungyoun adalah anak CEO SDC Entertaiment. Kebetulan dia ini punya anak didik yang dinamakan The Boyz dan tanggal debutnya berdekatan dengan Stray Kids. Kenapa Hangyul terlihat tidak suka dengan Seungyoun?

Alasannya sepele, karena mereka saingan. Dulu mereka adalah teman kecil yang sangat dekat. Namun semua berubah ketika mereka bekerja di perusahaan ayahnya masing-masing. Ketika partner menjadi rival. Saingannya ini bisa dikatakan saingan tidak sehat.

Seungyoun selalu menang ketika melawan Hangyul, tapi kali ini Hangyul tidak akan pernah merelakan anak didiknya yang ia sebut emas dihancurkan oleh Seungyoun atau siapapun.

•••

Woojin terlihat duduk di sebuah kursi mewah dengan tag nama besar di depannya yang bertuliskan 'DIREKTUR KIM WOO JIN'.

Setelah ribuan surat menolaknya, secara mengejutkan dia menjabat sebagai direktur? Wah!

Woojin tersenyum melihat tulisan dan jabatannya saat itu. Tapi bayangan teman-temannya terus menerus terlintas difikirannya. Dan dia jadi mengingat kejadian beberapa waktu yang lalu saat bertemu dengan Hangyul.

"Apa?"

Woojin tidak bisa menyembunyikan wajah terkejutnya ketika mendengar pengakuan dari Hangyul yang mengatakan bahwa dia adalah adiknya.

Spontan Woojin langsung memeluk Hangyul karena ingatannya masih jelas ketika ibunya membawa seorang bayi dan menitipkannya di panti, saat itu usianya masih tiga tahun tapi ingatannya masih mengingat dengan jelas.

Road Not Taken | Straykids ☑Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang