[Finish S1&S2 ] Aku menyusuri jalanan seorang diri dengan percaya diri. Setiap langkah aku merasakan kesulitan bahkan aku merasa sakit tanpa luka. Aku mulai egois saat seseorang mengulurkan tangan untukku dan aku menolaknya. Aku benar-benar terses...
"However hard we try to be together, the world never erases parting." - Author D -
•••
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
“ You Make Stray Kids Stay ”
•••
Kedai Harapan 9
Papan itu masih terpampang nyata dengan indah di depan kedai mereka. Mereka saling tersenyum satu sama lain dan segera masuk ke dalam kedai yang sudah lama tidak mereka kunjungi itu.
Setelah berita keluarnya Woojin keluar, mereka memutuskan hiatus. Awalnya permintaan mereka ditolak oleh Hangyul, tapi karena mereka memohon dengan sangat, Hangyul akhirnya memberikan waktu hiatus dalam satu bulan saja.
Yah meskipun karena permohonan itu, Hangyul jadi sasaran amarah CEO yang tak lain adalah ayahnya sendiri. Tapi tidak masalah, Hangyul juga memikirkan perasaan anak didiknya yang ia anggap emas itu.
BRAKKK
Mereka langsung menjatuhkan tas yang mereka bawa. Suasana kedai masih tampak sepi dan yahh terlihat sunyi. Seungmin langsung meraih sapu yang masih ada di kedai.
“Hiyekkk...” pekiknya langsung menjatuhkan sapu itu.
Seluruh pandangan tertuju pada Seungmin sekarang. Sepertinya jiwa kebersihannya kumat lagi.
“Sapunya benar-benar berdebu. Aku tidak bisa menyapu dengan sapu kotor seperti itu.” Komentar Seungmin sambil mengibas-ibaskan telapak tangannya.
Minho mengeleng-gelengkan kepalanya dan langsung meraih sapu yang tadinya terjatuh.
“Felix, tolong disapu.” Pintanya memberikan sapu itu kepada Felix.
“Aku?” Felix menunjuk dirinya sendiri.
“Kau mau ku buatkan makanan tidak? Kalau tidak aku saja yang menyapu.” Kesal Minho seperti biasanya.
Mau tidak mau Felix segera menerima sapu itu dan membersihkan kedai. Minho bergegas membersihkan dapur kesayangannya. Hyunjin masih sibuk menata tasnya dan tas member yang mereka bawa dengan bantuan IN. Seungmin masih berdiri dengan tatapan jijik, dan Han masih asik berdiri mematung dengan headset terpasang di telinganya.
Changbin duduk disamping Bangchan dengan tatapan cemas. Setelah kepergian Woojin, Bangchan benar-benar keluar dari jati dirinya. Dia jadi banyak melamun dan lebih sering merenung sendirian. Ini nyaris bukan seperti Bangchan yang mereka kenal.
