Satu di tambah satu adalah dua, nilai mutlak dari soal dengan angka positif tersebut. Sebuah angka mutlak yang beberapa orang mungkin tak perlu berfikir menjawabnya, sama halnya satu di kali satu yang hasilnya adalah satu.
Begitu mudah perhitungan matematika dasar, sampai Jungkook ingin sekali mengulang masa kecilnya kembali di mana ia masih begitu polos dan baru belajar mengucapkan nama-nama hewan dan tumbuhan.
Matematika, semua orang pasti dengar nama itu, sebuah nama sakral yang begitu memuakkan untuk di lakukan apalagi di perhitungkan nilainya. Suatu pelajaran yang hanya berisi ribuan angka dengan ratusan operasi perhitungan panjang dengan persoalan yang tidak sampai setengah halaman habis.
Jungkook mengalami nasib buruk sebenarnya, dia baru saja di ajak oleh temanya Jaemin untuk membolos pada mata pelajaran pertama yang memang di jadwalkan matematika.
Dan baru kali ini Jungkook menyesali pilihannya sendiri, okey, guru matematika, Ibu Guru Song Jigeum si guru paling cantik dan paling seksi—kata Jaemin—dengan sayangnya memberikan ulangan dadakan.
Secara mendadak, dan dengan lima soal dengan empat soal dasar operasi dan satu soal cerita. Jungkook ingin sekali menceburkan diri ke sungai Han dan menghilang saja dari bumi.
Dalam waktu lima belas menit dan lembar ulangan terkumpulkan. Bu guru cantik Jigeum tersenyum manis membacakan nilai-nilai ulangan harian.
Jungkook mengalihkan pandangan dan berusaha menulikan telinga, memilih memandang ke luar jendela di mana anak kelas sebelas tengah menjalani olahraga badminton berpasang-pasangan.
Sedang pandangannya semakin menajam saat maniknya menangkap gambaran lelaki cantik—menurutnya—tengah membawa buku yang di susun bertumpuk dan berjalan tergesa-gesa di seberang gedung kelas dua belas.
"Jeon Jungkook, bagaimana jawaban mu ini? Cara yang kamu gunakan salah! Kau benar-benar menghitungnya dengan benar, kan?" Guru Song berseru di kursinya dengan suara lembut khas miliknya.
Jungkook segera berdiri dan maju kedepan, menjelaskan cara ngawurnya yang hanya lewat di otaknya.
Ini matematika, cukup di hitung entah cara apa yang di gunakan. Entah benar atau tidak yang terpenting Jungkook berusaha.
.
.
.
.
.
Pelajaran kali ini adalah Bahasa Inggris, tetapi kabar dan desus murid-murid bilang bahwa Sang guru tercinta Kim Jaehyung sedang tidak masuk karena ada acara pribadi di rumah sepupu selama tiga hari dan kelas Taehyung kebagian tidak mendapat pelajarannya.
Sebenarnya bukan desus lagi tapi memang sudah di beritakan lewat sosial media. Taehyung sendiri juga tidak heran ketika ia kembali dan masuk kelas semua murid menyibukkan diri membicarakan beragam topik entah dari makanan, film, lokasi liburan, pesan pacar, kencan, rencana bertemu dengan pujaan, pertandingan baseball, sepak bola dan masih banyak lagi.
Taehyung sendiri memilih bergabung dengan Jimin, pria ini sudah baikkan setelah kemarin katanya hujan-hujanan hanya demi mengejar kakak kelas yang di cintai ya.
Segerombolan Jimin, Minho, dan Yong Bok membicarakan beberapa hal menarik tentang pameran seni yang di datangi Yong Bok atau sering disapa Felix kemarin sore dengan Changbin yang setahu Taehyung adalah laki-laki satu angkatan dengannya dan bahkan kelas mereka hanya sebelahan.
KAMU SEDANG MEMBACA
SENPAI(?)
FanfictionJungkook adalah kapten basket yang mengejar Taehyung untuk menjadi manajer klub. Jungkook hanya ingin Taehyung menjadi manajernya, setidaknya sampai satu semester ke depan, tapi ia sama sekali tahu kalau hati lebih cepat beraksi dari pada satu semes...
