Jungkook memberengut, oh ayolah, dia di cueki? Oleh pacarnya sendiri? Pacarnya Kim Taehyung yang paling cantik, paling manis, paling imut, dan paling lucu yang hanya miliknya Jungkook seorang itu.
Gara-gara apa? Gara-gara kelinci sialan yang kini menempati kandang kotak besar dengan cat pink yang ada di hadapannya sekarang ini. Jungkook sungguhan cemburu, dia sudah datang sejak setengah jam lalu dan Taehyung sama sekali tidak meliriknya, bertanya sesuatu atau memulai obrolan saja tidak. Dia sibuk bercicit lucu dan mengusap gemas bulu kelinci putih yang di beri nama Yukoikoo.
Lihat saja sekarang sudah berguling manja di atas karpet berbulu dengan kelinci putih sialan itu.
Jungkook mendengus, "sekalian saja pacaran dengan kelinci." Gumamnya kesal dan menatap kearah lain. Bosan dengan keadaannya.
"Jungkook~" panggil Taehyung.
Jungkook langsung menoleh cepat, "belikan aku omelette, nasi goreng dan umnn... Ayam. Mau kan?" Taehyung menatap kearahnya dengan posisi tiduran dan kelinci putih itu ada di perutnya.
"Tentu saja! Apapun untuk Putri Jeon Taehyung!" Jungkook langsung.
Taehyung mendengus kecil, melempar boneka singa kecil kearah Jungkook. "Pergilah sana!" Taehyung menyuruh cepat.
Jungkook terkekeh dan sebelum pergi menyempatkan diri mengecup pucuk kepala Taehyung dan berjalan dengan kunci mobil segera pergi membawakan pesanan Tuan Putri.
. . .
Jungkook menguap lebar, Taehyung tengah khidmat tidur di sampingnya dengan guling bersprei tokoh film kartun Simba. Kelinci putih Yukoiku sudah masuk kandang.
Selepas makan Taehyung tertidur dan mendusel ke Jungkook yang saat itu sedang asik main game dan hampir double kill. Tapi sialnya ia harus mengakui kekalahannya untuk pertama kalinya saat pacar manisnya itu mendusel minta di nyanyikan lagu tidur.
Sekarang ia sudah mengantuk, mau main juga sudah letih sekali. Akhirnya mengusap kepala Taehyung sayang dan mempererat pelukan mereka lalu ikut tidur.
Tidak tahu saja nyonya Kim melihat semuanya dan berkedip-kedip bingung.
"Mereka—pacaran?" Bingungnya.
Masih asik tertidur, Akhirnya mereka bangun setelah dering ponsel membangunkan Taehyung. Pria manis ini mengangkat ponsel dan memberengut saat tercetak jelas nama siapa yang menelpon. Akhirnya dengan malas berjalan ke balkon demi membalas telepon.
"Oppa!!!!! Coba dengar, kau tahu? Aku pulang ke Korea yeeeeeyyyy!!!!! Oppa!!!!! pasti senang kan? Tentu saja, siapa yang tidak rindu dengan—" Taehyung segera menutup panggilan telepon.
"Jadi dia selingkuh." Taehyung memberengut, menghela nafas. "Ah tidak, pasti bukan. Mungkin orang yang hanya kenal Jungkook." Walau Taehyung tidak yakin.
Taehyung menghapus log panggilan dan akhirnya terdiam cukup lama membuka galeri Jungkook yang penuh dengan fotonya. Ada tiga ratus lebih foto Taehyung yang di jadikan satu album. Ah, Taehyung tersenyum kecil. Jungkook tidak selingkuh, itu pasti saudaranya.
.
.
.
Sudah lebih dari banyak bulan mereka pacaran, kegiatan klub tetap lancar. Sampai di kelas sepuluh kabarnya ada murit pindahan dari Busan.
Akhir-akhir ini Taehyung jarang mendapati pesan Jungkook yang tak sebanyak biasnya. Walau telepon dan chat tetap ada dari Jungkook.

KAMU SEDANG MEMBACA
SENPAI(?)
FanfictionJungkook adalah kapten basket yang mengejar Taehyung untuk menjadi manajer klub. Jungkook hanya ingin Taehyung menjadi manajernya, setidaknya sampai satu semester ke depan, tapi ia sama sekali tahu kalau hati lebih cepat beraksi dari pada satu semes...