"Namanya Park Seoboom, dia lelaki yang manis. Sangat manis. Bukan hanya wajah dan kelakuannya saja yang manis, sifat dan hatinya juga sama-sama manis. Kami berteman sudah cukup lama. Bibi Jung bilang, Keluarga Seoboom sudah ada di sana lebih dulu, satu tahun sejak aku lahir. Seoboom bukan anak kandung, dia anak adopsi, orang tuanya selalu sibuk. Dia selalu di rumah sendirian dengan Paman Byun.
"Kami sering terlibat main bersama, dia mudah sekali kalah setiap permainan apapun. Aku senang berteman dengannya, dia sangat baik dan aku tak bisa berhenti menjahilinya. Kami tumbuh bersama-sama, Seoboom satu tahun lebih muda dariku, dia tinggal di rumah yang kau tinggali." Jungkook mengapit hidung Taehyung gemas.
"Benarkah?" Taehyung bertanya tak percaya dengan ucapan Jungkook.
"Hum. Dia yang pertama Taehyung, dia yang pertama kali membuatku jatuh cinta. Dia yang pertama kali mengakui cintanya. Dia bilang, aku tak pernah membohonginya tapi hari itu aku tidak mengatakan apa-apa. Aku menghancurkannya hanya karena satu hal sepele."
"Apa itu?"
Jungkook tersenyum menatap Taehyung, "Aku mengenalkannya pada orang tuaku, kupikir mereka akan menerimanya. Itu di umurku tujuh tahun. Menurutmu, apa yang akan kami lakukan di umur terpaut satu tahun itu? Kedua orang tuaku menolak kami, mereka membenci hubungan bisexual dan setelahnya aku benar-benar di paksa berpisah dengan Seoboom. Aku tak tahu apa yang di lakukan orang tuaku, tapi—
"Mereka membunuhnya, tepat di hadapanku. Menabrak Seoboom yang waktu itu bekerja keras datang ke sekolah, mobil melaju kearahnya dan dia tak bisa di selamatkan lagi. Aku.... Aku marah, orang tuaku meninggalkanku dan mengatakan agar aku memperbaiki diri."
Taehyung mengelus telapak tangan Jungkook. "Itu pasti berat, bukan? Aku tahu rasanya walau aku tak tahu bagaimana perasaanmu, Kook." Taehyung mengusap rahang Jungkook dengan lembut. "Aku tahu dan sekarang, percayalah itu tidak akan terjadi lagi." Mengecup pipi kanan Jungkook.
"Tapi aku takut! Bagaimana kalau itu terjadi padamu?" Jungkook menahan tangisnya, pikirannya berkecamuk.
"Itu tidak akan terjadi, hei, aku bisa menjaga diri. Lagi pula, Jungkook akan selalu di sampingku kan?" Taehyung memeluk Jungkook sayang dan Jungkook membalasnya dengan erat.
"Jangan tingglkan aku!"
"Iya." Taehyung membalas, walau ia sebenarnya tak yakin apa ini benar. Setidaknya ia bisa meyakinkan Jungkook, dan membuatnya tenang.
.
.
.
.
.
Kencan di lanjutkan, Jungkook dan Taehyung tak jadi ke Lotte World karena lokasinya di tutup sementara karena sehabis hujan tadi. Sekarang mereka ada di satu cafe, cafe yang ternyata baru buka dua hari yang lalu. Cafe pet yang di bernama Candy Cat Cafe itu ternyata cukup ramai, lokasinya yang terlihat dari jalan membuat cafe ini dengan mudah menarik pelanggan.
Taehyung pertama kalinya datang ke Cafe Pet seperti ini, dan ini bersama Jungkook. Sensasi pertama masuk itu gemas rasanya. Taehyung saja sampai memeluk Jungkook sangat erat saking gemasnya.
Para pelanggan menikmati kucing-kucing manis dan cantik yang memang di biarkan berkeliaran di sekitar cafe, beberapa kucing dari berbagai jenis serta kelinci di ruang terpisah. Kelinci tetap menjadi binatang incaran di cafe pet ini selain kucing, hanya saja kelinci yang ada hanya sedikit, sekitar lima belas dan mereka berada di ruangan khusus agar tak tercampur dengan kucing.
KAMU SEDANG MEMBACA
SENPAI(?)
FanfictionJungkook adalah kapten basket yang mengejar Taehyung untuk menjadi manajer klub. Jungkook hanya ingin Taehyung menjadi manajernya, setidaknya sampai satu semester ke depan, tapi ia sama sekali tahu kalau hati lebih cepat beraksi dari pada satu semes...