10 : 失われていない2番目 (Ushinawa rete inai 2-banme)

3.7K 488 6
                                    

Jungkook menatap halaman rumahnya dengan tatapan kosong. Dari kemarin ia bolos masuk sekolah, Ayah dan Ibunya juga pulang hari itu pukul sepuluh malam.

Jungkook tak bisa berhenti untuk kesal, beberapa hari ini juga pembantu lebih merecokinya hanya untuk makan. Dia tidak menyukai aturan, dan tuntutan orang tuanya.

Dia harus menurut.

Jadi anak yang di banggakan.

Anak semata wayang, Emasnya keluarga Jeon.

Putra tunggal kesayangan.

Jadi berlian di mata semua orang.

Dia harus jadi satu-satunya.

Menjadi yang pertama, utama dan di depan.

Jeon Jungkook.

Jungkook meremas kuat-kuat kertas berisikan surat izinnya tidak masuk sekolah yang seharusnya ia berikan ke Sekolah.

Dirinya berjalan uring-uringan kemarin, kamarnya saja sudah seperti kapal pecah tak berbentuk. Lebih mirip seperti rumah yang habis di terjang badai. Yang masih cantik dan tak tersentuh hanya kasur dengan warna biru navy pudar dan selimut yang satu set dengan sprei dan sarung bantal juga sarung guling.

Jungkook masih waras untuk tahu dimana ia akan tidur. Kalau ia bakar kasurnya, dimana ia akan tidur, toh,  ia mana mau susah-susah harus keluar kamar dan bertemu orang tuanya hanya untuk pindah kamar.

Melihat mobil mereka di depan saja sudah menguras emosinya.

Di luar sana Jungkook memperhatikan Taehyung berjalan di depan rumahnya, tujuannya pasti ke halte bis. Lelaki itu lengkap dengan seragam sekolah, tidak mungkin kalau lelaki yang taat aturan seperti Kim Taehyung dengan pakaian sekolah ternyata mangkir di club.

Jungkook menghela nafas, sampai sekarangpun ia tak bisa melupakan hal yang sudah sepatutnya patah. Sayap peri yang patah tidak bisa di gantikan oleh sayap lain yang masih lengkap.

Karena ketika sebelah sayap seorang peri patah, yang ia punya ialah kenangan yang bersama. Sebuah kenangan yang memberikan pelajaran dalam hidup-hidupnya.

Kim Taehyung.

Bagi Jungkook, nama itu terlalu cantik untuk masuk dalam dirinya. Taehyung bagaikan peri dengan sayap lengkap, yang membuat Jungkook mengharapkan sayap tumbuh di sayap patahnya.

Mencari Taehyung untuk mengisi kebahagiaannya.

. . .

Taehyung menggerutu karena bis yang biasanya datang agak telat, dirinya jadi mati kebosanan menuggu bis selama ini.

Di halte yang ia duduki hanya diisi lima orang termasuk dirinya. Dua orang gadis remaja SMA membicarakan tentang dunia maya mereka, satu orang laki-laki yang tengah menuggu bis sama seperti dirinya. Sedang satu lagi lelaki dewasa pekerja kantoran.

"Maaf, permisi." Lelaki yang berseragam SMA—mungkin lelah karena sedari tadi berdiri terus menerus—mengajak Taehyung bicara agar sedikit memberi celah untuknya duduk.

Taehyung tak menjawab dan menuruti lelaki seumuran dengannya itu—mungkin.

"Oh, aku sering melihatmu disini setiap pagi, kau tinggal di sekitar sini?" Tanyanya ramah.

Taehyung menoleh merasa ada yang mengajaknya bicara. "Hum? Ah iya, aku tinggal di block 3." Jawabnya.

Lelaki tadi tersenyum mengangguk-angguk paham. "Aku ada di block 2." Ujarnya.

SENPAI(?)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang