Jungkook menggeram kesal, apalagi sekarang?
Setelah kedua orang tuanya memaksanya untuk berhubungan dengan Eunha sementara di sana, Taehyung, hati yang harus ia jaga entah bagaimana perasaannya.
"Jungkook, appa kecewa padamu." Lantas melayangkan tamparan keras di pipi Jungkook.
Sakit. Sangat keras. "Aku tidak mengajarimu menjadi lelaki kurang ajar Jungkook!! Sekarang kau tahu? Tetangga kita! Kau pacaran dengan putranya, hah?!" Suara ayah Jungkook begitu keras dan menohok hatinya.
"KAMI TIDAK PERNAH MENGAJARI SAMPAH SEPERTIMU UNTUK HIDUP LEBIH MENJIJIKKAN!" Sekali lagi, pukulan menghantam pipi Jungkook.
Lelaki muda satu ini diam saja, bahkan saat sang ayah meremat kerah lehernya yang membuatnya harus berdiri dan kembali mendapat pukulan di pipinya lagi.
Di belakang sana, ibu Jungkook menangis, ia tidak tahan melihat anaknya di pukuli suaminya tetapi kekecewaan itu juga menohok hatinya.
Jungkook terdiam, menepis tangan ayahnya dari kerahnya lagi. Lantas berdiri terhuyung dan berteriak keras, "KAU BUKAN ORANG TUAKU, BANGSAT!!!!" Dengan penuh emosi mengeluarkan umpatan yang ia tahan.
"KAU BUKAN ORANG TUA KU!!! AKU INGIN HIDUP BEBAS, kalian selalu mengekang ku. Selama ini kalian memaksaku, menyuruhku ini itu—tidak kah, tidak kah.... Tidak kah kalian pernah menyadari perasaan ku? Tidak kah kalian memikirkanku. Kalian ingin aku juara kelas, aku menyanggupinya, kalian ingin aku jadi lelaki cerdas, aku menyanggupinya, kalian ingin aku menjadi lelaki bertata krama aku menyanggupinya. Bahkan saat kalian menjodohkanku dengan Eunha pun aku menyanggupinya.
"PERSETAN!!! AKU HANYA MENYUKAI TAEHYUNG, aku mencintainya, aku hanya butuh dia!!" Tangis Jungkook pecah. "Kalian menghancurkan Seoboom, kalian membunuhnya... Hiks, kenapa... Kenapa kalian melakukan ini? Kalian tidak menyukai ku? Kalian malu pada ku? Kenapa tidak bunuh saja aku dan biarkan aku mati."
Ayah Jungkook berdecih, membuang satu pucuk surat yang di bentuk burung lucu warna pink. "Dari pacar yang kau cintai itu." Berjalan menjauh.
Ibu Jungkook hendak menyentuh bahu putranya, di tepis oleh Jungkook. Mereka berdua duduk di lantai. Jungkook yang masih kuat dan mengacuhkan ibunya dan Ibu Jungkook yang siap siaga akan kemarahan putranya.
Dear miliknya Taehyung
Hai Jungkook, saat kau membaca ini mungkin aku sudah pergi. Maaf tidak pernah mengucapkan selamat tinggal, kita bahkan sudah jarang bertemu.
Percayalah, aku masih mencintaimu, masih mengharapkan mu dalam hati kecilku.
Terima kasih menumbuhkan bunga matahari di hatiku, aku sangat senang dengan kelincimu, aku akan menjaganya sepenuh hati.
Maaf, maaf untuk pria dengan baju lusuh yang mengais tanah ini
Aku minta maaf untuk sekali lagi
Jungkook, aku sudah tahu banyak dari Jimin dan sepupumu. Terima kasih atas apa yang kau berikan selama ini, mungkin ini akan jadi pengalaman paling menyenangkan yang aku punya.
Jungkook, siapa Eunha bagimu? Aku tidak tahu, dan aku ingin tahu jawabanmu
Tapi ku rasa itu tidak perlu, kau tahu? Aku bosan, aku lelah dengan semua kiriman coklat dan Suratmu, aku muak dengan dirimu yang menghindari ku tanpa menjelaskan apa-apa
Setiap hubungan pasti akan punya rasa bosan kan? Jadi, aku akan bilang. Aku sangat sangat bosan, aku lelah Jungkook, aku kecewa, aku menyesal.
Terima kasih untuk selama ini
Aku mencintaimu, selalu, tapi aku ingin ini berakhir. Eunha lebih baik di sandingkan dengan pria tampan sepertimu.

KAMU SEDANG MEMBACA
SENPAI(?)
Hayran KurguJungkook adalah kapten basket yang mengejar Taehyung untuk menjadi manajer klub. Jungkook hanya ingin Taehyung menjadi manajernya, setidaknya sampai satu semester ke depan, tapi ia sama sekali tahu kalau hati lebih cepat beraksi dari pada satu semes...