15 : About You

3.4K 423 16
                                    

"Taehyung bukan orang spesial, dia dulunya hanya orang yang mampir untuk menonton latihanku. Mengomentari permainan basket ku, waktu itu aku hanya ingin dia mengantikan Jaesoon karena Jaesoon mengikuti pergantian pelajar. Awalnya aku juga hanya ingin dia menjadi manajer setidaknya setengah semester saja, sampai Jaesoon kembali. Tapi—"

Jungkook menatap Taehyung yang sama-sama menoleh ke Jungkook. "Tapi—aku mulai terjerat, bagaimana aku bisa menjadi sosok yang paling bodoh sedunia ketika aku bersamanya. Bagaimana aku menjadi sosok lain ketika di hadapannya. Aku tak bisa bohong waktu itu. Jadi, inilah yang aku rasakan. Mencintainya."

Taehyung tersenyum manis.

Park Seoboom.

.

.

.

.

.

Bulan November sebelum bulan selanjutnya adalah bulan Desember yang nantinya akan turun salju. Di tengah udara dingin, Jungkook mengunci rapat tatapannya pada lelaki berambut hitam yang tengah meringkuk di depan rumah. Ia baru saja pulang dari lesnya, di antar bibi Jung—pembantunya.

Langkah kecilnya mendekati teman dekat yang pada dasarnya mereka memang tetangga.

"Seoboom-ieee~." Panggil Jungkook, bibi Jung juga tersenyum melihat Park Seoboom.

"Kenapa di luar? Di luar sangat dingin, Seoboom-ya. Orang tua Seoboom kemana?" Bibi Jung berjongkok di samping Jungkook menghadap Seoboom.

"Hiks, Boomie di tinggal sendirian bibi." Seoboom menangis, Jungkook nampak bingung, sedang bibi Jung mengelus puncak kepala Seoboom lembut.

"Boomie ikut Kookie ya? Di rumah kookie ada mainan, nanti bibi Jung juga akan buatkan susu." Jungkook mengulurkan tangannya mengajak Seoboom.

"Aniya, Boomie sudah janji akan menunggu appa pulang." Seoboom menggeleng.

"Hanya sebentar, nanti kalau appa Boomie sudah pulang nanti bibi antar." Bibi Jung membujuk, karena sungguh udara benar-benar dingin untuk anak berumur enam tahun.

"Boomie tidak mau. Boomie mau sama appa, kookie pulang saja." Seoboom mendorong Jungkook agar keluar hingga saking kuat dan kurang keseimbangan Jungkook jatuh.

"Maafkan Seoboom." Seoboom menangis dan masuk kedalam rumahnya.

Jungkook ingin bilang, Seoboom tak salah, ia tak terluka. Tapi tidak sopan masuk ke rumah orang begitu saja.

Hingga Jungkook di bantu bibi Jung berdiri dan melangkah pergi ke dalam rumahnya.

Di dalam kamar Seoboom memainkan boneka kelincinya. "Maafkan Boomie, Kookie-ya." Sambil memeluk bonekanya. "Boomie suka Kookie, hiks, Kookie jahat les tidak bilang-bilang."

.

.

.

.

.


Jungkook tertegun, matanya tak lepas dari Taehyung.yang tersenyum sangat lembut padanya. "Dia terlalu sempurna untukku, terlalu luar biasa. Taehyung terlalu luar biasa."

SENPAI(?)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang