Ada yang bilang Taehyung itu tampan, pemuda Jepang sepertinya dengan paras menawan siapa lagi yang tak tertarik padanya?
Minggu ini adalah kesekian kali Jungkook mengunjungi loker kekasihnya dan mendapati bertumpuk-tumpuk bucket bunga, coklat dan surat rahasia dari penggemar Taehyung. Ia di buat meradang untuk kesekian kalinya juga.
Ujung-ujungnya juga dia yang susah-susah mengantarkan bunga, coklat dan surat ke tong sampah setiap harinya. Sebelum istirahat pertama Taehyung berkunjung ke lokernya, Jungkook sudah stay membuka dengan kunci cadangan yang di berikan Taehyung.
Tapi agaknya Taehyung dapat jadwal cepat, buktinya ia mengernyit bingung mendapati kekasihnya menjatuhkan banyak barang dari lokernya ke lantai.
"Jungkook?" Taehyung memanggil.
Akhir-akhir ini Taehyung tak memanggil dengan panggilan 'senpai'. Kurang cocok dan Jungkook jadi geli, juga, dia jadi memikirkan hal yang tidak-tidak, kata Jungkook.
Jungkook menoleh cepat, mendapati pacarnya memandang ke lantai yang bertumpuk bunga serta kedalam lokernya yang penuh coklat dan surat bertumpuk berbagai warna.
"Ini-?" Bingungnya.
"Ini dari penggemarmu." Taehyung menoleh mendengar balasan Jungkook. Pria itu memalingkan wajahnya, malu mungkin.
"Ah~, kau yang melakukan ini ya? Beberapa hari ini?" Tanya Taehyung.
"Dari dua minggu yang lalu." Jawab Jungkook yang mulai menatap wajah Taehyung.
"Kau buang semua?"
"Iya."
"Ya ampun, Jungkook! Ini coklatnya sangat manis, kau juga membuangnya?"
"Tentu saja."
Taehyung menggeleng dramatis, "hei, kalau buang jangan coklatnya. Kenapa tidak berikan saja padaku, sih? Ini kan mahal dan enak."
Jungkook melotot saat Taehyung akan mengambil coklat dari dalam lokernya. "Jangan?!!!" Teriaknya. "Aku bisa membeli banyak coklat, bahkan sampai pabriknya juga aku bisa beli. Jangan terima ini!"
"Kau berlebihan Jungkook. Lagi pula untuk apa membeli kalau sudah di beri orang lain. Membuang-buang makanan itu tidak baik." Balas Taehyung.
"Tapi ini dari penggemarmu!"
"Hei, mereka sudah susah-susah beli. Jangan seperti itu."
"Kim Taehyung!" Jungkook menggeram.
"Jeon Jungkook?!" Taehyung ikut menggeram kesal, "dengar kan aku, aku mengambil coklat dan aku memakannya pun bukan berarti aku menerima mereka. Berhentilah cemburu pada orang lain, aku ini milikmu bukan?"
Jungkook menghela nafasnya mencoba bersabar, "ya, kau milikku. Hanya milikku." Jungkook menarik dagu Taehyung dan membubuhi ciuman panas.
Jungkook melumat bibir Taehyung dan segera melesakkan lidahnya kedalam mulut Taehyung saat dirinya di perbolehkan lancang.
Taehyung menepuk dada Jungkook agar menghentikan ciuman mereka, Jungkook berhenti mencium bibir Taehyung yang menjadi candunya.
"Awas saja kalau kau selingkuh dariku." Jungkook mengancam sambil mengelap dagu Taehyung yang tersalur saliva mereka.
Taehyung menepis tangan Jungkook dri dagunya, "ya Tuhan!! Berhenti curiga Jeon Jungkook! Kau membuatku gila."
"Kau pikir kau tidak membuat ku gila?"
"Tanyakan itu pada Tuan Jeon brengsek Jungkook."
"Kau gila."
"Yang kau katai gila itu pacarmu sendiri."
KAMU SEDANG MEMBACA
SENPAI(?)
FanfictionJungkook adalah kapten basket yang mengejar Taehyung untuk menjadi manajer klub. Jungkook hanya ingin Taehyung menjadi manajernya, setidaknya sampai satu semester ke depan, tapi ia sama sekali tahu kalau hati lebih cepat beraksi dari pada satu semes...