Silahkan BACA ULANG karena meskipun sama NYATANYA banyak yg berbeda isinya 😀🙏
-
-
-
Joya tidak bisa berhenti tersenyum sambil menatap wajahnya di pantulan cermin meja rias di kamarnya saat teringat Darren tadi sangat luar biasa mengaduk-aduk hatinya.
Setelah mencium Joya, Darren menyeka lembut bibir gadis itu. Memang sih, setelahnya semua tampak seperti tidak ada apa-apa. Pria itu menghidupkan mesin mobil lalu mengendarainya, mengantar Joya pulang tanpa mengobrol sepatah katapun.
Darren juga hanya berpamitan sebentar pada Aryana dan Joe setelah itu pulang.
Gitu doang baper loe Joya??? Oh, please jangan katakan itu padanya. Joya bisa galau nanti. Intinya saat ini ia merasa bahagia sekali, jangan ganggu kebahagiaannya.
Joya menyentuh bibirnya dengan jari. Masih terasa panas yang membakar tubuhnya sampai detik ini. Darren benar-benar mampu membuat dunianya berubah.
Awalnya ia hanya penasaran membuat Darren jatuh cinta. Secara dia selalu dipuja, dia selalu dikejar dan lelaki selalu patah hati karenanya, kecuali si Darren.
Tapi ternyata, ia benar-benar jatuh cinta sekarang, dan Darren adalah pria itu. Joya bertekad, ia harus memiliki Darren. Pria itu juga harus jatuh cinta sebesar ia mencintainya.
---
Darren mengusap wajahnya. Bagaimana bisa ia lepas kendali seperti tadi? Joya benar-benar mampu mengalahkannya. Gadis itu licik dan dia penggoda! Sialnya dia menggoda Darren dengan kepolosannya.
Ya... Matanya yang menatap Darren penuh cinta, sentuhannya yang entah sejak kapan mampu membuat jantungnya berdegup kencang, dan kelakuannya yang manja juga keras kepala yang akhirnya bisa membuatnya tersenyum tanpa alasan, seperti saat ini.
Tapi benarkah jika ia telah jatuh cinta, lagi? Lalu, cinta yang kali ini akankah berhasil? Tidak akan menyakiti dan meninggalkannya lagi bukan?Joya tidak akan pernah seperti Tatiana bukan?
Bagaimanapun, Joya punya segalanya, kelak tidak ada alasan untuk meninggalkan dirinya demi lelaki lain. Ia bukan Tatiana yang memiliki masalah keuangan.
Darren sudah menolak gadis itu, ia juga sudah sangat menyakitinya, tapi gadis itu pantang menyerah. Joya memang gadis yang memiliki segalanya. Dia manja layaknya tuan putri. Tatiana tidak seberuntung dirinya. Seandainya Tatiana lahir di keluarga yang serba berkecukupan seperti Joya, akankah dia meninggalkan dirinya? Sebaliknya, jika Joya yang mendapat penghinaan seperti Tatiana, akankah ia pergi atau tetap bertahan seperti selama ini?
"Haruskah aku menyerah dan benar-benar jatuh cinta? Kali ini, bisakah aku mempercayai jika cinta akan membawa kebahagiaan?" Darren bermonolog.
Ia menyentuh bibirnya dengan jarinya lalu menutup matanya. Teringat bagaimana polosnya Joya karena kebingungan membalas ciumannya. Seketika ia tersenyum dan sedikit tertawa.
"Dasar konyol. Dia selalu bersikap agresif ternyata membalas ciumanku saja kebingungan..." Katanya lagi tanpa menghilangkan senyum di wajahnya.
---
Hari yang baru...
Joya bangun dengan begitu bahagia. Segera ia meraih ponsel di nakas sebelah ranjangnya lalu mengetik sebuah pesan.
Tapi pagi ini, berbeda dari biasanya. Jika biasanya ia tak ragu sedikitpun tapi pagi ini ia ragu.
Antara mengirim pesan atau tidak."Ih, gengsi dong... Masa cewek yang ngubungin duluan..." Joya menggigit bibirnya sendiri. Ia pun mulai mondar-mandir di kamarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Man (Sequel MBA-my Beloved Aryana)
RomanceDewasa 21+ "Hai... Nama gue Joya. Gue anaknya dr.Aryana dan pengusaha properti Joe Hansen." perempuan muda nan cantik itu mengulurkan tangannya pada seorang pria berjas putih berkaca mata. Sedetik-dua detik-lebih dari sepuluh detik. TIK.TOK.TIK.TOK...