5

7.1K 822 29
                                    

CERITA SAYA REVISI DAN PUBLISH ULANG. MOHON BANTU JIKA MENEMUKAN TYPO. TERIMAKASIH ATAS PENGERTIANNYA.

*****

Darren melemparkan ponselnya di meja, tak perduli jika benda itu mungkin akan rusak nantinya. Dia kesal, bahkan karena kesalnya ia ingin sekali mengganti nomer ponselnya. Alasannya karena setiap hari, tanpa terkecuali Joya akan mengirim pesan kepadanya. Minum obat saja hanya tiga kali sehari, tetapi Joya mengirim pesan padanya berkali-kali dalam sehari. Sangat melebihi dosis!!!

Arrrggghhh!!! Darren berteriak frustasi tanpa suara karena sedang berada di ruang prakteknya. Ia kira, Joya akan mengurangi minat pada dirinya setelah pertemuan terakhir mereka dua minggu lalu, tepatnya saat ia mengusir Joya dari apartemennya setelah gadis itu gagal membuat masakan.

Keinginan mengganti nomer ponsel sudah terngiang-ngiang di ubun-ubunnya, tetapi jika ia mengganti nomer tersebut, seseorang yang ia harapkan mungkin bisa kehilangan jejaknya.

Seseorang, yang setelah begitu banyak menyakitinya, masih ia harapkan menghubunginya meskipun hanya sekali saja.

Pernah ia memikirkan solusi selain ganti nomer hape, ia memblokir nomer ponsel Joya, tetapi malah berakhir pada perdebatan tak kunjung habis yang dimenangkan oleh gadis keras kepala itu.

Tok.tok.

Darren menatap ke pintu ruang praktik nya. Seorang pria tampan tersenyum lebar padanya.

"Gue udah lama nggak ngopi bareng loe. Jalan yuk." Ajaknya.

Darren menatap lelaki itu malas. Namanya Paulo Fernandez, pria berdarah campuran bermata biru. Semasa kuliah dulu, dia adalah playboy abadi sekaligus sahabat baiknya sampai sekarang. Sampai saat ini pun predikat tersebut masih melekat di dirinya.

Jika Darren mematahkan hati para wanita dengan sikap dingin, cuek dan tak perduli, sebaliknya, banyak wanita patah hati karena lelaki ini terlalu mengumbar perhatian, bersikap hangat dan ramah sehingga banyak wanita baperan lalu pada akhirnya patah hati.

Tiba-tiba sebuah ide muncul di otaknya.

"Aku butuh bantuan kamu untuk menyingkirkan seorang wanita dalam hidupku. Aku mau kamu mendekatinya dan membuat dia jauh dari hidupku."

Kening Paulo berkerut. "Tia?"

"Bukan. Seseorang yang keras kepala dan memaksa untuk memasuki hidupku tanpa kenal lelah dan sangat yakin jika aku akan jatuh cinta kepadanya."

"Wao...." Paulo tampak tertarik dan masuk lebih dalam ke ruangan praktik Darren. Setelah sekian tahun sejak kepergian Tatiana, akhirnya ia melihat Darren bereaksi terhadap perempuan. Biasanya Darren takkan pernah perduli jika ada perempuan atau lelaki yang mecoba masuk dalam hidupnya.

Sejak tahu Darren patah hati dan berubah jadi pria dingin bernyawa namun tak hidup, beberapa pria yang saat ini merubah selera kepada sesama pria pernah juga mendekatinya, berharap Darren akan antipati pada perempuan dan bisa jadi seperti salah satu dari mereka. Tapi, Darren tak terpengaruh sama sekali.

"Gue jadi penasaran, perempuan seperti apa yang mampu membuat loe terusik." Kata Paulo.

"Sebaiknya buat dia jatuh cinta padamu, aku jamin keluarganya mampu membuatkanmu Rumah Sakit Ibu dan Anak."

"Wao... Serius loe?"

"Ya. Dia putri tunggal Pengusaha properti Joe Hansen dan salah satu cucu dari Alex Orlando."

"What the hell?!" Paulo tampak sagat terkejut.

"JOYA?!!" Serunya lagi memastikan.

Darren menatap Paulo, ia memicingkan sedikit matanya.

My Man (Sequel MBA-my Beloved Aryana)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang