Ini part 14:)

883 137 2
                                    

 #warntypo

"Jinhyukkk!" Jinhyuk menahan tubuhnya agar tidak ambruk kala merasakan sesuatu menghantamnya dengan keras.
Jinhyuk menunduk untuk melihat apa yang menabraknya barusan.

  "Cha? Kenapa hm?" Jinhyuk tersenyum dan mengelus lembut kepala pacarnya yang diduga menghantam tubuhnya dengan keras.
"Aku kangennnn" Wooseok mengeratkan pelukannya dan mendusel di dada jinhyuk.

  Jinhyuk tertawa mendengar betapa polosnya jawaban wooseok.
"Kita cuma ga ketemu 2 hari cha" Jinhyuk mencium puncak kepala wooseok dan menghirup aroma bubblegum dari rambut sang pacar.
"2 hari berasa setaun ish!" Wooseok memukul pelan dada jinhyuk dan memajukan bibir bawahnya kesal.

  "Manisnyaaa" Jinhyuk mencubit pipi wooseok dan menciuminya.
"Uda gausah deket-deket!" Wooseok mendorong tubuh bongsor jinhyuk agar menjauh darinya.

"Tadi katanya kangen? Ko aku malah di usir?"

"Gatau ah!" Wooseok melipat kedua tangannya dan mencebikan bibirnya,pokonya wooseok kemusuhan!

  Jinhyuk berjalan mendekat lalu menangkup kedua pipi wooseok.
"Aku juga kangen kamu cha,kangen banget malah" Jinhyuk menatap dalam mata wooseok kemudian menyatukan bibir keduanya,menuntunnya kedalam ciuman lembut penuh perasaan.

  Wooseok membelalakan matanya kaget kala mendapat gerakan tiba-tiba dari jinhyuk.
Semburat merah muncul di kedua pipi wooseok,ia merasakan perasaan hangat di hatinya.

  Wooseok membalas ciuman jinhyuk perlahan,menyalurkan kerinduannya pada jinhyuk.
Tak lama kemudian jinhyuk merasakan dadanya di pukul pelan pertanda wooseok kehabisan nafas.

  Jinhyuk melepaskan ciumannya dan tersenyum melihat betapa merahnya pipi wooseok.
"Mau pergi jalan-jalan princess?" Wooseok mengangguk antusias dan menepis tangannya jinhyuk yang masih menangkup kedua pipinya.

  "Ayooo!" Wooseok berlari seperti anak kecil menuju mobil jinhyuk.
Jinhyuk tertawa gemas melihat tingkah kekasihnya,sebenarnya ia ini berpacaran atau mengasuh anak sih?

♡♡♡

  Yohan menatap kopi yang mulai mendingin di depannya.
Merasa bosan dengan apa yang ia dan orang di depannya lakukan sejak setengah jam lalu.

  "Yohan..." Akhirnya setelah lama berdiam diri,lelaki di depan nya ini membuka suara.
"Aku... Aku minta maap udah bikin keputusan seenaknya" Yohan tersenyum lembut,lalu menggelengkan kepalanya.

  "Ga,ini emang salahku,aku sengaja cium sakura..." Yuvin mengeraskan rahangnya kala mendengar jawaban yang di lontarkan yohan.
"Tapi semua itu demi dapetin perhatian kamu,kamu selalu punya waktu buat kak sohee tapi ga buat aku,aku.... Cemburu,makanya aku lakuin itu,tapi ternyata cara itu salah,kamu jadi marah sama aku dan kita malah break gini,semuanya salah aku" Yohan terisak pelan membuat yuvin yang tadinya kesal akhirnya melunak.

  "Maaf aku ga punya waktu buat kamu dan aku ga peka akan hal itu,aku ga bertanggung jawab dan ga becus jagain kamu,aku minta maaf" Yuvin memeluk erat tubuh yohan dan menyandarkan kepalanya di bahu sang kekasih.

  Yohan merasa bahunya basah,ia tersenyum dan mengelus kepala yuvin lembut.
"Kamu ga salah yuvin,udah ya,jangan nangis,nanti ku sedih juga" Yohan masih senantiasa mengelus kepala yuvin.

  Sampai akhirnya yuvin melepas pelukannya dan melumat bibir  yohan dengan gerakan tiba-tiba.
Yohan membalas lumatan yuvin,ia sudah terbiasa dengan gerakan tiba-tiba yang yuvin berikan,makanya ia tak akan kaget lagi.

  "Aku sayang kamu yohanie" Yuvin melepas ciumannnya dan mengecup bibir yohan.
"Love u more" Yohan tersenyum senang dan kembali melumat bibir yuvin.

♡♡♡

"HAYOO NGAPAIN!"

"EH KONTET! IH SEOBIN! KAGET TAU!" Seobin tertawa puas melihat midam yang terlonjak kaget di depannya.
"Uda! Gausah ketawa!" Midam memukul keras lengan seobin membuat sang empu mengaduh kesakitan.

  "Galak banget siii pacarkuu" Seobin menciumi pipi midam membuatnya merasa risih.
"Pergi pergi!" Midam menendang-nendang kaki seobin membuat yang lebih tinggi terdorong ke belakang.

  "Jangan galak-galak dong baby" Seobin kembali mendekati midam dan mengemut pipi kanan yang lebih tua.
Mata kucing midam menatap sinis seobin yang masih mengemut pipi kanannya.

  "Sana ah! Kamu bau jigong!" Bukannya pergi seobin malah memeluk erat tubuh midam.
"Ishhh pergi!" Midam mencoba melepaskan diri dari rengkuhan seobin.

  "Ssshhh biar gini dulu kak" Seobin berbisik tepat di telinga midam kemudian menjilatnya sensual.
Midam membelalakan matanya kaget,ia ingin memberontak tapi seobin pasti akan melakukan hal itu lagi.

  "Duhh malu yaa?"seobin tertawa kencang melihat wajah midam merah sampai telinga.
"Gatau ah!"

Bugh

  "Adohhh makkk sakit!" Seobin mengelus bokongnya yang terantuk lantai dengan tidak elitnya.
Midam menatap acuh dan memalingkan wajahnya membiarkan seobin bermesraan dengan lantai di bawah sana.

  "Nakkk? Mama masuk ya?" Seobin bangun dari duduk kala mendengar suara ibunya di depan pintu.
"Masuk aja ma,ga di kunci!" Tak lama kemudian,jaemin masuk kedalam kamar sembari membawa sepiring biskuit dan dua gelas susu coklat.

  "Ahhh lagi berduaan ternyata,pantes kalem" Jaemin tertawa pelan kemudian menaruh biskuit dan susu tadi di nakas samping tempat tidur seobin.
Midam ikut tertawa mendengar penuturan jaemin.

  "Oh iya midam,besok temenin mama makan malam ya? Mau ajak orangtuamu juga boleh" Jaemin tersenyum sambil mengelus survive midam sayang.
"I-iya ma,nanti aku tanya ayah sama bunda dulu" Midam balas tersenyum membuat jaemin gemas.

  "Yaudah mama tinggal dulu ya" Jaemin membuka pintu kamar seobin dan berlalu pergi.
Seobin tersenyum jahil menatap midam yang mulai sibuk dengan ponselnya.

  "Uda di restuin kita kak" Seobin mencubit pipi midam gemas membuat sang empu mendelik kesal.
"Kepedean! Siapa tau aku jodohin sama somi kan?" Midam menaik turunkan alisnya balas menjahili seobin.

  Seobin merengut kesal,ngambek sama midam ceritanya.
Midam tertawa keras melihat ekspresi menggelikan seobin.
"Aduhhh bayi ku ngambek hm" Midam mencubit hidung seobin membuat yang lebih tinggi kesulitan bernafas.

  "Duhh kak" Seobin menepis tangan midam kemudian memeluknya erat,seperti tak ada hari esok untuknya bertemu dengan midam.
Biasanya midam akan memberontak jika ia memeluknya erat,tapi kali ini tidak,midam malah balas memeluknya tak kalah erat.

  "Aku sayang kamu seobinnn" Seobin mencium pipi midam gemas kemudian menyudahi acara berpelukan keduanya dan menangkup wajah midam.

  "Listen dear,aku ga sayang sama kakak," Midam yang tadinya tersenyum cerah merubah ekspresi wajah ya menjadi murung.
"Tapi aku cinta sama kakak,more than 3000" Seobin terkekeh melihat perubahan warna pada wajah kekasihnya.

  Midam mencoba mengontrol jantungnya yang berbunyi sangat keras,dan ia merasakan wajah nya yang memanas sampai ke telinga.
"Seobin..." Seobin mendekatkan wajahnya ke wajah midam hingga si manis bisa merasakan hembusan nafas sang dominan di wajahnya.

  Midam memejamkan matanya kala seobin mulai memiringkan wajahnya yang semakin dekat dengan wajah midam.

  Ujung hidung keduanya kini bersentuhan,merasakan ujung bibir mereka mulai menempel bersiap untuk melumat satu sama lain.

  "HIYA HIYA KONTED,ABWAAANGGG ADA PAKET LU NOH DI BAWAH-- EH! YANGFON MAAP MAAP,GA MAKSUD GANGGU NI"

blam

  Midam refleks mendorong tubuh seobin menjauh,wajahnya memerah hingga ke telinga.
Seobin yang terdorong kini mencoba menahan emosinya.

  "ADEK JAHANAM SIA SOMI!"

.
.
.
.

Ehe ehe:)
Enjoyyy
-anya

 

I LOVE U 3000  (PDX101)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang