Ini part 20:)

568 54 2
                                    

#warntypo

  "Han,bebep,yuhuuu" Yohan memutar bola matanya malas,tapi kakinya mulai memperlambat langkah agar orang di belakangnya dapat menyusul.
"Kenapa?" Yohan menoleh lesu,otaknya sudah pusing dengan semua tugas yang di berikan dosennya,dan sekarang yuvin membuatnya emosi karna sedari tadi lelaki berkulit tan itu hanya cengar cengir tak jelas.

  "Nginep ke rumahku yu? Si mingyu lagi di rumah kak wonu soalnya" Yohan mengangguk pasrah,jika ia menolakpun yuvin pasti akan menjemputnya dan merengek di depan pintu kamarnya seperti anak kecil.

  "Makasih sayang" Senyum yuvin makin mengembang hingga bibirnya terlihat seperti akan sobek.
"Tapi bantuin aku nugas ya?" Yuvin menoleh dramatis,kepalanya menggeleng cepat
"Tapi han,kita beda ju-"

  "Bantuin atau aku ga jadi nginep" Yohan memberi perintah mutlak yang membuat yuvin bungkam dan tak berani menolak
"Iya nanti aku bantuin han" Yohan tersenyum tipis,cukup puas dengan yuvin yang sangat mudah menurut padanya.

  "Mau pulang dulu atau langsung ke rumah han?" Yuvin membukakan pintu mobil untuk yohan,sehingga si manis bergigi kelinci itu lebih mudah masuk ke dalam mobil.
"Kita langsung aja vin,nanti biar aku mandi di rumah kamu aja"

  "Terus bajunya gimana?" Yuvin menyalakan mobilnya,kemudian menginjak pedal gas hingga mobilnya melaju keluar parkiran.
"Baju kak wonu ada kan,aku pinjem aja lah nanti" Yuvin menoleh sebentar kemudian mengangguk.

  "Padahal kalau pakai bajuku juga gapapa han,pasti pas ko" Yohan menggeleng tanda bahwa ia menolak tawaran yuvin.
"Aku pake baju kak wonu aja,style kita sama soalnya,kamu bajunya gitu-gitu aja,ga menarik" Yuvin menoleh dramatis,perkataan yohan begitu menusuk jantungnya.

  "Jahat kamu han" Yuvin berkata dramatis,tangan kanannya yang tadinya bertengger di atas stir pindah ke jidatnya,membuat pose yang begitu dramatis.
"Gausa lebay ah,kalau kamu ga menarik,aku ga mungkin mau sama kamu,mending sama kak seungwoo"

  Lagi,jangtung yuvin rasanya seperti di tusuk mendengar kata-kata yohan.
"Udah gausah sok dramatis lagi" Yuvin bahkan belum sempat membuka mulutnya tapi yohan sudah memotongnya lebih dulu.

  "Han sampe tuh,turun ayo" Yuvin membuka seatbelt nya,dan yohan pun melakukan hal yang sama.
Keduanya masuk ke dalam rumah.

  "Yuvin pulang!" Yuvin berteriak sambil menyalakan lampu hingga rumahnya sangat terang sekarang.
"Vin ih,kan ga ada orang di rumah!" Yohan menoyor kepala kekasihnya.
"Han aduh,jangan di toyor dong,nanti kalau aku jadi peko gimana?" Yohan menatap yuvin malas,kemudian berlalu pergi sambil berseru.

  "Emang udah peko kan vin,mau di apain aja juga tetep peko" Yohan tertawa puas,sedangkan yuvin kini menekuk wajahnya,bak anak kecil yang merajuk tak di belikan kinder joy.

  "Vin masak dong,laper banget aku" Yohan menjatuhkan dirinya di atas sofa,kemudian matanya beralih menatap yuvin penuh harap.
"Kita delivery aja ya,aku lagi males banget kalau harus masak han" Yohan sempat merubah ekspresinya seperti kelinci yang sedang bersedih,tapi tak lama senyum mengembang di wajahnya.

  "Aku mau kiipci ya!" Yohan kembali menatap yuvin dengan tatapan penuh harap,dan beruntungnya yohan memiliki kekasih bucin seperti yuvin,apapun yang yohan inginkan pasti akan ia berikan,bahkan mungkin jika yohan meminta sebelah paru-parunya pun akan yuvin berikan.

  "Iya bentar ya" Yuvin membuka ponselnya,kemudian mulai memesan menu kiipci yang biasanya mereka beli.
"Kamu mandi dulu han,nanti habis kamu mandi aku mandi" Yohan bangkit dari posisi duduknya,tangannya terangkat membentuk pose hormat.

  "Ay ay captain!"

♡♡♡

  Yuvin dan yohan kini tengah duduk berdempetan di atas sofa,tubuh keduanya terbalut selimut,satu untuk berdua.
Lampu ruang tengah mereka matikan,dan hanya cahaya televisi yang menerangi ruangan itu,bungkusan snack dan bucket ayam berserakan dimana-mana.

  "Vin aku takut" Yohan menelusupkan kepalanya di perpotongan leher yuvin,sedangkan yuvin dengan santai hanya mengangguk.
"Ada aku,tenang aja" Yuvin memeluk tubuh yohan dan mengelus bahu kekasihnya lembut.

  "Kalau hantunya muncul gimana?" Yohan mengintip takut-takut.
"Ya kamu ga usah liat sayang" Yuvin masih fokus pada film horror yang kini menayangkan bagian konflik.
"Vin kalau mucul kasih ta- YUVIN ASTAGA AKU TAKUT!" Yohan memeluk yuvin erat,tubuhnya bergetar,bahkan yohan sepertinya akan menangis.

  "Han,hey,it's ok" Yuvin balas memeluk tubuh yohan,menenangkan kekasihnya yang masih gemetaran.
"Udah aku bilang jangan nonton horror kan" Yohan mengangguk lemah di pelukan yuvin,membuat yuvin tak tega untuk memarahi yohan lebih lanjut.

  "Bentar ya han,lepas dulu" Yuvin mencoba melepas pelukan yohan pada tubuhnya.
"Ga! Kamu mau kemana emang?" Yohan menatap yuvin berkaca-kaca,membuat yuvin gemas melihatnya.

  "Aku mau nyalain lampu han,sekalian ambil laptop kamu,kita mending kerjain tugas kamu aja" Yuvin mencoba berdiri tapi tak bisa,yohan terlalu kuat memeluknya.

  "Aku ikut!" Yohan ikut berdiri dari sofa,tangannya memegang tangan yuvin erat-erat,takut kekasihnya tiba-tiba berlari pergi meninggalkannya.

  Yuvin tertawa pelan,dan mulai melangkah menuju stop kontak yang berada di samping pintu.
"Nah uda nyala,laptop kamu di Mana han?" Yohan menunjuk kamar yuvin yang berada tepat di dekat tangga.

  "Yaudah ayo" Yuvin berjalan di depan yohan,dan tangannya masih di pegang erat oleh yohan.
"Kamu taruh mana sih han laptop nya?" Yuvin melepas tangannya dari yohan,tubuhnya membungkuk mencari-cari benda persegi panjang besar yang selalu yohan bawa ke kampus.

  "Aku taruh di meja belajar ko vin" Yuvin menoleh ke meja belajarnya.
"Ah iya,do situ ternyata" Yuvin mengambil laptop yohan kemudian berjalan menuju pintu,berniat keluar dari kamar.

  "Yuvin! Tunggu!" Yohan berlari mendekat,tangannya mengalungi leher yuvin,sedangkan sang empunya leher hanya terkekeh pelan,sangat lucu melihat yohan yang biasanya galak,kini menjadi sangat penakut seperti kelinci yang tengah berhadapan dengan seekor singa.

  "Ayo,kita sambil nonton film aja" Yohan buru-buru menggeleng,menolak keras kata-kata yuvin.
"Gamau!" Yuvin mengangguk maklum.

  "Ga nonton horror ko han,kita ganti film nya" Yuvin merangkul bahu yohan,menuntunnya duduk di atas sofa.
"Vin aku laper" Yohan menatap yuvin yang tengah membuka laptopnya
"Tapi kita tadi uda makan banyak han" Yuvin masih fokus pada layar laptop yohan.

  "Huh" Yohan mencebik kesal,tangannya ia lipat di atas dada,matanya menatap tajam ke arah yuvin.
Yuvin menghela nafasnya,tanpa menoleh pun yuvin tau kalau yohan kini tengah merajuk.
"Iya iya,nanti aku delivery desert nya mekda,kamu sekarang kerjain tugas dulu,nanti aku bantuin" Yuvin mengoper laptopnya pada yohan,selagi yohan mengerjakan tugasnya,ia memesan desert via delivery.

  Yohan tersenyum tipis,ia merasa sangat beruntung memiliki kekasih sebaik yuvin.
.
.
.

  Aku kembali. . .
Kalian semua jaga kesehatan ya,I love u guys<3
-anya

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 27, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

I LOVE U 3000  (PDX101)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang