•|05

978 140 53
                                    

Junho membuka matanya, mendapati dirinya berada diruangan yang asing. Ah, iya dia sedang berada dirumah tuannya.

Seketika Junho membulatkan matanya dan segera terduduk begitu mengingat kejadian tadi malam.

Pipinya memanas dan memerah layaknya buah ceri. Dengan segera Junho menghapus bayang bayang kejadian tadi malam dipikirannya.

"Astaga, Junho.." Junho bergumam sambil menepuk nepuk dahinya dan pipinya.

"Errhh, Junho.."

Junho kaget. Ia menoleh ke sampingnya, mendapati tuannya itu tidur sembari memeluk tangan kanan Junho. Belum lagi, bajunya yang berantakkan.

Junho memutar otaknya, berusaha berpikir kenapa Yohan bisa seberantakkan ini. Tak mungkin dirinya melakukan asdfghjk dengan Yohan bukan?

Junho melirik bajunya, masih aman aman saja. Junho menghela napas lega.

Lantas, apa yang membuat Yohan jadi seperti ini?

Dan, terlintas satu kemungkinan yang tingkat akuratnya tinggi.

Ya! Yohan pergi ke tempat rusak itu lagi! Pasti!

Yohan kembali mengerang sebelum membuka matanya dan tersenyum manis ke arah Junho.

"Morning, sweetie~" ucapnya ngawur.

Pengen Junho lempar aja rasanya.

"Bangun gblk. udah siang!" ujar Junho esmosi.

Yohan bangun dan mengerucutkan bibirnya. "Jahat amat sama akang, sini poppo dulu.."

Yohan menarik Junho untuk mendekat padanya. Tentu saja langsung ditepis oleh Junho.

"KIM YOHAN LU BAU ALKOHOL ASU! MANDI SANA!!"

"Iye-iye,"






















Selesai mandi, Junho memberi tahu Ibunya kalau Ia akan menginap dirumah temannya.

Junho gabilang kalo dia kerja jadi babysitter.

Junho mau nyiapin semua dari kecil.

"Junho~" panggil Yohan sambil memeluk Junho dari belakang.

Junho menggeleng. Punya tuan kok gawaras gini.

Sabar Junho, sabaR.

"Apa?" tanya Junho pelan. Yohan mengeratkan pelukannya ke Junho.

"Temenin gw jalan pagi, yu!"

"PAGI PALELU PEYANG!"





















Berbekal kesabaran, Junho pun jalan jalan bareng Yohan. Berdua.

Yohan ternyata memang suka jalan walau bukan jalan pagi.

Junho mengikuti Yohan dari belakang, mengawasi gerak gerik Yohan

Tibatiba, Yohan berhenti mendadak. membuat Junho hampir menabrak punggung Yohan. Yohan membalikkan tubuhnya dan menggenggam tangan Junho.

"Cha, jajan eskrim yu!" ajak Yohan ceria.

"Terserah," balas Junho pendek. Yohan tersenyum dan menarik Junho ke stand icecream. Disana Yohan memesan vanilla icecream with oreo for topping.

Junho ga ada niat buat jajan eskrim kek Yohan. Mending uangnya ditabung. Buat persiapan nanti.

Persiapan kawin ama aku kan Cha? 😳😳

"Jun lo kaga beli?"

Junho menggeleng dan kembali menatap jalanan yang ramai akan kendaraan

Tiba tiba bibirnya terasa dingin dan manis. Taunya, Yohan menempelkan eskrimnya pada bibir Junho.

"Nih, buat lo." ujar Yohan sembari menyodorkan eskrimnya pada Junho.

"Elu?" tanya Junho.

Yohan tersenyum. "Santuy, gw bisa mesen lagi."

"Ga. Buat lo aja," Junho menggerlingkan matanya.

"Cha Junho," ujar Yohan tegas. "Gaterima penolakan. Gw pergi lo pergi, gw pulang lo pulang, gw makan lo makan."

Sial. Kata kata Junho dibalikkin

"Kim Yohan," balas Junho datar. "Gwnya gamau,"

"Gw paksa," balas Yohan

"Gamau,"

"Cha,"

"Gamau,"

"Jun,"

"Gamau,"

"Hh," resah Yohan. "Auah!"

Dengan paksa Yohan memasukkan satu sendok kedalam mulut Junho.

Ya, Junho kaget dong. Mulut dia dibuka gitu aja.

"Nah gitu dong, gemes kan liatnya." ucap Yohan sambil terkekeh.

Junho merah padam. Kim Yohan tatik, beraninya bikin Junho malu tiga kali!



(A/n) :

Apa aku discontinued lagi aja ya?

just maid [yohan junho]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang