Junho's fear
Junho membuka matanya, mendapati dirinya yang tertidur di sebuah kamar. Ah, Junho tau kamar ini. Kamar Yohan.
Ia bangun dan terduduk di kasur sembari memegang kepalanya yang terasa sangat sakit. Junho mengerang.
"Oh, Junho udah bangun?" tanya seseorang dari sebelahnya, yang bisa Junho pastikan itu bukan suara Yohan.
Junho lantas menoleh dan mendapati seorang pria dengan bahu lebar, pria cantik. Junho sedikit mundur takut-takut melihatnya.
Melihat gelagat aneh Junho, si pria cantik menepuk dahinya sembari tertawa pelan. "Ah betul juga ya, kamu gatau siapa aku."
Junho hanya bisa nge-freez karna gatau mesti respon apaan, selain itu kepala dia juga masih sakit.
"Aku mamahnya Yohan, hehe. Walaupun males ngakuin si tengil. Kim Seokjin, panggil aja Mamah hehe," kenalnya sembari tersenyum.
Junho balas tersenyum. Namun, sakit di kepalanya semakin menjalar. Membuat Junho tak bisa mempertahankan senyum manisnya.
Seokjin tentunya peka dengan gelagat Junho. "Kamu kenapa?"
Junho tak menjawab, melainkan memegangi kepalanya yang semakin sakit.
"Junho?"
Junho terbelalak. Junho refleks memegang tangan Seokjin erat yang berada di bahunya. Seakan takut kehilangan..
"Junho?! Kamu kenapa sayang?" tanya Seokjin panik melihat Junho yang tersentak.
Keringat dingin mengucur di dahi Junho. Bagi Junho, rasanya ruangan ini sangat panas. Padahal ada AC yang diatur 15°c.
"Junho? Kenapa sayang?" tanya Seokjin sekali lagi.
Pintu kamar Yohan dibuka, menampilkan Papi Namjoon dimulut pintu. Mendengar teriakan Seokjin, Namjoon langsung datang kemari.
Khawatir dengan Istrinya dan juga teman sahabat dekatnya.
"Ada apa?" tanya Namjoon sembari mendekat ke arah Seokjin dan Junho.
Seokjin menatap cemas Junho. "Junho... Kepalanya sakit,"
Namjoon beralih ke Junho yang masih tegang. "Junho.. Kamu kenapa?"
Junho menatap Namjoon takut, lalu berganti ke arah Seokjin. Matanya merah, ingin mengeluarkan cairan bening itu lagi. "Junho takut, hiks.."
Seokjin sedikit panik melihat Junho menangis. "Loh kenapa kamu, nak? Cerita sini sama Mamah."
Namjoon ikut menenangkan Junho.
Junho mengusap matanya yang berair.
"Junho... Junho ngeliat papa."
Namjoon tidak tau harus bagaimana.
Junho dilarang pulang oleh Namjoon juga Seokjin. Walau sedikit bingung, Yohan tetap senang karna Junho akan menginap di kamarnya.
Kini, Junho sedang terduduk di kursi yang menghadap ke arah jendela. Menatap langit merah kejinggaan.
"Senja itu cantik, tetapi membawa kegelapan."
Junho menundukan kepalanya begitu kata kata itu melintas dikepalanya. Ia merindukan senja, juga orang yang selalu mengakatan hal itu kepada Junho.
KAMU SEDANG MEMBACA
just maid [yohan junho]
Random[ abis revisi sedeng-sedengan ] Junho si anak 'sempurna' jadi BabySitter nya Yohan? hadu apa pula ini WARN! NON-BAKU!! BXB!! Jangan salah lapak neng