just maid [yohan junho]

•|06

"Jun~" sapa Yohan pada Junho yang lagi lanjutin beresin kamar Yohan.

Kurang ajar banget emang si Yoyo, gada rasa manusiawi

Melihat Yohan masuk, Junho cuma senyum kaku. Soalnya Junho denger dari dayang laen, Yohan tuh orangnya kesepian.

Itu alasan awal Bapaknye si Yoyo nyari babysitter buat si Yoyo. Tapi, gajadi karna akhirnya si Yoyo punya temen.

Tapi, temennya itu justru ngejerumusin Yoyo ke jalan yg gabener.

Makanya Bapaknye nyari lagi.

Dan kebetulan Junho liat, kebetulan Junho lagi nyari kerjaan. Mau kerja part-time tapi katanya Junho masih terlalu kecil, blom cukup umur.

Junho dalem hati bilang :

"Situ ae yang ketuaan rojali!"

Junho emang bukan tipe orang yang soft. Junho orangnya yang pendiem, tapi sekali emosi langsung nyelekit.

Yohan yang ngeliat Junho senyum langsung excited banget.

"Jun Jun!" panggil Yohan sambil mendekat. Junho kembali menoleh dan menyunggingkan senyumnya. "Apa?"

Yohan menyublim. Demi apa, Junho kalo senyum manis banget. Mana nadanya lembut banget.

"Kenapa Yohan?" tanya Junho lagi dan lebih lembut. Ngeliat Yohan yang malah cengo sambil ngeliatin Junho.

Ga dijawab juga ama Yohan. Junho menjentikkan jarinya didepan muka Yohan. Seketika Yohan berkedip. "H-hah?"

"Malah bengong. Ada apa?" ulang Junho sembari menaruh buku buku pelajaran Yohan dimeja belajar.

"Ngg, ng, Junho." panggil Yohan gagap. Salting sendiri dia ngeliat senyum Junho.

Selesai merapihkan buku buku Yohan, Junho membalikkan badannya untuk menghadap Yohan.

"Ada apa manggil manggil gw, hng?" ulang Junho kesekian kalinya.

"Jun," panggil Yohan. Junho mengerutkan alisnya. "Ya apa?"

"Senyum lagi," pinta Yohan.

Junho mendehem. "Kenapa?"

"Apa susahnya senyum doang ChaCha!" paksa Yohan kemudian menarik dua ujung bibir Junho keatas.

Terbuatlah senyum paksa Junho. Yohan ikut tersenyum kemudian mencubit hidung Junho gemas.

"Nah, gini dong. Lucu kan jadinya, hehe."

"FAK. YOHAN LU KENAPA??" -Yoyo

"Yawlah, jantung dd..." -Chacha.

(A/n) :

kangen liat mereka