•|23

514 90 13
                                    


"Yohan?"

Yohan menoleh, mendapati seorang perempuan sedang menikmati kopinya sembari melihat ke luar jendela.

Yohan tersenyum. "Apa?"

"Kamu tahu senja itu mawar yang berduri?" tanya nya. Yohan menggeleng. "Senja bagus, aesthetic. Kenapa jadi berduri?"

Si perempuan terkekeh. "Tau? Gue setiap kali lihat senja selalu ngerasa sedih,"

"Terus kenapa masih diliatin goblok?"

"Hm, kenapa ya? Iya gue emang goblok wkwk. Tapi rasanya, rindu gue terobati aja gitu. Gue jamin deh, lo pasti bakal ngerasain suatu saat," ucap si perempuan sembari kembali menyeruput kopinya pelan.

"Hm," gumam Yohan tak terlalu mengidahkan perkataan si perempuan.

-·-

"Yohan?"

Yohan membuka selimut yang menutupi dirinya refleks. Mendengar suara yang sangat Ia rindukan. Ia melihat sekitar, tak ada siapa siapa.

Yohan kembali menidurkan dirinya. Menyamping menghadap sebuah bingkai foto masa lalunya.

"Lo kemana sih, bajingan..?" monolog Yohan. "Gak kangen apa sama gue?"

"Gue kangen nyet. Kangen liat kebegoan lo, liat tingkah absurd lo, liat lo galau, nangis, sedih, marah, seneng, ceria, gue kangen. Huh, lo bajingan banget tiba tiba ngilang gitu aja dari hidup gue. Gue kutuk lo lama lama!" Yohan menunjuk nunjuk foto si perempuan.

Yohan mengalihkan pandangannya. Menatap langit langit kamarnya yang dihiasi lukisan bintang buatannya. "Bukan senja yang datangin luka gue, tapi justru pagi pagi buta. Mana muka gue masih belel, ga elit banget emang gue,"

"Apasih, emang gue siapanya Junho? Lagian, Hangyul juga emang udah deket sama Junho kok. Ahelah, ga etis banget ini gue masa curhat sendiri. Lagian lo dimana si nyet?? Yaampun kangen gue," kata Yohan sembari memijit pelipisnya.

"Auah terang," kata Yohan sebelum kembali tertidur.





Dan kembali bermimpi.


-·-

"Kim Yohan lemah, hihi."

Yohan membuka matanya. Mendapati sosok yang selama ini Ia cari. Ia sedang menertawakan diri Yohan atas kebodohannya, tertawa lepas.

"Apanih? Muncul muncul ngatain gue? Minta digorok emang," Yohan tersenyum. Si perempuan juga ikut tersenyum membalas Yohan.

"Hai," sapa si perempuan.

"Hai juga," balas Yohan.

Si perempuan mendekat dan kemudian melakukan gesture seakan ingin ber highfive dengan Yohan. Dengan senang, Yohan membalas gesturenya.

"Hm, udah lama ya? Kapan terakhir kita ketemu? Dua tahun? Tiga tahun?"

"Lima tahun. Lama banget, lo ga kangen gue apa?" tanya Yohan.

Dengan enteng si perempuan mengangguk dengan muka meledek.

Yohan mencebikkan bibirnya kesal.

"Ya kangen lah! Yakali gue ga kangen ama temen goblok gue ini ututu~" balas si perempuan sembari memeluk erat Yohan. Yohan terkekeh dan membalas pelukan si perempuan.

just maid [yohan junho]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang