Sheet 29: Wanna Go Together?

1.6K 292 15
                                    

Welcome to The A Class © Fukuyama12
Genre : Teenfiction, drama, Psychology
Rate : T+

.
.
.

Sheet 29: Wanna Go Together?

.
.
.

"Nikmati liburan kalian dengan maksimal, ya! Aku akan menyampaikan tugas kalian secara individu. Jangan bermalas-malasan meskipun kalian sedang liburan!" nasihat Mr. Oliver di akhir sesi pelajaran. "Bagaimana dengan proyek kalian? Apa sudah mulai berjalan?"

"Kami sudah membuat video perkenalan. Aku akan mengirimkan filenya kepadamu nanti. Kami berencana membuat video pembelajaran pertama saat liburan nanti," jawab Blue.

"Itu bagus. Bagaimana dengan promosi yang kalian lakukan? Apa kalian tidak melakukannya?" Mr. Oliver kembali bertanya untuk mengevaluasi siswanya.

Kniga menjawab, "Aku sudah membuat beberapa poster dan akan menempelkannya nanti. Kupikir ini cukup efektif."

Mr. Oliver mengangguk puas. "Apa ada pembagian tugas di antara kalian? Bagaimana dengan naskah dan yang lainnya?"

"Kami tentunya membagi tugas. Contohnya untuk editting, Blue yang akan melakukannya. Untuk backsound, Sage mengajukan dirinya. Atau Kniga yang mendapat bagian animasi. Untuk masalah naskah, kami menyerahkannya secara personal, namun tetap melakukan perundingan. Lagipula, setiap anak memiliki bidang pembelajarannya sendiri," jelas Raven.

"Sepertinya berjalan lancar. Untuk masalah naskah, sebaiknya kalian konsultasi kepadaku terlebih dahulu. Sebelum mengedarkannya, lebih baik mengirimkan filenya kepadaku terlebih dahulu. Jika kalian butuh bantuan, panggil saja aku kapan pun kalian mau. Selama aku tidak ada pekerjaan lain, aku akan membantu kalian," tawar Mr. Oliver. "Ok, selamat menikmati liburan kalian."

"Thanks, Mr. Oliver!"

Beberapa siswa sudah mulai meninggalkan kelas sesaat setelah kepergian Mr. Oliver. Aida bangkit dan menyambar tasnya dengan cepat. Kniga yang melihat gadis yang biasanya santai itu terlihat terburu-buru, bahkan sudah meninggalkannya terlebih dahulu tanpa sepatah kata pun. Kniga masih ingat jika kemarin gadis itu masih pulang bersama dengannya.

Apa yang dilakukan oleh Aida tentunya bukan tanpa alasan. Ia pasti akan memilih pulang bersama Kniga yang memang tetangganya sejak kecil, namun ibunya sudah menunggu di depan gerbang sekolah dengan mobil putih mengkilat yang berhenti di antara mobil mewah lainnya.

Aida masuk ke dalam mobil dan duduk di sebelah ibunya yang memakai setelan dengan rok pensil yang ketat. Ibunya terlihat menawan dengan aura yang luar biasa, hal itu juga menurun kepadanya jika saja ia sedikit memperhatikan penampilan dan mengkhawatirkan mata pandanya.

"Maaf membuatmu menunggu lama," Aida meminta maaf sesaat setelah mobil mulai meninggalkan wilayah Akademi SL.

Mrs. Eucharis menghela napas. "Sudahlah. Lagipula, Ibu sudah mendaftarkanmu untuk mengikuti workshop selama hari liburmu. Kau harus menghabiskan waktumu dengan baik. Jangan lupa untuk tetap datang kursus meskipun kau sedang libur. Ibu tidak ingin nilaimu turun sedikit pun."

Aida mengernyitkan alisnya dan membeo, "Workshop?"

"Ya, workshop," ulang Mrs. Eucharis dengan penuh penekanan. "Kau tahu, anak teman ibu sudah menjadi pengusaha di umurnya yang kesembilan belas tahun. Ia rajin mengikuti berbagai workshop sejak ia duduk di bangku menengah atas."

Aida terdiam. Ia tidak bisa menolak perkataan ibunya meskipun ia harus merelakan jatah liburnya yang berharga. Berbagai macam acara yang sudah ia susun bersama Kniga dan teman perempuannya di A Class seakan hancur begitu saja.

Welcome to Class ATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang