He looks like a blue parrot
Would you come fly to me?
I want some good day, good day, good day
Good day, good day
Looks like a winter bear
You sleep so happily
I wish you good night, good night, good night
Good night, good night
Imagine your face
Sa...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Matahari memasuki celah jendela begitu kasar, mengetuk mata yang kini masih menyembunyikan mutiara yang begitu indah dibalikknya. Pemilik manik hazel itu mengerjapkan matanya hingga ia membelakangi sinar dan mencoba untuk kembali tertidur dengan tenang.
Namun, maniknya kini terbuka dengan sapaan dari sebuah bingkai pada nacas hingga tatapan sendu itu kembali terlihat, bersama hatinya yang kini terasa begitu sesak. Menahan untuk mencintai seseorang, menepisnya begitu jauh namun cinta itu kembali seolah takdir telah mengaturnya.
Pengecut.
Itulah yang tengah Kim Taehyung lakukan, menjadi pengecut dan hanya berada pada posisi nyaman tanpa ada niat untuk melewatinya yang mungkin akan tetap menjaga dirinya dari menyakiti dan tersakiti. Karena baginya, hati orang yang dicintainya lebih penting dari perasaannya sendiri.
"Apa yang harus aku lakukan?"
Taehyung kembali memejamkan matanya, namun suara ponsel yang bergetar tanda pesan masuk itu membuatnya meraih ponsel yang ada pada nacas, hingga ia menemukan pengeluaran belanja yang dilakukan oleh ibunya. Hingga, Taehyung pun kembali melemparkan ponsel itu dan memilih untuk membersihkan tubuhnya kekamar mandi.
Ia menyugarkan rambutnya yang kini sedikit basah, melangkah keluar dari kamar mandi dengan raut wajahnya yang tampak lelah. Taehyung pun kembali melemparkan tubuhnya kekasur dan berniat untuk kembali tertidur selama beberapa menit atau beberapa jam kedepan.
Tok
Tok
Taehyung kembali membuka matanya dengan keluhan yang tak berarti, mengalihkan pandangannya pada pintu yang masih setia untuk diketuk dengan keningnya yang berkerut, karena dirinya tak memiliki jadwal apapun saat di Jeju, dan juga dirinya tak memesan jasa housekeeping. Ia pun kembali memejamkan matanya tanpa minat.
"Kim Taehyung!!"
Taehyung kembali memperlihatkan raut wajah mengeluhnya setelah mendengar suara pria jangkung yang tak lain adalah Kim Namjoon yang kini masih mengetuk pintu kamarnya. Ia pun memilih bangkit sebelum Namjoon mengacam hal yang tak ingin didengarnya pagi ini.
"Waeyo?" Tanya Taenyung dengan sedikit membuka pintu kamarnya dan hanya memperlihatkan raut wajahnya tanpa minat.
"Kau ingin pergi minum di cafe Seokjin? Aku ingin minum soju disana"
"Ne?"
Taehyung mengedipkan matanya berkali- kali memastikan bahwa yang didengarnya kali ini tidaklah salah, karena Kim Namjoon mengajaknya minum dipagi hari dengan tatapan putus asanya. Namun, Taehyung menggelengkan kepalanya pelan dan bersiap untuk kembali menutup pintunya.
"Aku akan mengirimkan surat pengunduran diriku kalau begitu"
Shit! Taehyung sudah menduganya hingga ia segera melangkahkan kakinya keluar hingga pintu itu pun terkunci otomatis. Tanpa membawa ponsel dan hanya membawa sejumlah uang cash yang tersisa pada saku celanannya. Ia tersenyum terpaksa dan melangkahkan kakinya menunggu lift terbuka.