He looks like a blue parrot
Would you come fly to me?
I want some good day, good day, good day
Good day, good day
Looks like a winter bear
You sleep so happily
I wish you good night, good night, good night
Good night, good night
Imagine your face
Sa...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Hujan mengguyur begitu deras, membasahi Pulau Jeju begitu tiba- tiba dengan gulungan ombak yang kini menantang pesisir dan juga angin yang bergerak membawa jutaan awan berwarna gelap. Suara gemercik itu tampak menggema dalam ruangan yang kini begitu hening, bahkan suara langkah pria berkulit tan yang tadinya begitu besemangat kini terhenti.
Taehyung menatap Jungkook dengan manik kosongnya cukup lama, hingga senyuman yang tak kalah kosong pun kini terukir pada wajahnya bersama dengan air mata yang tiba tiba menetes layaknya hujan diluar. Hal itu membuat Jungkook menggenggam erat ujung baju Yoongi yang pemiliknya bahkan masih tersentak.
“Oh—Maafkan aku—“ ucap Taehyung dengan suaranya yang gemetar sebelum membungkukan tubuhnya 90 derajat dan melangkahkan kakinya mundur, tak mampu menatap manik sehitam jelaga yang kini menatapnya begitu asing.
“Sepertinya—Aku salah ruangan”
Jungkook terdiam menatap pria yang kini memperlihatkan punggungnya dan melangkah menjauh dari ranjangnya dengan tubuh yang gemetar. Ia pun melirik pada Yoongi yang juga menundukan kepalanya, tampak menahan tangisnya membuat Jungkook kembali melirik kearah pergi pria itu.
“Apa—Aku mengenalnya? Apa terjadi sesuatu?” ucap Jungkook yang kini menatap Yoongi begitu gelisah. Hal itu membuat Yoongi menggelengkan kepalanya pelan dan memaksakan senyumnya sambil menghapus keras air matanya yang menetes, hingga Jungkook pun turut meneteskan air matanya karena tak mengerti mengenai perasaannya yang kini terasa begitu kosong.
Yoongi yang melihatnya segera merengkuh tubuh Jungkook tanpa mengatakan apapun, hanya air mata yang kini mampu berkata begitu juga tangisan Jungkook yang terdengar tertahan. Kini Yoongi mengerti, mengapa sosok Kim mampu berbohong dengan raut wajah tenangnya, karena perasaan Jungkook mudah terluka bahkan dengan sesuatu yang tak diingatnya sekalipun.
***
Taehyung menutup pintu ruangan itu begitu pelan dengan tatapan kosong namun air mata masih mampu membasahi rahang tegasnya. Ia bersandar pada pintu dengan tubuhnya yang kini jatuh secara berkala mengenai lantai rumah sakit yang terasa begitu dingin. Hal itu mengalihkan perhatian Namjoon, Jimin, Hoseok dan juga Seokjin.
Suara isakan tangis itu mulai terdengar dengan pandangannya yang menengadah, menatap sahabatnya yang kini menatpanya begitu sendu dan penuh tanda tannya. Ia pun menundukan kepalanya bersama isak tangis yang semakin kencang bersama jemari yang kini menggenggam erat tshirt bagian dadanya, karena nafasnya kini terasa begitu sesak.
“Taehyung-ah?”
Suara Jimin pun terdengar bersama kakinya yang kini ditekuk, mencoba melihat wajah Kim yang kini tampak begitu terluka dan juga berantakan, gerakan tubuhnya yang begitu gelisah dan jemari yang kini menutup rapat manik hazelnya, memperlihatkan bahwa Kim Taehyung memaksa air matanya untuk berhenti membasahi pipinya.
Seokjin, Namjoon, Hoseok pun hanya mampu terdiam tak megetahui apapun yang terjadi namun air matanya kini menggengang menutupi iris masing- masing karena suara tangisan yang begitu pilu. Namun, Hoseok pun menghela nafasnya, mengetahui apa yang terjadi ketika Taehyung hanya menghabiskan waktunya 3 menit didalam ruangan Jungkook.