PART 25

4.9K 373 96
                                        

Malam telah menghilang dengan violet yang mencoba untuk menyinari langit walaupun tertutup awan yang begitu tebal karena Kim Taehyung telah mengistirattkan tubuhya cukup lama sambil memeluuk bantal yang selalu digunakan oleh Jungkook, selimut Jung...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Malam telah menghilang dengan violet yang mencoba untuk menyinari langit walaupun tertutup awan yang begitu tebal karena Kim Taehyung telah mengistirattkan tubuhya cukup lama sambil memeluuk bantal yang selalu digunakan oleh Jungkook, selimut Jungkook seolah Jungkook berada dalam pelukannya. 

 Ia pun membuka maniknya yang kini menerawang pada perkataan Jimin tadi malam, perkataan yang selalu terulang dalam benaknya hingga tubuhnya pun kini memilih bangkit dan bergerak mendekat kearah meja Jungkook yang begitu rapi dan tak ada yang berubah. Taehyung membuka lacinya, satu persatu hingga maniknya kini menemukan sebuah buku berwarna merah. 

Jemari itu terulur meraih sebuah buku dengan coretan nama ‘Kim Taehyung’ yang cukup berantakan dan diyakini bahwa itu adalah tulisan tangan Jungkook-nya, bunny-nya dan juga winterbear- nya. Taehyung pun duduk dihadapan meja yang menghadap kearah jendela besar dan mulai membuka lembaran pada buku itu. 

 Taehyung terdiam menemukan sebuah potret senja ketika musim semi beberapa tahun lalu pada lembaran pertama dengan tulisan yang kini mampu membuatnya kembali menangis ditemani oleh ribuah kristal yang masih turun membasahi permukaan, tulisan yang begitu indah disana ‘Kim Jungkook mencintai Kim Taehyung’. 

Jemari yang gemetar itu pun mencoba untuk kembali membalikan kertasnya, untuk menemuka lembaran lain hingga maniknya kini menatap tulisan yang tampak jauh lebih rapi tanda bahwa Jungkook menulisnya ketika alzheimernya masih dalam fase awal. 

Musim Semi

Aku mencintainya, kelembutan dan juga kehangatannya seperti musim semi yang kujalani tahun ini. Dengan aroma bunga canola yang begitu indah dan juga sakura yang mengudara layaknya harapan yang melampaui batasku. 

Apakah aku akan menjadi bunga sakura untuknya? Bunga yang tak pernah terlupakan bahkan ketika musim berganti setiap tahunya. 

Namun, aku pun takut. 

Takut menyaktinya walaupun aku mencintainya begitu dalam. 

Apa yang harus aku lakukan jika esok aku tak mampu mengingatnya?

Aku bahkan tak bisa tertidur, agar ingatanku tak pernah menghilang. 

Musim Panas

Aku tidak merasa kali ini adalah musim panas. Tubuhku selalu dingin hingga Tae-hyungie selalu menghangatkan tubuhku dan duduk dalam pangkuannya didekat perapian. 

Apakah dia baik- baik saja? Apa dia tidak merasa panas? 

Aku selalu tersenyum untuk menyembunyikan ketakutanku—

Takut jika aku melupakannya, melupakan aroma tubuhnya, melupakan suara barithone nya, bahkan senyumannya. Aku begitu takut hingga aku harap aku tak butuh tidur. 

Aku, memberikan luka yang begitu besar untuknya. Aku takut. 

Bahkan ketika aku terbangun dari tidurku.

MORE THAN BLUE [TAEKOOK]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang