Langit kini menurunkan kristal indahnya, memenuhi jalanan setapak ataupun jalanan besar yang digunakan orang berlalulalang, saling bercengkrama dan juga tertawa satu sama lain dengan beberapa hiasan natal yang kini perlahan hilang tergantikan oleh kerlip lampu untuk menyambut tahun baru.
Kota Gangnam masih tampak ramai dengan aroma kopi dan juga aroma roti yang saling beradu dijalanan, bahkan uapnya kini mengepul dilangit langit mengabaikan kristal indah yang turun satu persatu begitu lembut, tersangkut pada pohon ataupun mendarat dengan baik dijalanan beraspal berwarna abu tua diikuti oleh sosok pria yang kini melangkahkan kakinya dengan overcoat coklat serta rambut hitamnya yang sedikit berantakan.
Pria berkulit tan itu membawa segelas kopi dan juga beberapa makanan pada totebag yang kino berada digenggaman tangannya, berjalan seorang diri dan sesekali memasuki toko pernak pernik ketika melihat sebuah boneka bewarna merah dan juga pink versi terbaru, boneka yang begitu dicintai oleh pendampingnya, Kim Jungkook.
Ia membawanya, boneka itu setiap pergantian musim dan menaruhnya pada kamar yang kini masih ditempatinya walaupun terasa sedikit dingin--Dengan beberapa foto yang masih menggantung dan tidak tersentuh untuk dipindahkan, bahkan beberapa coretan pada dinding masih dibiarkan begitu saja seolah pria bermarga Kim itu masih merasakannya, kehadiran pendamping hidupnya, Kim Jungkook.
Taehyung memasuki rumahnya yang terlihat cukup hangat, dengan perapian didepan rumah yang masih dibiarkan menyala walaupun tak ada yang duduk disana. Ia menghentikan langkahnya ketika lonceng itu bergerak seolah menyambutnya, hingga senyuman pun terpatri diwajah tampannya yang terlihat sedikit segar, mendorong pintu kaca itu dan kembali disambut oleh sebuah bingkai besar berisi foto pernikahannya.
"Aku pulang, Winterbear"
Suara barithone itu terdengar begitu lembut, diikuti dengan langkah kaki yang kini menyusuri ruangan yang begitu sepi, namun seekor anjing berkaki pendek itu berlari begitu bersemangat dan menghadang pemilik rumah yang kini tengah melepaskan overcoatnya, hingga pemilik kulit tan itu menekuk lututnya dan mengangkat anjing yang kini terlihat lebih besar dari sebelumnya.
"Aigoo--Kau merindukanku?" ucap Taehyung yang kemudian menggelitik anjing berwarna coklat itu hingga berlari menjauh dan membuatnya kembali tertawa, dengan manik hazel yang kemudian menyusuri ruangan yang terasa begitu tenang. Namun, senyuman itu tepatri ketika suara tawa pendampingnya itu terdengar samar dengan manik yang kini menatap totebag berisi makanan kesukaan pria bergigi kelinci itu.
"Aku membawakanmu makanan manis seperti biasa, mari kita makan bersama" ucap pria itu, Kim Taehyung yang kemudian bangkit dan menata makanan manis yang baru saja di belinya di tengah kota yang begitu ramai tadi.
**
Waktu kini menunjukkan tengah malam dengan sebuah kue bulat dengan krim yang tampak manis tersimpan rapi dimeja dengan televisi yang kini menyala dengan pemiliknya yang masih memilih sebuah acara yang akan menemaninya malam ini. Namun, suara ketuka remote itu terhenti, dengan Taehyung yang menatap kosong pada sebuah video yang menampilkan pendampingnya disana, hingga senyumannya pun kembali tepatri dan menekan tombol play disana.
"Happy birthday taetae --"
Taehyung terdiam dengan manik hazel yang sedikit membulat, mendengar suara yang terdengar menggemaskan tanpa disadari waktu telah menunjukkan pukul 12 tepat dengan tanggal yang berubah menjadi 30 Desember. Ulang tahunnya--Yang ketiga kalinaya tanpa pendampingnya, Kim Jungkook.
"Happy birthday taetae--Happy birthday, happy birthday--Happy birthday taetae --"
Taehyung tersenyum tipis ketika wajah pucat itu masih terus bernyanyi dihadapannya, dengan jemari kecil bahkan pipi yang terlihat begitu kosong. Tanpa disadari, air mata itu kembali membasahi rahang tegasnya dengan rindu yang kembali memuncak meminta pelampiasan.
"Selamat ulang tahun Taehyungie, aku berharap ditahun ini, Taehyungie mendapatkan kebahagian yang besar untuk tahun selanjutnya--"
Taehyung pun menganggukkan kepalanya denga posisi yang masih tetap sama, duduk menghadap televisi besar yang menampilkan Kim Jungkook yang menggunakan baju rumah sakit serta selang infus yang mengalir dibawah kulitnya, membuat Taehyung merasa sesak mengingat bagaimana Jungkook yang berjuang saat itu.
"Aku membuat video ini lebih cepat--Aku takut aku lupa untuk mengucapkannya dan melewatkan ulang tahun Taehyungie yang berharga--Maafkan aku telah melewatkannya beberapa kali"
"Gwenchana, Kookie" ucap Taehyung ketika Jungkook membungkukan tubuhnya disana, dengan senyum yang kembali mengembang namun maniknya yang kembali memerah dan meneteskan air kata disana.
"Aku ingin Taehyungie bahagia, tertawa seperti biasa--Walaupun jika aku pergi nanti--Tidurlah dikasur yang hangat Taehyungie, makan makanan berkuah yang enak, dan juga jika nanti--Aku pergi--"
Senyuman itu menghilang, benar menghilang ketika Jungkook menundukan pandangan menahan tangis disana.
"Jangan datang ke makamku ketika salju turun, ketika hujan turun, ketika angin berhembus begitu kencang--Hajima, jangan lakukan itu, eoh?"
Taehyung menggelengkan kepalanya pelan karena nyatanya pria bermarga Kim itu baru saja mengunjungi makam pendampingnya, bahkan ketika salju turun membasahi overcoatnya.
"Hajima--Aku mohon--Tetaplah berada diruangan yang hangat--Dan juga--Cepatlah mencari penggantiku, eoh?"
Taehyung menggelengkan kepalanya lagi, berkata tidak untuk ribuan kalinya mengenai permintaan yang sama. Dengan senyuman yang terpatri, Taehyung menatap tepat pada manik hitam yang begitu dirindukannya, menatapnya penuh kelembutan.
"Itu tidak akan terjadi, Kookie" gumam Taehyung yang kini terdiam, mendapati video dimana pendampingnya itu kembali batuk begitu kencang, mengelurkan darah hingga video itu pun terhenti--dengan kerinduan dalam diri Kim Taehyung yang masih meminta pelampiasan.
Taehyung melirik kearah jam dinding yang menggantung menunjukkan pukul 12:30 hingga Taehyung pun mengulurkan jemarinya dan mulai menyalakan lilin diatas sebuah kue ulangtahun yang dilapisi oleh krim berwarna putih dan beberapa buah diatasnya.
Pria bermarga Kim itu merapatkan kedua jemarinya dengan air mata yang kembali menetes membasahi rahang tegasnya walaupun kelopak mata itu terpejam.
"Aku harap--Aku bisa kembali bersamanya, Jungkook-ku"
Taehyung meniup lilinnya, diikuti oleh suara lonceng yang berbunyi begitu kencang hingga manik hazel itu melirik keluar dengan kakinya yang kemudian melangkah, berencana untuk mencabut gantungan kedua lonceng berwarna merah dan biru itu.
Namun, langkahnya terhenti ketika salju turun begitu lembut dihadapannya dengan gerakan memutar, seolah angin rendah itu kini berkumpul dihalamannya. Ia menerawang dibalik kaca besar itu hingga Taehyung pun tersentak dengan kakinya yang melangkah begitu cepat ketika sekilas bayangan pendampingnya terbentuk karena kumpulan salju dan angin itu--
Hingga, salju itu pergi--Kearah langit beserta dengan anginnya yang mengarah kearah timur disana meninggalkan Taehyung yang kini terdiam dibawah salju yang turun semakin kencang bersama dengan lututnya yang kini ditekuk dan tatapan kosongnya.
"Maafkan aku--Tapi--"
Suara itu terdengar begitu lirih dengan jemari yang kini mencengkram erat bagian dadanya, bersama isakan tangis yang terdengar memecah keheningan malam.
"Aku tidak bahagia, Kookie--Aku tidak bahagia--"
Yaaaaaaaa:") gituuuu dehh pokonyaaa:") Gatel aja tangan aku pengen bikin:")
Selamat Tahun Baru💜🐻.
KAMU SEDANG MEMBACA
MORE THAN BLUE [TAEKOOK]
RomanceHe looks like a blue parrot Would you come fly to me? I want some good day, good day, good day Good day, good day Looks like a winter bear You sleep so happily I wish you good night, good night, good night Good night, good night Imagine your face Sa...