PART 2

6.3K 680 17
                                        

Kim Taehyung, pria itu melangkahkan kakinya begitu angkuh memasuki sebuah hotel yang begitu mewah, maniknya terlihat begitu tajam layaknya elang, jemarinya yang menjadi acuan sebagai lengan kekarnya, dan juga aroma maskulin yang begitu lembut

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kim Taehyung, pria itu melangkahkan kakinya begitu angkuh memasuki sebuah hotel yang begitu mewah, maniknya terlihat begitu tajam layaknya elang, jemarinya yang menjadi acuan sebagai lengan kekarnya, dan juga aroma maskulin yang begitu lembut.

Pakaiannya terlihat begitu santai dengan celana drawstring yang menutupi kaki jenjangnya dan juga sweater oversize berwarna hitam yang menutupi dada bidangnya, membuat beberapa pandangan mata teralih dengan sendirinya.

Mereka memuja dan juga mereka merasa iri, karena sosok yang terlihat begitu sempurna dengan manik hazel yang senada dengan warna rambutnya, hidung bangir yang mempesona dan bibir yang cukup tebal terukir diwajahnya.

Beberapa karyawan hotel yang mengenalnya membungkukan tubuh begitu sopan walaupun diabaikan. Pemilik Kim Corp yang begitu kaya raya dan juga sempurna, tak ada yang mengetahui, mengapa pria itu masih melajang hingga saat ini.

Langkahnya kini terhenti, menunggu lift untuk terbuka dengan sebelah jemari yang ia masukan kedalam saku celananya, dan jemari lainnya menggenggam paperbag dan juga ponsel yang membuatnya merekahkan senyum, tanpa disadari pintu lift itu telah terbuka menampakkan sosok yang kini menatapnya dengan kening berkerut.

"Taehyung-ah? Apa berlibur di Jeju membuatmu gila?"

Taehyung mengangkat pandangannya dengan senyum yang menghilang dan raut wajahnya tanpa emosi. Ia melangkahkan kakinya tanpa bicara, membuat pria berpakaian jas begitu rapi itu hanya menggelengkan kepalanya pelan dan menekan tombol 18 pada lift itu.

Namun, maniknya kini masih melirik pada ponsel Taehyung yang memperlihatkan penjual hotteok dan juga pemuda yang tampak familiar dimatanya.

"Yak—Kau sedang menguntit seseorang? Atau kau menyukai penjual hotteok itu?"

Taehyung memutar bola matanya malas dan memilih untuk kembali memasukkan ponselnya kedalam saku,melirik pada sosok pria jangkung yang merupakan direktur hotel miliknya dengan tatapan datar.

"Namjoon-hyung? Kau tahu itu tidak masuk akal"

Pria bernama Namjoon itu hanya mengangkat bahunya seolah mengatakan 'siapa yang tahu' membuat Taehyung menggelengkan kepalanya pelan dan memilih untuk menatap pada lantai lift yang terus berubah.

"Aku rasa, aku mengenalnya" gumam Namjoon yang membuat Taehyung melirik sekilas dan bersandar pada dinding lift dengan matanya yang terpejam.

"Siapa? Penjual hotteok itu?" Tanya Taehyung yang kemudian berdiri tegap dan melangkahkan kakinya karena pintu lift itu terbuka, meninggalkan Namjoon yang kini masih mengingat pemuda yang dilihatnya secara sekilas, hingga pintu lift itu tertutup dan Namjoon membulatkan matanya.

"Ah—Adik Seokjin!"

Taehyung membalikkan tubuhnya ketika ia mendengar suara samar dari Namjoon, dengan keningnya yang kini berkerut dan menata pintu lift yang telah tertutup dengan maniknya yang kini sedikit membulat.

MORE THAN BLUE [TAEKOOK]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang