PART 21

2.8K 319 17
                                        

Taehyung terdiam menatap kosong pada dinding yang berada dihadapannya, begitu juga dengan Jimin yang hanyut dalam pikirannya hingga hanya suara lonceng yang bergerak memecah keheningan. Namun, suara langkah kaki yang terdengar cukup cepat membangunkan lamunan Taehyung yang segera bangkit dan mendekat pada Yoongi yagn tampak gusar.

"Kita bawa Jungkook kerumah sakit"

Kalimat itu sukses membuat Taehyung tersentak dengan tubuhnya yang spontan bergerak menyusuri anak tangga dan memangku Jungkook tanpa bertanya apa yang terjadi karena pikirannya kini hanya dipenuhi oleh hal terburuk.

Ia segera berlari membawa winterbearnya yang memejamkan mata kedalam mobil bersama Yoongi yang kini menjadi bantalan agar Jungkook mendapatkan posisinya yang nyaman dan mendapatkan pertolongan pertama.

Jimin menepuk bahu Taehyung sebelum dirinya memasuki mobil dan mengikuti mobil yang kini melaju begitu cepat dari belakang. Hatinya juga kini merasa gusar karena raut wajah Yoongi yang terlihat panik dan tidak setenang biasanya.

Taehyung merasakan tubuhnya yang gemetar dan nafasnya yang kini terasa sesak karena melihat wajah Jungkook yang kini tampak pucat dengan bibirnya sedikit membiru seperti kekurangan oksigen. Ia menancapkan gasnya cukup cepat dan berhati- hati karena Yoongi tengah memasangkan oksigen pada Jungkook.

"Dia sesak nafas—Kurasa paru- parunya kembali bermasalah—" ucap Yoongi yang kini mencoba untuk mengatur nafasnya dan mengelurkan senter untuk kembali memeriksa pupil Jungkook yang tampak masih berfungsi dengan baik.

"Tadi pagi—Dia meminum air tanpa sepengetahuanku—Apa karena aku? Apa ternyata tak layak untuk menjaganya?" ucap Taehyung yang kembali meneteskan air matanya dan mengarahkan spion dihadapannya pada Jungkook yang masih memejamkan matanya dengan tubuh yang sediki berkeringat, hingga Taehyung pun berandai—Andai dirinya membawa Jungkook lebih cepat kerumah sakit.

"Tidak—Bukan karenamu—Hanya saja—mungkin karena tubuhnya yang mulai kesulitan" ucap Yoongi yang sedikit terbata karena dirinya pun merasa panik karena Taehyung pun tak setenang biasanya.

Taehyung pun menghentikan mobilnya tepat didepan lobby rumah sakit dan melangkah untuk mengangkat tubuh Jungkook lalu memidahkannya pada brangkar yang telah disiapkan karena Jimin menelpon pihak rumah sakit dan juga dokter yang pernah menangis kasus ini sebelumnya.

Taehyung duduk dengan gelisah dihadapan ruang tindakan, bahkan dirinya bangkit beberapa kali untuk sekedar melangkah karena hati dan pikirannya kini tak berfungsi dengan baik. Air matanya terus menerus menetes hingga Taehyung pun kembali duduk dan mengusap wajahnya dengan gusar.

"Apa yang aku lakukan—" Lirih Taehyung yang kini menyelipkan jemari diantara rambutnya, menariknya sedikit kasar dengan kepalanya yang terasa pening karena pemeiksaan pada Jungkook nya cukup lama.

"Argh—Aku tidak bisa menjaganya" Lirih Taehyung yang semakin menundukan pandangannya dan mengacak rambutnya begitu kasar. Namun suara pintu yang terbuka kini sukses mengalihkan pandanganny dan segera bangkit setelah mendapati dokter paruh baya yang menangani Jungkook dengan raut wajah yang sulit diartikan.

"Pasien mengalami aspirasi pneumonia—Asam lambungnya naik dan masuk kedalam paru- paru—kami telah melakukan bronskoskopi, namun—"

Taehyung terdiam dengan maniknya yang kini menatap tajam kearah dokter yang berani menghentikan ucapannya hanya untuk menarik nafas mengenai keadaan Jungkook. Namun, Taehyung tetap terdiam dan kembali meneteskan air matanya.

"Pasien terkena bronkiektasi—karena terjadi kerusakan pada bronkus yang membuat lendir pada paru- paru nya itu meningkat"

Taehyung tersentak hingga manik tajamnya kini menghilang terganti oleh manik kosong dengan siluet ketakutan yang semakin memuncak. Ia pun menekuk lututnya dengan jemari yang kini menggenggam erat pada kursi tunggu, hingga Dokter Lee turut menekuk lututnya. Suara isak tangis itu kembali terdengar begitu lirih dan putus asa.

MORE THAN BLUE [TAEKOOK]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang