He looks like a blue parrot
Would you come fly to me?
I want some good day, good day, good day
Good day, good day
Looks like a winter bear
You sleep so happily
I wish you good night, good night, good night
Good night, good night
Imagine your face
Sa...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Musim gugur pun hampir berakhir dengan suasana di Pulau Jeju yang tak bersahabat karena terasa begitu dingin dengan daun yang kini mulai meninggalkan ranting pada pepohonan yang cukup besar. Angin terus bertiup, membuat gelombang dan juga riak pada sungai begitu bising.
Sosok pemuda masih setia menempati ruangan yang kini sedikit berwarna dengan meja tulis dekat jendela, duduk dihadapan meja itu dengan maniknya yang kini menatap awan bergerak dengan sweater oversize yang cukup tebal menutupi tubuhnya, dan juga sebuah boneka berwarna merah yang merupakan hadiah dari pria berkulit tan yang kembali dilupakannya.
Sesekali Kim Taehyung bicara bersama Jungkook didekat taman ataupun lobby rumah sakit, dengan Jungkook yang duduk diatas kursi roda dan memulai perkenalan yang baru, ataupun Jungkook yang mengingat Kim Taehyung dan memintanya agar berkunjung.
Seperti saat ini, Taehyung hanya mampu menatap Jungkook melalui sebrang jendela karena suasana hati pemuda itu tampak tidak baik dengan wajahnya yang begitu pucat membuat Taehyung menatapnya begitu sendu dengan segala harapan yang selalu dipanjatkannya. Namun, tak ada yang mendengar.
Lamunannya pun terhenti setelah mendengar suara langkah yang mendekat, hingga tatapannya kini teralihkan dan mendapati Yoongi yang tengah melangkah kearahnya setelah keluar dari ruang perwatan Jungkook.
“Bagaimana keadannya?”
Yoongi yang mendapatkan pertanyaan itu hanya mampu menghela nafasnya dan duduk disamping Taehyung dengan pemandangan Jungkook yang tampak tak bosan menatap langit sendu dihadapannya. Ia pun menggelengkan kepalanya dengan pandangannya yang menunduk.
“Bronkiektasinya akhir akhir ini cukup parah—tak ada perkembangan yang baik—Jungkook akan mendapatkan jadwal operasi untuk membuang lobus nya setelah perasaanya membaik”
Taehyung pun menghela nafasnya dan mengusap wajahnya dengan gusar karena tak tahu apa yang harus dilakukannya. Ia pun menundukan pandangannya dan menggenggam erat jemari yang terasa begitu basah karena keringat. Hingga, helaan nafas berat pun kembali terdengar.
“Aku akan membawa Jungkook ke Amerika—“
Yoongi yang mendengar hal itu pun terkejut dan menatap Taehyung tak percaya dan menggelengkan kepalanya pelan karena itu bukanlah hal baik untuk dilakukan karena Jungkook tak menginginkan hal itu ketika ia mengingat segalanya.
“Lalu—Haruskah aku membiarkannya? Hyung? Kau tahu, aku—tak bisa kehilangan Jungkook” ucap Taehyung penuh dengan penekanan bersama maniknya yang kembali basah membuat Yoongi pun terdiam tak mampu menjawab apapun, hingga Jungkook yang terbuka kini mengalihkan perhatian Taehyung dan juga Yoongi.
Jungkook memejamkan matanya merasakan angin yang tampak begitu menenangkan setelah cukup kesulitan untuk membuka jendela dihadapannya. Ia pun kembali menatap langit dengan manik sendunya hingga maniknya kembali menemukan sosok yang kini mampu membuatnya tersenyum hangat.