He looks like a blue parrot
Would you come fly to me?
I want some good day, good day, good day
Good day, good day
Looks like a winter bear
You sleep so happily
I wish you good night, good night, good night
Good night, good night
Imagine your face
Sa...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Angin berseru cukup kencang, menghapus jejak musim dingin yang masih tersisa pada dedaunan berupa embun yang jatuh pada tanah yang kini terlihat cukup basah, dan disinari oleh mentari yang kini terbit menyusuri setiap inchi jalanan yang terlihat begitu sepi.
Bunga merah muda nan harum itu telah muncul dan kini mewarnai manik sehitam jelaga yang masih setia memandangnya. Dipadukan dengan langit biru dan sedikit kapas yang menyusuri laskar mengikuti angin. Terlihat begitu cerah, tanpa debu halus yang selalu muncul menganggu ketika musim dingin.
Pemuda pemilik manik sehitam jelaga itu kini memejamkan matanya, membiarkan rambut hitam dan longcardi yang digunakannya diterpa oleh angin, hingga bibir tipis yang terlihat mreona itu meraup oksigen begitu rakus lalu membuangnya cukup kasar.
Kepalanya kini menunduk menatap rumput berukuran tiga cm yang sama sekali tak terganggu dengan ayunan angin. Sepatu putih yang kini terlihat sedikit kotor karena berlari melewati jejak tanan yang basah. Rambutnya yang juga menutupi kening kecilnya, terlihat panjang dan lurus hingga terlihat begitu halus jika disentuh. Bibir itu sedikit terbuka memperlihatkan ia bersiap untuk mengatakan sesuatu.
"Jangan membuka sepatu, jangan membuka sepatu"
Jungkook bergumam mengingat segala hal, dimulai dari sepatu, makanan kesukaan, dan makanan yang tidak boleh dimakannya. Ia kembali melangkahkan kakinya, menyusuri jalanan yang terlihat begitu sepi, dengan deburan ombak yang kini terdengar begitu lembut.
Maniknya berpencar mencari sesuatu hingga matanya kini terlihat begitu berbinar mendapati penjual hotteok yang telah buka walaupun langit masih memperlihatkan sedikit jingganya diujung samudra. Ia berlari dan tersenyum begitu hangat.
"Paman? Aku ingin membeli 3 hotteok " ucap Jungkook begitu bersemangat, dan mendapatkan anggukan dan juga tawa kecil dari paman penjual hotteok dihadapannya yang memakai nametag Lee Johan
"Kau sangat bersemangat sekali, anak muda" ucap Paman Lee yang hanya membuat Jungkook terkikik kecil, namun dirinya kini memperhatikan bagaimana penjual hotteok itu membolak- balikan tepung dan memanggangnya hingga terdengar bunyi percikan minyak yang membuat Jungkook semakin menelan salivanya dan merasa lapar.
"Paman? Aku ingin satu"
"Ah—Ne"
Suara lain itu membangungan Jungkook hingga ia melirik sekilas dan menganggukan kepala sewajarnya sebagai sapaan. Namun, pandangannya teralih pada hotteok yang telah disodorkan oleh Paman Lee, hingga senyuman itu kembali merekah.
"Berapa, Paman?" ucap Jungkook yang kini meraih hotteok itu dan menaruhnya diatas meja yang tak jauh dari sana agar tidak menyulitkannya untuk mengambil uang.
"4.500 won" ucap Paman Lee dengan pandanganya yang tetap fokus pada hotteok yang dibuatnya. Jungkook pun tersenyum dan memberikan beberapa lembar uang tanpa kembalian, membuatnya segera beranjak setelah mengucapkan terima kasih.