15. Weekend

33 5 3
                                    

Hari minggu pun tiba, dimana hari minggu adalah hari merdeka bagi ayana untuk bisa tidur sepuasnya seharian.

Waktu menunjukkan pukul 12:30 namun ayana masih berada diatas ranjangnya lengkap dengan selimut yang menyelimutinya.

Bila ditanya mengapa mama, papa atau aidan tidak membangunkannya, alasannya adalah 'Jangan bangunkan kucing tidur' ya, ayana akan mengamuk tidak jelas jika ada yang mengganggu hibernasinya.

Dreett! dreett!

Ponsel ayana berdering terus menerus namun dicampakkan oleh sipemilik. Mungkin sudah puluhan panggilan yang ayana abaikan.

Dreett! dreett!

"Kyaa!! berisik!" Teriak ayana kesal sendiri karena ponselnya yang terus berdering.

Ayana meraih kasar ponselnya yang terletak dinakas sebelah ranjangnya dan langsung melihat siapa yang menelponnya sepagi ini. pagi???

"Yesha?" Gumamnya lalu mengangkat panggilan tersebut.

"Ayana!!! lo tu ngilang kemana sih??udah puluhan panggilan dari gue yang lo abaikan!! telpon dari disha, bintang, reno juga lo abaikan! lo tuh lagi ngapain sih??ngapel ya??"

Suara nyaring yesha pun langsung menyambutnya. Terdengar bahwa yesha sedang mengamuk pada ayana. Sedangkan ayana langsung menutup kedua telinganya lalu membanting ponsel nya diatas kasur dan mendengarkan ocehan demi ocehan dari yesha.

"Yayayayayayayaaaaa... sorry, gue lupa. Yaudah gue siap-siap dulu. Bye!" Tanpa berdosa ayana pun langsung mematikan sambungan telponnya secara sepihak dan kembali rebahan sambil mengumpulkan niat untuk bangun dan mandi.

Sementara itu, yesha,disha,bintang dan juga reno sudah ada disebuah coffe tempat biasa mereka berkumpul dan menikmati weekend.

"Yeu untung temen ya,kalo bukan udah gue slepet terus gue jadiin kue lepet lo!" Dumel yesha pada ponselnya. Bukan, pada ayana yang memutuskan panggilannya secara sepihak.

"Kenapa sih? hp lo marahin." Ucap disha meminum coklat coffe nya.

"Temen lo tuh! ngeselin banget, siang bolong gini bikin orang naik darah" ketus yesha dengan nada dan wajah kesal sambil melipat kedua tangannya didepan dada.

"Temen lo juga kan?" Sambung reno yang tengah fokus mengotak atik ponselnya.

"Iya juga sih.." Gumam yesha berpikir.

"Untung bukan temen gue." Jawab bintang santai yang langsung mendapat toyoran dari yesha.

"Gitu-gitu lo pernah suka kan sama ayana waktu SMP? tapi sayang ayana gak tau sih.." Ucap yesha yang sukses membuat bintang terdiam seketika.

"I-itu kan masa lalu, untuk apa dia tau kalo gue pernah suka sama dia?terlebih lagi itu udah beberapa tahun yang lalu." Sahut bintang sedikit ngegas namun sengaja memfokuskan pada layar ponselnya. Sementara disha dan reno hanya melongo tak percaya ternyata bintang pernah menyukai ayana yang adalah sahabatnya sendiri semenjak SMP.

"Lo beneran tang??? serius?? mi apa??" Tanya disha dengan wajah penasarannya yang membuatnya semakin imut.

"Wah gilaa, bintang ternyata ada rahasia sama kita.." Sambung reno sambil menggelengkan kepalanya.

"Apaan sih? itu kan dulu, sekarang cuma sebatas sahabat doang.." Ketus bintang membela diri.

"Oke oke gue percaya.." Reno mengalah.

             ~~~~~~~~~~~~~~~~~

Sudah 15 menit ayana rebahan dikasurnya. Lalu ia segera beranjak dari kasur kesayangnya itu dan langsung berjalan mengambil handuk dan mandi

AyanafasyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang