17. Rain

26 6 3
                                    

"Gue...."

Ayana bingung dan gelisah ingin menjawab apa atas pertanyaan yang diberikan oleh disha. Sedangkan disha yang lain menunggu jawaban dari ayana dengan wajah yang teramat amat amat amat serius.

"Gak! gue gak suka."

Sontak jawaban itu membuat keempat sahabatnya memasang wajah tak yakin dan tak percaya. Lain hal nya dengan fasya yang hanya memasang wajah datar seakan tak peduli dengan jawaban ayana, pun permainan konyol yang mereka mainkan sekarang.

"Yakin lo? gak percaya gue. Mulut berkata tidak namun hati berkata iya." Ucap yesha disertai quotes bijaknya.

"gak percaya? yaudah sih serah lo aja. Apa peduli gue." Ucap ayana cuek sambil meminum minumannya.

Seketika bintang tersenyum ketika mendengar pernyataan ayana. Dan hal itu membuat teman - temannya heran.

"Lo kenapa tang?kesambet?" Tanya reno memperhatikan bintang yang sedari tadi tersenyum.

"Ah?apa?nggak, gak apa-apa" Jawab bintang langsung merubah wajahnya menjadi cuek.

"Jangan-jangan nih...." Disha menyipitkan kedua matanya menatap tajam bintang. Bintang hanya menaikan satu alisnya seakan bertanya 'kenapa'

~~~~~~~~~~~~~~

Waktu telah menunjukan pukul 17:30. Cuaca sudah terbilang gelap karena mendung menandakan akan datangnya hujan. Mereka pun pulang setelah menghabiskan weekend bersama dicoffe seperti biasa. Begitu pun dengan ayana. Dengan santainya ia mengendarai motor mamanya untuk perjalanan pulang. Namun ditengah perjalanan, tiba-tiba motor yang ia naiki berhenti mendadak alias mogok.

"Kya! kenapa pake mogok segala sih?gak tau apa ini mendung?kalo gue keujanan gimana?" Ocehnya pada motor mamanya yang mogok tak tau apa-apa.

"Mana gue gak tau tentang ginian lagi." Lanjutnya.

Pluk!

Ayana menepuk jidatnya dengan keras sampai membuatnya meringis sakit.

"Kok gue bego sih?gue lupa isi bensin! aduh gimana ini?mana duit gue udah abis"

Ayana berjalan mondar mandir mengelilingi motornya sembari berpikir apa yang harus ia lakukan.

Saat ayana sedang mondar mandir terdengar suara motor yang berhenti didekatnya.

"Kenapa?"

Ayana menoleh, dan mendapati fasya yang tengah duduk dimotornya lengkap dengan helm dikepalanya.

"Eh?ngapain lo disini?"

"Malah balik nanya. Gue tanya lo kenapa disini kaya anak ilang?" Ucapnya dengan nada datar dan sedikit samar karena helm yang ia kenakan.

"Emm..gue lupa isi bensin." Jawab ayana pasrah yang sekarang tengah terduduk ditanah samping motornya.

"Oh."

"Oh? 'oh' doang?! shit! bukannya tebengin kek atau kasih gue duit buat beli bensin atau beliin sekalian" Ketusnya dalam hati sambil menatap jengkel fasya.

"Gitu doang?mending lo cabut gih risih gue liat lo-_" Ya, mood ayana tengah tidak bagus sekarang karena motornya yang tetiba mogok ditambah fasya yang membuat moodnya semakin tidak bagus.

AyanafasyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang