WARNING!!
FOLLOW TERLEBIH DAHULU SEBELUM MEMBACA YA!
Mengagumimu adalah kemauanku, menyukaimu adalah keinginanku, bersamamu adalah takdir yang sudah ku gapai, namun berpisah adalah pilihanmu.
Kamu, Andrian Xavier. Bagiku, kamu adalah definisi dari...
Hi!👋🏻 Call me Pink, please. Salam kenal🤙🏻 Vote, komen, follow, and share ya guys. Love you<3.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
🦋🦋🦋
Kematian orang tua Nashwa sangat aneh, seorang gadis terus memikirkannya. Entah mengapa ia merasa ini sangat janggal.
Chintya, gadis itu tengah mengorek informasi dari Ayah-nya. Ia terus menanyakan tentang orang tua Nashwa, ayah Chintya juga sangat bingung mengapa ini bisa terjadi dengan sangat cepat?.
"Ayah, tolong bantu aku untuk cari tau tentang kematian dari orang tua Nashwa. Aku rasa ini ada yang ga beres." Dirgantara merotasikan matanya, ia menatap gadisnya dengan penuh ekspresi penasaran.
"Kenapa putri Ayah sangat penasaran dengan ini? Kamu tau kan nak?, semua yang terjadi adalah takdir" Chintya yang mendengar pertanyaan ayah hanya membuang nafas kasar saja, memang benar ini semua takdir. Hanya saja perasaan nya seperti memberi tau kalau ini adalah pembunuhan berencana.
"Aku minta tolong Ayah, kali ini aja. Lagi pula ayah juga bingung dan shocked kan? Kenapa tiba-tiba rekan Ayah tiada." Dirgantara manggut-manggut, ada benarnya juga apa yang di katakan putrinya barusan.
"Baiklah, Ayah akan mencari tau." Senyum Chintya merekah, Ayahnya memang sangat bisa di andalkan.
"Terima kasih Ayah Dirga yang tampan." Chintya mentoel hidung mancung Ayahnya, lalu ia pergi meninggalkan ruang kerja Ayahnya itu.
"Dasar anak remaja." Celetuk Dirgantara, lalu memutuskan untuk menata dokumen dan arsip pentingnya dengan baik.
Di sisi lain, Ellena membuka handphonenya. Sudah tiga hari tidak ada notifikasi dari kekasihnya, entah apa yang Andrian sedang lakukan sampai-sampai lupa dengan dirinya.
Sudah 3 hari ini Ellena juga tidak bertemu dengan Andrian, di sekolah pun pria itu tidak menampilkan batang hidungnya.
Sebenarnya bisa saja Ellena bertanya kepada Tatan dan Nando, namun niat itu ia urungkan karena malas berinteraksi. Moodnya selama 3 hari belakangan ini kacau.
Ting.
Gurls💅🏻
Chintya : gue udh mnta bantuan sma Ayah mengenai info kematian ortu Nashwa.
Ellena : klo gtu gue tunggu kabar slnjutnya.
Chintya : shap!
Seina : sbux lah?
Chintya : otw, @Ellena prepare. Gue sma Seina jmput nnti.
Read.
Setelah membaca itu Ellena bergegas mengganti pakaian, ia memakai outfit casual yang santai untuk nongkrong, siapa tau dengan bertemu dengan kedua sahabatnya mood ia membaik.
