20. Urat Malu lo Putus?

75 7 23
                                    

Hi!👋🏻
Call me Pink, please. Salam kenal🤙🏻
Vote, komen, follow, and share ya guys.
Love you<3.

Love you<3

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🦋🦋🦋

Malam ini, Andrian memijakkan kakinya ke tempat yang sama sekali belum pernah ia sentuh. Tempat yang biasa digunakan oleh orang-orang untuk bersenang-senang, atau sekedar melampiaskan masalahnya.

Club.

Saat ini dirinya berada di Club, entah apa yang ia pikirkan sampai-sampai dirinya memilih untuk ke tempat haram itu.

Andrian bergidik ngeri ketika melihat perempuan-perempuan nakal yang menari-nari di depan Pria yang mungkin sama sekali perempuan itu tak kenali. Atensinya terus memperhatikan sekitar, sesaat dirinya melihat tempat kosong, ia segera menghampirinya.

Tak hanya itu, kini seorang Bartender sudah menghampirinya, menawarkan beberapa minuman kepada Andrian. Andrian yang tak mengerti pun menurut saja dengan apa yang Bartender itu rekomendasikan kepadanya.

Katakan Andrian Bloon.

Apakah dia tak berfikir akan di beri minuman yang mengandung kadar alkohol yang banyak?

Setelah Bartender itu beranjak untuk meracik minumannya, Andrian mengeluarkan sebungkus rokok lalu mematiknya. Perihal rokok, Andrian sebelumnya pernah mencoba. Tidak munafik, rokok memang enak menurutnya. Namun, Andrian masih mengontrol dirinya, ia tak mau kena penyakit karena ulah konyol nya sendiri.

Saat tengah asik menghisap rokoknya, Bartender tadi sudah menghampirinya lagi.

"Selamat menikmati, Anak Muda," Ucapnya dengan nada yang sopan.

Andrian mengangguk, "Thanks."

Dengan rasa penuh penasaran, ia langsung meneguk minuman tersebut sampai setengah.

"Gue emang pengecut"

"Hahaha, gue brengsek"

"Arghhhh, bego bego bego." Andrian memukuli kepalanya berkali-kali, rasa pening kian hadir. Namun ia tak memperdulikannya, saat ini dirinya hanya butuh ketenangan.

"Gue sayang sama lo, Ellena!!"

Andrian meraih minuman tadi, lalu meneguknya hingga tandas. Di rasa kurang, ia memesan minuman tersebut dengan jumlah yang banyak.

Dirinya terus meminum alkohol itu, sampai dimana kesadarannya mulai tidak bisa di kendalikan olehnya. Di tengah rasa pusing yang sangat amat menjalar, ada seorang perempuan menghampirinya.

Aku Langit, Kamu Pelangi (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang