Hi!👋🏻
Call me Pink, please. Salam kenal🤙🏻
Vote, komen, follow, and share ya guys.
Love you<3.🦋🦋🦋
Saat ini Ellena tengah memakan bubur hambar-nya. Ellena sudah tidak betah berada di sini, dirinya sudah ingin sekali pulang. Jika dirinya berada terus disini, bayang-bayang Nashwa yang ini membunuhnya terus terputar di otaknya seperti kaset kusut.
Terkadang, saat dirinya mengingat kejadian tempo lalu, dirinya bergemetar, tangan dan kakinya juga tremor. Ellena trauma.
Dirinya menatap mangkuk bubur di depannya, ia sangat tidak selera untuk menghabiskan bubur hambar itu. Ellena menghela nafasnya kasar, ia ingin keluar dari kamar rawatnya hanya untuk sekedar menghirup udara luar.
Dengan langkah perlahan tapi pasti, Ellena sudah berada di luar kamar rawatnya, ia berdiri di balkon rumah sakit.
"Gue kangen Andrian" 3 kalimat itu baru saja terlontar dari mulutnya, di belakang ada Gentala yang mendengar itu. Gentala memang rutin setiap pagi untuk menjenguk Ellena, karena orang tua Ellena belum bisa pulang ke Indonesia.
Ellena sudah pasti sedih, kesal, dan perasaannya kian campur aduk tak menentu.
"Ellena" Ellena tau siapa suara itu, Ellena menoleh dan berbalik badan menghadap sang pemilik suara.
"Eh? Gentala" Ellena tersenyum, tetapi masih bisa terlihat raut wajah yang bisa dibilang kusut.
Gentala bersidekap dada, "Kok keluar? Udah enakkan?"
Ellena mengangguk, "Bosen di dalam, gue pengin ngehirup udara luar"
"Lo masih sayang sama Andrian?" Ellena yang tadinya sudah fokus menatap awan di langit, sontak menoleh dan memasang raut wajah bingung.
"Kenapa lo nanya gitu?" Tanya Ellena hati-hati.
Gentala menarik nafasnya sebelum menjawab pertanyaan Ellena, "Lo gak capek di sakitin terus?" Ellena terdiam.
"Bahkan saat ini, dia gak ada di sisi lo." Memang benar, bahkan untuk berkabar melalui medsos pun Andrian tak mengabarinya sedikit pun.
"Biar itu jadi urusan gue, Gentala." Ucap Ellena demikian yang kini atensinya menatap kembali awan di lamgit.
Gentala membuang nafasnya kasar. "Seterah lo." lalu pergi meninggalkan Ellena sendiri.
Ellena menatap punggung tegap Lelaki itu yang perlahan menghilang, "Meski Andrian gak ada di sisi gue, gue yakin Andrian masih cinta sama gue"
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku Langit, Kamu Pelangi (On Going)
Teen FictionWARNING!! FOLLOW TERLEBIH DAHULU SEBELUM MEMBACA YA! Mengagumimu adalah kemauanku, menyukaimu adalah keinginanku, bersamamu adalah takdir yang sudah ku gapai, namun berpisah adalah pilihanmu. Kamu, Andrian Xavier. Bagiku, kamu adalah definisi dari...