Hi!👋🏻
Call me Pink, please. Salam kenal🤙🏻
Vote, komen, follow, and share ya guys.
Love you<3.🦋🦋🦋
Pagi ini Ellena di kagetkan oleh suara Bi Tun yang terus menggema di telinganya. Pasalnya tak biasa Bi Tun berteriak seperti itu untuk membangunkan Ellena, namun kali ini terlihat ada sesuatu.
"Hih, Bi Tun kenapa deh? Tumben banget kaya tadi?"
"Biasanya juga kalo ngebangunin lembut banget nadanya. Selembut sutra~ hehe" Gadis itu tengah bercermin menatap pantulan dirinya. Untuk seukuran anak kelas 12 seperti Ellena, badannya sangat pas, tingginya pas, dan Ellena memang cantik.
Setelah selesai memoleskan bedak tipis dan liptintnya, ia bergegas turun untuk kebawah.
"NDUK? UDAH SELESAI BEL-?" Teriak Bi Tun terhenti saat dirinya sudah melihat Ellena.
"Hehe udah toh". Ellena mengangkat satu alisnya,
"Kenapa sih? Gak biasanya loh Bi Tun bangunin Ellena kaya gini." Ucapnya dengan dengusan kecil.
"Maaf ya, Nduk. S-soalnya di depan u-udah ada Mas Ganteng," Ellena melotot. Ia sangat kaget.
"MAKSUD BI TUN? Andrian?" Volume suara yang tadinya naik satu oktaf, kini ia pelankan kala dirinya menyebut nama sang empu.
Bi Tun mengangguk, Ellena segera menyaliminya dan berlari kecil menuju teras depan.
Saat dirinya sudah hinggap di teras depan, benar saja. Sudah ada Andrian yang sedang memainkan ponselnya.
"Khem" Dehem Ellena, Andrian menoleh dan tersenyum.
"Eh udah rapih ya? Ayo berangkat?" Saat tangannya di tarik oleh Andrian, Ellena menahannya.
"Ada apaan ni jemput gue?" Tanyanya agak sinis, yang biasanya memakai aku-kamu, sekarang Ellena menggunakan gue-lo.
Andrian menaikan satu alisnya, "Ya emang salah jemput pacar?"
"Gak salah, tapi keadaan lo yang lagi bermasalah. Terus si Reog Import itu berangkat sama siapa, kalo gue sama lo?" Tanyanya cetus, ia masih kesal dengan Andrian. Juga bingung sih sama sifatnya itu.
"Ck, udah ayo berangkat. Kamu bawel banget." Dengan cekatan Andrian memasangkan helm di kepala Ellena. Sungguh, Ellena merasa De Javu. Entah kapan terakhir kali Andrian bersikap seperti ini.
Ellena pasrah, mereka berdua akhirnya bergegas pergi ke sekolah. Beruntung dewi fortuna sedang berpihak pada keduanya, jalanan belum terlalu ramai dan padat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku Langit, Kamu Pelangi (On Going)
Teen FictionWARNING!! FOLLOW TERLEBIH DAHULU SEBELUM MEMBACA YA! Mengagumimu adalah kemauanku, menyukaimu adalah keinginanku, bersamamu adalah takdir yang sudah ku gapai, namun berpisah adalah pilihanmu. Kamu, Andrian Xavier. Bagiku, kamu adalah definisi dari...