Hi!👋🏻
Call me Pink, please. Salam kenal🤙🏻
Vote, komen, follow, and share ya guys.
Love you<3.🦋🦋🦋
Ellena, Gadis itu sekarang tengah merutuki kebodohannya. Pasalnya saat tadi di sekolah ia menyudahi hubungannya dengan Andrian.
"Ck, harusnya gue ga mutusin Andrian. Andrian selama ini udah baik banget sama gue, hikss"
"Terkait kesalahannya Andrian, kalo di bandingin sama kebaikan dia, kesalahannya tu gak seberapa"
"Arghhh Ellena bego, bego!" Gadis itu mengacak-acak rambutnya.
Ellena memejamkan matanya beberapa saat, ia memutar kembali perkataan yang dirinya ucapkan pada Andrian kala itu.
"Andrian, jangn pergi ya. Harus sama aku terus"
"Andrian, aku mau peluk"
"Kamu ganteng banget sih"
"Aku kangen kamu, Andrian"
"Aku sayang kamu, BANGET BANGET"
"Aku? Ellena nya Andrian"
"Andrian, kamu gak boleh kaya pelangi ya? Pelangi memang indah, tapi dia hanya sesaat. Kamu harus sama aku terus ya"
Saat suaranya terputar dan bergema kembali di telinganya, ia menggeleng dengan cepat.
"Ah tuhkan, berarti gue yang kaya pelangi kalo gini. Huwaaa Mamaaaa" Boneka yang ada dikamarnya sudah mulai gepeng karena tonjokan bertubi-tubi dari dirinya.
"Oke, Ellena kan gak gengsian. Yuk bisa yuk tarik perkataan tadi"
"Harusnya semenjak ada Nashwa, gue berhak dong menepis Ratu Penjilat itu untuk gak deket-deket cowok gue yang mirip sama Bright itu!" Kini tangan kedua gadis itu meremat-remat spreinya.
Ellena menarik nafasnya dalam. Matanya terpejam, kepalanya menunduk. Saat ia mendongakan kepalanya, ia mengambil ancang-ancang untuk berteriak. "AING MAUNGGG!" Gadis itu berlari ke bawah, bodo amat dengan pakaian seragam yang masih ia kenakan.
Saat sampai di bawah, Bi Tun melihat gadis itu tergesa-gesa. "MAU KEMANA NDUK?" Teriak Bi Tun, namun tak di sauti oleh Ellena.
Ellena memang gadis labil, ia selalu memikirkan kebaikan seseorang kala dirinya ingin marah dengan orang tersebut. Tipikal Gadis yang selalu pasrah, namun sesekali Gadis itu bertindak nekat. Bukan, bukan untuk melukai seseorang. Melainkan untuk menjaga dirinya sendiri.
Seperti sekarang, dirinya tengah mengendarai motor untuk menuju rumah Andrian. Ia ingin meminta maaf kepada Pria itu.
Ellena selalu berfikir tentang kebaikan Pria itu. Entah pemikirannya terbuat dari apa Ellena ini. Padahal mau sebaik apapun seseorang, jika dirinya sudah berbuat kasar dan merendahkan harga diri kita, itu sudah bisa di bilang tidak baik.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku Langit, Kamu Pelangi (On Going)
Teen FictionWARNING!! FOLLOW TERLEBIH DAHULU SEBELUM MEMBACA YA! Mengagumimu adalah kemauanku, menyukaimu adalah keinginanku, bersamamu adalah takdir yang sudah ku gapai, namun berpisah adalah pilihanmu. Kamu, Andrian Xavier. Bagiku, kamu adalah definisi dari...