10. Birthday dan Pembunuh

711 37 15
                                    

Hi!👋🏻
Call me Pink, Please. Salam kenal🤙🏻
Vote, komen, follow, and share ya guys.
Love you<3.

Love you<3

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🦋🦋🦋

Hari ini tepat dimana Andrian genap berumur 18 Tahun. Andrian beranjak dari kasur king size nya untuk mandi dan bersiap ke sekolah. Semalam ia pulang ke rumah dan menyempatkan diri untuk mengantar Nashwa ke rumahnya.

Di sela-sela menyiapkan jadwal pelajarannya, Andrian bergumam "Apa iya Ellena nyuruh orang buat ngebunuh orang tua Nashwa?"

"Tapi bisa aja sih, karena kan Ellena tau kalo gue masih sayang sama Nashwa. Jadi dia melakukan itu untuk membalas dendam kan?" Andrian menyisir rambut dengan jarinya, bukannya rapih tetapi malah acak-acakan. Meski begitu, ia terlihat sangat tampan.

"Tahun lalu, Ellena yang surprise in gue." Andrian tersenyum mengingat sweet seventeen nya, namun segera ia tepis pikiran itu.

"Ngapain juga gue mikirin pembunuh!" Ia segera mengambil tasnya dan bergegas menjemput Nashwa.

Sesampainya ia di rumah Nashwa, ia di sambut oleh Nashwa yang membawa kue ulang tahun di tangannya.

"Happy birthday to you"

"Happy birthday to you"

"Happy birthday, happy birthday, happy birthday Andrian.." Andrian tersenyum melihat Nashwa, ia segera menghampirinya.

"Aku kira kamu lupa" Cicit Andrian, jelas Nashwa tak pernah lupa. Dirinya saja kecintaan sekali dengan Andrian.

"Engga dong, yuk Make a wish dulu." Andrian mengangguk dan memejamkan matanya

Fyuhh

Api di lilin berangka 18 itu telah padam. Andrian mengelus puncak kepala Nashwa,

"Thanks Nashwa.."

"Sama-sama, kue nya aku taro lagi di kulkas ya. Nanti pulang sekolah kamu mampir ke rumahku dan kita nikmati kuenya" Andrian mengangguk patuh, Nashwa segera menitipkan Kue tersebut kepada Maid yang ada di rumahnya.

Sekarang, mereka berdua sudah berjalan menuju sekolah, motor sport hitam itu sudah bergabung dengan pengendara lain.

Jalanan pagi ini cukup ramai, meski begitu lalu lintas lancar tidak ada kemacetan.

Sekitar 25 menit, Andrian sudah memarkirkan motornya di parkiran, banyak pasang mata yang menatap Andrian dan Nashwa dengan tatapan heran. Ada yang tidak menyukai dan ada juga yang terus terang mendukungnya.

Aku Langit, Kamu Pelangi (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang