14. Kelompok antar Kelas

764 32 15
                                    

Hi!👋🏻
Call me Pink, please. Salam kenal🤙🏻
Vote, komen, follow, and share ya guys.
Love you<3.

Love you<3

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🦋🦋🦋

Sehabis istirahat tadi, pelajaran sudah dimulai. Kali ini mata pelajaran yang tengah berlangsung adalah Matematika Perminatan. Metode pembelajaran kali ini sedikit berbeda, mengingat kelas 12 IPA 1 dan 2 di ajar dengan guru yang sama, maka guru tersebut mengide untuk membentuk kelompok antar kelas.

Harusnya di kelas 12 IPA 1 berlanjut dengan mata pelajaran Kimia. Sebelumnya Pak Jeko sudah izin terlebih dahulu untuk menyatukan kedua kelas ini. Jadi, pelajaran Kimia berlanjut pada jam terakhir menjelang pulang. Tukaran jam Mapel gitu.

Kedua kelas tersebut sudah diberitahu oleh Ketua Kelas masing-masing. Dan kini mereka tengah di kumpulkan di Aula.

Gadis yang sedang mengipas-ngipas wajahnya menggunakan buku itu menyeletuk "Tumben banget Pak Jeko ngide belajar begini."

"Na, kira-kira kelompoknya kaya gimana ya?" Tanya Seina yang penasaran.

Ellena mengedikan bahunya, "Entah. Mungkin sesuai absensi?" Seina manggut-manggut.

Tak lama, Pak Jeko datang. Semua murid hening, untuk mendengarkan penjelasan Pak Jeko.

Pak Jeko membuka suara "Baik semuanya, sebelumnya saya ingin meminta maaf kepada kelas 12 IPA 1 karena jam mapelnya saya tukar. Kali ini, saya ingin kalian berkelompok untuk mengerjakan tugas yang saya kasih"

Vani mengangkat tangannya.

"Ya, kenapa Vani?" Tanya Pak Jeko.

"Bentuk kelompoknya sesuai absensi Pak? Atau bagaimana?" Tanya Vani.

"Saya belum selesai menjelaskan, lebih baik kamu dengarkan dulu" Ucap Pak Jeko, kini suara riuh sudah memenuhi Aula.

"Huuuu". Mereka menyoraki Vani.

"Ishh, pada lebay banget sih gue kan cuma nanya!" Cibir Vani kesal.

"Kamu nanyeaaa?"

"Kamu bertanyeaa-tanyeaa" Celetuk Bonbon, murid dengan badan gemuk yang sangat gemoi namun tingkahnya sedikit ngeselin.

"Kimi ninyi," Celetuk Vani.

"Yang jawab kaya gitu kalo ada orang nanya gue sumpahin cepirit di celana!" Tukas Vani kesal.

"Baik saya lanjutkan, untuk kelompok tidak sesuai absensi, melainkan saya acak dan saya pilih dengan kemauan saya sendiri." Sontak Ellena melotot, ia takut jika dirinya sekelompok dengan Andrian dan Nashwa. Sebenarnya bukan takut karena hal lain, melainkan Ellena muak dengan tingkah laku Nashwa yang terus menghasut Andrian.

Aku Langit, Kamu Pelangi (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang