Haaaaaalo para kalong bersemayam di dunia fanfiction. Ciieeee besok senin! hihihii
*
"Yaahh, belum kering!"
"Akan lebih cepat kering jika tadi langsung dijemur, bukannya ditinggal tidur." Seru Seohyun saat melewati ruang tengah hendak ke kamar. "Malam ini tidur di lantai! Huh!"
"Mandi sana! Dasar nenek sihir! Tidak bisa diam!" hardik Yoona tanpa berterima kasih. Padahal Seohyun yang sudah membereskan ranjang dan memungut sarung bantal. Sementara dia sendiri enak-enakan tidur "Huft! Gara-gara cuaca mendung seharian. Sial!"
Yoona ikut beranjak ke kamar. Kepala menengadah menatap langit-langit. Genteng sudah diperbaiki, plafon kamar pun sudah. Tapi ranjang masih berupa papan kayu karena busa empuk berencana menginap di luar menyumbu angin malam. Barusan pula Seohyun melarangnya tidur seranjang. Hukuman Sooyoung dibatalkan, tapi keadaan berganti memberi sanksi.
"Ah, tidur di kamar lain saja. Besok juga pasti kering." Ide Yoona cukup brilian seraya mengusung laptop ke kamar TaeNy tepat di sebelah. Kamar yang dulu sempat ditempati selepas perpindahan Yuri.
"Astaga! Escape room dan Red Room sudah sering kudengar. Sekarang? Pink room? Woowww. Taeyeon unnie pasti setengah mati memaksa diri untuk menerima keadaan hidup di tengah-tengah padang merah muda."
Cat tembok, langit-langit, tirai jendela, karpet, lemari, meja, sampai ranjang beserta sekelilingnya ditumpahi warna merah muda. Taeyeon yang notabene sedikit tomboi pastilah tidak muda menerima kenyataan. Tapi salah siapa? Dia sendiri menginginkan tukar roommate dan terperangkap di penjara pink.
"Shireo, aku tidak bisa hidup di sini meski hanya 1 atau 2 malam." Tolak Yoona menarik diri menuju kamar HyoSooSic. Di sana lebih 'manusiawi'. Meski Jessica adalah duplikat Tiffany soal warna, paling tidak sekamar dengan Hyoyeon dan Sooyoung membuatnya lebih toleran dalam mendesain kamar.
Bruak! Yoona melempar badan ke ranjang yang kemungkinan besar milik Hyoyeon. Ada sarung bantal kenangan berbordir HyoNic Forever. Benda berusia tahunan tapi masih tampak elok. Memang lebih mudah merawat benda ketimbang hati. Sependengaran Yoona, Hyoyeon dan Nicole berpisah karena Hyoyeon tertangkap mabuk bersama wanita lain. Ya, sebatas yang tertangkap telinga. Selebihnya dia tak tahu sama sekali.
"Wah, ada makan. Pasti milik Young unnie." Yoona berbinar melihat sebungkus kripik kentang balado bak melihat segenggam uang. "Bukan salahku kalau habis. Salah sendiri tidak dimakan dan membiarkan kamar tidak dikunci."
Krek! Yoona membuka bungkus snack dan memakannya satu persatu sambil berkutat di laptop.
*
Seohyun merebahkan tubuh di sofa ruang tamu ingin membaca majalah Jessica. Kondisi sekarang begitu hening. Jarang-jarang terjadi tapi kadang beberapa teman akan datang berkunjung. Hanya saja dia sedang tak ada janji pada siapapun kali ini. Apalagi setelah Nicole putus dengan Hyoyeon. Komunikasi sepasang sahabat ikut terputus. Nicole pergi memutuskan seluruh akses terhadap mantan sekaligus sahabat.
Bel rumah tiba-tiba berbunyi. Seohyun beranjak mengecek dari layar monitor. Ternyata sang kakak berada di luar. Dia segera keluar membukakan pagar membiarkan Irene memasukkan mobil dan bersama-sama ke dalam.
"Aku sudah bilang pada Sica unnie akan menginap di sini." Tutur Irene melepaskan jaket. "Di mana Yoong?"
"Di kamar Hyo unnie. Tadi malam atap bocor dan sekarang kasurnya belum kering."
Seohyun pergi ke dapur mengambilkan coklat hangat. Dia selalu memastikan tidak kehabisan coklat untuk berjaga-jaga jika Irene datang. Coklat adalah minuman kesukaan sang kakak.
KAMU SEDANG MEMBACA
Roommate Be Soulmate
FanfictionDua orang memiliki karakter bertolak belakang harus tinggal sekamar. Apa yang akan terjadi? "Tanyakan pada makhluk spesies aneh ini!" tunjuk Yoona merenggut kesal. "Makhluk spesies aneh katamu? Kau yang aneh!"