Halo kalongers tersayang di belantara wattpad. hahaaaiiii.
udah lama gak bagiin lagu. yuk dengerin buat yg mau aja.
*
"Yoongie, sedang buang air kecil kah?"
"Buang air besar, Chagi. Perutku sakit. Sabar ya atau pakai toilet unnie saja." Ujar Yoona dari kamar mandi.
"Ne."
Seohyun lekas ke meja meraih ponsel Yoona. Tidak sulit membuka laman ponsel karena mereka selalu terbuka satu sama lain. Tapi kali ini Seohyun benar-benar merasa ada yang disembunyikan sang kekasih mengingat nomor ponsel siang tadi.
"Ya Tuhan," Batin Seohyun menemukan pesan dari nomor serupa. Dia yakin sekali bahwa itu lah nomor yang mengirim pesan tadi karena waktu pesan masuk sesuai pukul makan siang tadi. "Yoongie? Kau membohongiku?"
Seohyun menutup lesu ponsel Yoona kemudian beranjak pergi. Dalam hati dia terus bertanya dan tak menyangka apa yang ditemukan barusan. Bukan sebuah aib atau rahasia besar, sekadar alamat janji temu. Namun, sosok di balik pesan tersebut membuat hati gusar.
Selang tak lama kemudian benar saja Yoona berganti pakaian dan pamit keluar. Tapi Seohyun merajuk minta ikut. Walau diberi alasan apapun Seohyun tetap memaksa dan pura-pura merenggut. Mau tak mau Yoona setuju meski diam-diam terlihat berat hati. Mereka pun berangkat ke salah satu mall sesuai alamat yang Seohyun baca.
"Aigooo, tiba-tiba ingin buang air kecil lagi. Sebentar ne," alibi Yoona beranjak dari kursi meninggalkan Seohyun di foodcourt.
Terlihat sekali Yoona berbohong. Kalau benar menuju toilet, maka tak perlu jauh-jauh keluar karena foodcourt telah menyediakan toilet dalam. Seohyun buru-buru meraih tas mereka dan membuntuti sejarak belasan meter di belakang.
"Seohyunnie?"
"Hyun Unnie,"
Tiba-tiba datang Irene dan Seulgi kebetulan sedang jalan-jalan. Namun, Seohyun tak ingin kehilangan jejak pun hanya melambai sambil terus berjalan. Merasa ada yang aneh, Irene dan Seulgi mengikuti Seohyun dan terhenti di barisan ruko lantai dasar bagian ujung. Sebagian besar ruko di sana pun tutup padahal akhir pekan.
"Yoona? Jiwon??" kaget Irene melihat mantan kekasih dan kekasih Seohyun bertemu diam-diam di sisi tembok. Apalagi wajah keduanya tampak serius.
Seohyun sendiri tak menyangka bahwa Jiwon dan Yoona bisa mengenal seakan sangat dekat. Karena penasaran dia mengendap-ngendap berpindah ke toko yang sama di bagian rolling door agar bisa mendengar obrolan keduanya lebih dekat.
"Songsaenim, aku tak bisa lama-lama. Seohyun ada di sini. Lagi pula kenapa harus bertemu kalau hanya untuk mengucapkan terima kasih?"
"Mianhae, Yoona ah, tak sempat menghubungimu sejak kejadian di rumah sakit. Kebetulan aku di Seoul ada urusan bentar. Tiga jam lagi harus ke bandara dan terbang ke Jepang menemani Kiku. Mungkin beberapa tahun menetap di sana. Hitung-hitung memulai hidup baru. Mian,"
"Baiklah. Bisakah tolong jangan menghubungiku lagi? Maaf, mungkin tidak sopan tapi aku hanya tak mau kalau..."
Jiwon langsung memanggut dan menepuk lengan Yoona. "Iya, mengerti. Terima kasih sudah menjaga Seohyun. Pikiranku kosong kala itu dan tak tahu harus berbuat apa. Yang terpikir olehku hanyalah kau. Aku sangat berterima kasih karena sudah mau datang membuat kebohongan untuk menemani Seohyun di Jeju. Kalau tidak..."
KAMU SEDANG MEMBACA
Roommate Be Soulmate
FanfictionDua orang memiliki karakter bertolak belakang harus tinggal sekamar. Apa yang akan terjadi? "Tanyakan pada makhluk spesies aneh ini!" tunjuk Yoona merenggut kesal. "Makhluk spesies aneh katamu? Kau yang aneh!"