helooooooooooooo kalongers nun jauh di mana-mana tapi dekat di wattpad. muacchhh
*
Yoona berbaring telantang sambil bernapas berat bak usai lari marathon. Di sisinya, Seohyun telah tertidur memunggungi. Diamati pakaian mereka dari ujung kaki. Masih benar-benar lengkap. Tidak ada yang terjadi selain ciuman basah belaka. Seohyun seperti tersadar dan mengakhiri ciuman dengan pelukan. Di satu sisi harus bersyukur, tapi di sisi lain ada sedikit kecewa.
"Seohyunnie," lirihnya membelai rambut Seohyun kemudian beranjak ke kamar mandi.
Kedua telapak tangan menangkup air keran lalu dibasuhkan ke wajah. Mengusir jauh-jauh iblis napsu serta sisa-sisa hasrat tak sampai. Namun, Yoona sadar bahwa ada bekas merah di leher kiri. Apalagi kalau bukan karena ulah Seohyun.
"Tidak apa, tenang Yoong, tenang! Bisa ditutup baju."
-Keesokan hari-
"Yoong?"
"Ne, Hyunnie?" sahut Yoona melirik ke ranjang sejenak dan kembali fokus ke layar tv sambil duduk mengayunkan kaki di sofa.
Seohyun menatap keluar jendela. Hari telah cerah. Waktu setempat menunjukkan pukul 07:30 KST. Namun, ada hal lain di pikirannya. Bukan soal Hajiwon atau mengejar pesawat ke Gimpo. Melainkan sepanjang malam dia mabuk. Pasti terjadi sesuatu. Tapi Yoona bersikap wajar seakan tidak terjadi apa-apa.
"Cepatlah! Jam sarapan sudah datang. Kita harus ke bandara jam 11."
"Masih lama." Sahut Seohyun malas sambil lanjut memeluk guling. "Yoong,"
"Hm?"
"Apa yang terjadi selama aku mabuk?"
"Tidak ada. Kau terus mengoceh. Apa yang tertangkap mata pasti dikomentari. Beberapa orang sampai menatap heran dan menggeleng-geleng. Huft!"
"Aku tidak begitu saat mabuk. Bohong ya? Katakan yang benar, Yoong!"
"Kau sungguh ingin tahu?" tanya Yoona beranjak dan naik ke ranjang seraya menyondongkan kepala ke wajah Seohyun.
"Mwo?"
"Benar-benar ingin tahu?"
Seohyun reflek memundurkan tubuh tanpa beranjak. "Kau mengambil keuntungan apa?" tuduhnya.
"Seohyunnie benar-benar mau tahu ya?" suara Yoona melembut sejurus mata sendu menjawab ketegangan Seohyun. "Kau..."
"Apa? Cepat!"
"Kau terus memujiku cantik dan menggemaskan! Hahahahaha. Akhirnya mengakui juga ya kalau teman sekamarmu ini sangat memesona."
Jdug! Kaki Seohyun mendorong perut Yoona dan lanjut melayangkan bantal menghajar tubuh terlampau kurus itu bertubi-tubi.
"Dasar! Kupikir apa ternyata hanya bualan."
"Hahahaha. Wajahmu lucu sekali seperti habis ditampar. Hahahaha. Aigooo,"
"Ish!"
*
Di teras kontrakan Hyoyeon dan Nicole duduk berdua bersama gelas yang mulai kosong. Nicole datang sekadar berpamitan karena harus berangkat ke Amerika atas permintaan orang tua.
"Pada akhirnya kau akan benar-benar meninggalkan Korea dan menetap di Amerika." Jawab Hyoyeon sendu melihat balok-balok es batu di gelas mereka. "Kita bersama-sama sekian lama tapi dipisahkan oleh takdir."
Nicole menggenggam jemari Hyoyeon seolah memberi harapan, tapi mereka sudah sama-sama tahu jawabannya. Nicole telah bertunangan dan hubungan mereka tak bisa seperti dulu. Kisah HyoNic benar-benar berakhir. Selayaknya semangkok bubur. Dikemas dan ditaburi topping apapun tetaplah bubur.
KAMU SEDANG MEMBACA
Roommate Be Soulmate
FanfictionDua orang memiliki karakter bertolak belakang harus tinggal sekamar. Apa yang akan terjadi? "Tanyakan pada makhluk spesies aneh ini!" tunjuk Yoona merenggut kesal. "Makhluk spesies aneh katamu? Kau yang aneh!"