POV RYANDRA

7.5K 196 0
                                    

Kamu tahu apa yang paling buat hati bahagia? Membiarkan orang yang kamu cintai bahagia dengan pilihan hidupnya.

Sampai kini aku masih saja mencintai pantai, deru ombaknya, gemerisik pasirnya dan kicauan burungnya.

Sebuah tempat yang selalu menjadi favorit seseorang yang selalu ada dalam jiwa, dan tak pernah beranjak.

Sebuah cinta sejati yang tak pernah aku temukan sebelumnya. Terpatri di hati berkelana di jiwa.
________

Aku nikmati liburan kali ini sendiri. Tak ada alasannya, aku hanya ingin menikmati kesendirian. Hiruk pikuk ibu kota membuat kepalaku rasanya penat.

Kuhirup udara sebanyak-banyaknya lalu kuhembuskan perlahan. Nikmatnya!

Dari kejauhan kulihat sepasang suami istri yang tengah asik berjalan di pinggir pantai. Romantis sekali nampaknya. Sang istri yang terlihat  tengah hamil digandengnya dalam genggaman. Sesekali direngkuhnya dan mendaratkan berkali-kali kecupan dikeningnya.

So sweeettt! Rasanya aku iri dengan keromantisan mereka. Sampai-sampai aku tersenyum sendiri. Seandainya dulu Kasih menerima lamaranku, sudah pasti sekarang kami seperti pasangan itu.

Shit!
Ternyata sulit sekali menghilangkan bayangannya. Coba aja bayangin ya, selama lima tahun aku berganti pacar, tak ada satupun yang bisa menggantikannya. Wajah polosnya, kebaikannya, ketulusannya, atau mungkin kebodohannya.

Ya, menurut aku sih, dia itu bodoh. Bertahan dengan seorang suami yang tak pernah menganggapnya ada, bahkan selingkuh  di depan matanya sendiri.

Memang, kadang cinta seaneh itu. Bodoh!
Kaya gue lah kagak jauh. Hahaha
(Geleng-geleng kepala)

Kok kaya yang tak asing dengan postur tubuh mereka. Yang lelaki berpostur tinggi dengan potongan rambut masih seperti yang dulu.  Yang perempuan, tinggi semampai, mengenakan jilbab, dan raut mukanya yang khas kearab-araban, hanya saja bedanya perutnya yang terlihat membuncit.

Fix aku yakin mereka itu Dimas dan Kasih. Wow, suatu kesempatan langka bisa ketemu mereka setelah lima tahun berlalu.

Udah lima tahun Kasih baru hamil? Yaelah, kalo sama gue udah punya anak lima tuh pasti.

Semakin dekat, semakin jelas terlihat bahwa mereka memang Dimas dan Kasih. Sapa jangan? Sapa jangan? Sepertinya mereka tidak melihatku. Padahal gue kan masih seganteng dulu. Etdaahh gue lupa kalo gue pake topi. Duh ngakak seempang.

Aku bangkit dari tempatku duduk lalu kuhampiri mereka.

"Dimas, Kasih." panggilku, sontak mereka langsung menoleh.

Tuh kan bener emang mereka. Kalian sih, gue kasih tau juga kagak percaya. Halah!.

=======

Cerita ini sudah jadi novel ya.

ISTRI JADI PEMBANTUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang