✓Dia Kembali (1)✓

15.1K 882 7
                                    

Salahkah aku jika ingin memeluk dan bertemu putri ku.

Della Amila

****
Zara POV

Waktu berjalan dengan cepat, kini aku dan Anissa semakin akrab. Hari ini aku berjanji mengajaknya pergi ke butikku. Aku senang karena dia juga mempunyai hobi yang sama denganku yaitu menggambar.

Menunggunya pulang sekolah sudah menjadi rutinitasku, senang rasanya bila berinteraksi dengan gadis mungil yang selalu ceria itu.

Mengajak nya berjalan-jalan sebentar ke acara bazar bukan ide yang buruk menurutnya, aku akan mengirimkan pesan pada Adam meminta izin untuk mengajak Anissa.

Zaraa
Assalamualaikum, adam aku mau minta izin mengajak Anissa untuk pergi ke bazar.
10.20 Read

Anissa Daddy
Waalaikum salam
Baiklah, kemana kalian akan pergi?aku akan menyusul sepulang dari kantor.
10.21read

Zaraa
Ke acara bazar tahunan, baiklah aku akan memberi kabar lagi nanti
Terima kasih atas izinnya untuk mengajak Anissa😊


Anissa Daddy
Sama-sama aku titip Anissa
See you 😉

Pipiku bersemu memerah melihat balasan chating dari Adam, apa aku sudah gila pikirku mengapa aku jadi seperti ABG labil.

Jangan terlalu berharap Zara hatimu akan sakit, meskipun Adam pria single, sampai saat ini pun ia tak membahas pasangan. Padahal Zara orang yang mendaftar pertama kali untuk menjadi istri Adam.
Siapapun tolong segera sadarkan Zara pikirannya  sudah kemana-mana.

POV end
***

Waktu terus berlalu, kini Anissa dengan Zara sudah berada di butik milik Zara. Mereka berdua larut dalam kegiatan masing-masing hingga suara adzan magrib terdengar.

"Anissa sayang ayo kita sholat dulu," Anissa mendongak. "Sebentar tante, Anissa beres-beres dulu." Sembari merapikan alat tulisnya yang berserakan.

Zara yang melihat Anissa merasa gemas sendiri, Anissa yang masih sekolah TK bisa semandiri ini pikirnya.

"Baiklah sayang, setelah itu kita makan malam ya."

Tangannya mengandeng tangan mungil Anissa menuju mushola di mall GI, sudah terbiasa Zara membantu Anissa
mengenakan perlengkapan sholatnya. Dia sangat menikmati kegiatan-kegiatan yang hampir ia lakukan satu bulan ini terus bersama dengan Anissa.

Kini mereka berdua duduk bersandingan disebuah restoran, Zara mengajak Anissa makan malam terlebih dulu sebelum  pergi ke bazar.

"Anissa tadi doa apa? Boleh tante tau?"

"Rahasia."

Lirik Zara ke Anissa "Benarkah?" Zara kembali menikmati makanannya. "Baiklah jika itu Rahasia."

"Tante!"

Zara menoleh "Ya sayang, kamu butuh sesuatu?"

"Anissa sedih," mata Anissa mulai berkaca-kaca.

Kini Zara memegang dua bahu Anissa menelisik apa yang sudah terjadi dengan malaikat kecilnya.

"Kamu kenapa sedih, bilang sama tante. Apa Anissa minta mainan?"

Anissa menggeleng, kini dia memeluk erat Zara. Berbisik "Seandainya bunda Anissa adalah tante Zara, pasti Anissa akan bahagia sekali."

Zara yang mendengar pernyataan Anissa merasa ingin menangis, dia tau Anissa selama ini merindukan sosok ibu di setiap hari-harinya.

Bunda Untuk Anissa (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang