Sebuah kafe atau kedai kopi tidak terlalu besar dengan nuansa artistik yang apik terletak agak sedikit jauh dari hilir-mudik kendaraan.
Disinilah Kim Taehyung saat ini, duduk termangu pada sudut kafe menatap jalanan kota Seoul --yang hanya ada beberapa pejalan kaki yang melintas-- pada kaca tembus pandang yang ada disampingnya.
Mata yang menatap jauh kedepan tak sejalan dengan pikiran yang melayang entah kemana seperti kehilangan arah.
Tempat yang selalu dikunjunginya saat masih sekolah menengah dengan seorang gadis cantik masih tetap sama, ornamennya tidak berubah sama sekali yang tercetak jelas dalam ingatannya. Yang berbeda hanya kini ia duduk sendirian.
'Andai ia tidak pergi saat itu mungkin keadaan tidak seperti ini.' Batin Taehyung yang terus melafalkan kata penyesalan. Tapi ingatan akan saat-saat mereka bersenda-gurau membuatnya tersenyum tipis. Ingatan bersama cinta pertama yang begitu singkat namun tak akan dilupakannya.
Lamunan akan masa lalu yang begitu dalam membuatnya tak sadar jika siang sudah berganti gelap jika saja telepon yang terus menampakkan notifikasi maupun deringan panggilan berhasil membuyarkannya.
Ah ia melupakan jadwal penerbangannya.
Dilihatnya jam digital yang ada pada layar ponsel menunjukkan pukul 19.00 waktu Korea. Untung saja masih tersisa waktu 1 jam sebelum pesawat benar-benar lepas landas.
Taehyung mempercepat langkahnya keluar kafe mencari kendaraan yang bisa mengantarkannya ke Bandara.
'Semoga Ong cerewet itu tidak memberikannya kata-kata mutiara yang membuat telinganya panas.' itulah yang ada dipikirannya saat ini.
~Would you be My Daddy?~
"Taehyung!!!" Teriak pria bermarga Ong yang saat itu melihat dari kejauhan orang yang sedari tadi ditunggunya setelah beberapa kali berjalan seperti setrika dengan menggigit kuku ibu jarinya.
"Bukankah sudah kubilang Taehyung kalau kau harus sudah di Bandara pukul enam tepat. Dan ini sudah pukul--" Kata-kata mutiara akhirnya keluar dari bibir tipis itu yang membuat Taehyung memotong ucapaannya.
"Sudah terlambat?" Tanyanya dengan wajah datar seperti tidak membuat kesalahan apapun.
"Masih ada sepuluh menit. Ayo kita masuk sebelum pesawat benar-benar meninggalkan kita."
Tanpa aba-aba Ong Seongwoo menarik pergelangan tangan Taehyung dengan sedikit berlari yang membuat empunya tangan sedikit terhuyung.
Perjalanan panjang yang dilalui Taehyung hanya dilakukan dengan merilekskan diri sembari memejamkan matanya berbeda dengan pria yang duduk pada seat disampingnya.
Pria bermarga Ong itu sibuk bercengkrama dengan salah satu pramugari. Mulai dari mempertanyakan pertanyaan tidak penting seperti bagaimana caranya memakai seltbelt yang baik dan benar, menanyakan status lajang hingga memberikan lelucon menghibur pada pramugari itu yang membuat keduanya terkekeh.
KAMU SEDANG MEMBACA
Would You Be My Daddy? ✓
Romance[Buku ini pemenang Juara 2 dalam event 60 Days Writing Challenge] [Buku ini telah diikutsertakan dalam 60 Days Writing Challenge dalam perintisan crew @thesixtysense] So Eul gadis kecil berusia 7 tahun yang harus mengalami penindasan karena tidak me...