Flashback On
Ponsel berdering di atas nakas membuat Nayoung yang siap untuk memejamkan matanya urung untuk ia lakukan.
"Halo." Panggil Nayoung dengan suara parau berusaha menahan kantuknya.
"Manajer Im Nayoung ini Sutradara Lee, maaf mengganggu waktumu."
Ada jeda sejenak membuat Nayoung berusaha mengumpulkan kesadarannya.
"Bisakah kau menjemput Aktor Lim, dia mabuk berat."
Seketika kesadaran yang masih lima puluh persen naik menjadi seratus persen.
"Dimana sekarang, Sutradara Lee?"
"Kami makan malam di Restoran Gogigui di jalanan Gangnam dekat lokasi syuting."
"Saya ke sana sekarang, Sutradara Lee."
Setelah menutup sambungan telepon, Nayoung mengambil tas dan mantel lalu bergegas menuju lokasi. Mengabaikan rasa kantuk yang sempat singgah beberapa saat lalu.
Hingga di tempat tujuan wanita itu mulai mengedarkan pandangannya. Tampak seorang pria paruh baya melambaikan tangannya memberi sinyal keberadaan mereka membuatnya mempercepat langkahnya untuk menghampiri sekumpulan manusia tersebut.
"Maafkan aku Manajer Im, kau mungkin baru saja sampai di rumah dan aku malah memanggilmu." Ada raut penyesalan tergambar jelas dalam wajah yang sudah tak lagi muda.
"Tak apa Sutradara Lee, sudah menjadi tugasku mengurus artisku." Ada tawa canggung yang terselip di bibir Nayoung.
"Kami hanya merayakan keberhasilan episode pertama dari drama Aktor Lim namun aku tak tau jika toleransi alkohol dia begitu rendah. Dia hanya meminum tiga gelas kecil Soju namun sudah terkapar seperti itu."
Atensi keduanya sama-sama tertuju pada satu orang yang sudah tak berdaya hingga menelungkupkan wajahnya pada meja.
"Ini salahku Sutradara Lee, seharusnya ketika Aktor Lim menyuruhku untuk pulang aku menghiraukannya."
Kedua orang yang saling menyalahkan ini seperti orang yang paling bertanggung jawab dari kondisi mabuk berat seorang Lim Youngmin.
Nayoung mulai menarik lengan Youngmin untuk ia letakkan pada pundaknya. Membopong tubuh tinggi itu dengan kekuatan seadanya.
"Kalau begitu kami pamit Sutradara Lee dan semuanya."
Nayoung menundukkan kepalanya untuk sedikit memberi hormat sekaligus berpamitan pada mereka yang mungkin masih betah dengan perayaan yang mereka lakukan.
Nayoung berusaha menahan kekesalannya kala tubuh Youngmin terhuyung dalam bopongannya. Berkali-kali pria itu meracau tidak jelas hingga tertawa sendiri.
Sungguh Nayoung sudah tak kuat jika harus lebih lama membawa tubuh yang lebih tinggi darinya itu. Segera ia memberhentikan taksi yang lewat agar penderitaannya dalam membawa tubuh pria ini segera terselesaikan.
Sebuah bangunan apartemen elit menjadi menjadi tujuan keduanya.
Sudah menjadi rutinitas bagi Nayoung keluar masuk apartemen tersebut hanya untuk membangunkan artisnya yang super malas, ia juga tau kode sandi dari pintu masuk bahkan penjaga apartemen sudah hafal dengan wajah Nayoung.
Nayoung melemparkan tubuh Youngmin ke atas ranjang berukuran Queen Size namun lengan besar yang mengait kuat dileher cantiknya itu membuat ia ikut terlempar hingga dirinya terjatuh tepat di atas dada bidang pria itu.
Nayoung berusaha bangkit, melepaskan diri dari jeratan Youngmin. Tak disangka pria itu memeluknya erat bagai tubuh Nayoung guling yang bisa ia peluk sesuka hati.
KAMU SEDANG MEMBACA
Would You Be My Daddy? ✓
Romance[Buku ini pemenang Juara 2 dalam event 60 Days Writing Challenge] [Buku ini telah diikutsertakan dalam 60 Days Writing Challenge dalam perintisan crew @thesixtysense] So Eul gadis kecil berusia 7 tahun yang harus mengalami penindasan karena tidak me...