HATI-HATI TYPO BERTEBARAN WOYYY
HAPPY READING:*
•√•
'Shit! Gue ngomong apasih?' batin Chenle mengomel pada dirinya sendiri.
"Yakin sama perasaan lo itu?" Jaehyun bertanya dengan senyum sinisnya. Ia dapat ide dan ia ingin sedikit mengerjai adik sepupunya ini.
Chenle menatap Jaehyun dan menelan salivanya sulit. Sial saat ini dirinya tak berdaya! Ada apa ini? Dirinya tak bisa melawan Jaehyun lagi, dan tentunya tak bisa melawan kata hatinya.
"Saya menolak!" Kiara menolak tegas, jangan dipikir Kiara tak dendam. Ya, Kiara ingin membalaskan dendam kepada Chenle dan akan membuktikan padah Chenle bahwa hukum alam itu benar-benar berlaku, tidak lupa dengan sumpahnya untuk Chenle akan benar-benar terjadi.
Chenle melongo. Ada yang berani menolak dirinya? Gadis miskin ini memang menantangnya, jangan karena dirinya menyukai gadis miskin itu dan gadis miskin itu jadi besar kepala. Pokoknya ia harus balas dendam kepada gadis miskin itu.
Apa bisa? Tidak, Chenle rasa ada yang berubah dari dirinya saat ini. Ia sudah merasa tak mampu menghina Kiara, tak mampu membalaskan dendamanya kepada Kiara. Apa ini karena cinta? Karena cintanya kepada Kiara? Arghh sekarang Chenle mulai benci dengan cinta! Cinta melumpuhkan segalanya termasuk sikap angkuh Chenle yang sudah mendarah daging.
"K..kenapa huh?" Akhirnya sekian detik Chenle diam, ia bisa menjawab.
"Apa karena lo suka sama Bang Jaehyun? Jadi lo nolak gue?" Dengan lantangnya Chenle berteriak, membuat seisi kantin terkejut.
Mereka semua sibuk masing-masing. Ada yang memperhatikan, ada yang saling berbisik dengan temannya, dan ada yang merekam aksi Chenle.
"Iya.." Kiara menjawab lirih dan menundukkan kepalanya dalam-dalam.
Jaehyun tersenyum kemenangan. Bukan karena ia senang disukai oleh anak didiknya, oh ayolah! Dia sudah punya tunangan di Korea sana, mana mungkin bisa menyukai gadis lain? Ia sangat mencintai tunangannya.
Jaehyun tersenyum kemenangan melainkan untuk memberitahu pada Chenle bagaimana arti perjuangan sesungguhnya. Jaehyun yakin pasti Chenle akan memperjuangkan semuanya, ia tipe anak yang ingin memiliki segalanya yang ia mau.
"Lo pikir, gue bakal lepas lo?" Chenle tersenyum miring.
"Nggak! Lo udah bikin gue jatuh cinta dan lo harus tanggung jawab" Lanjut nya.
"Heran gue, jatuh cinta sendiri masih aja nyalahin orang" Kata Jaehyun menyindir Chenle.
"Diem lo, bang. Harusnya lo bantuin gue buat nyadarin dia dari mimpinya yang pingin banget berdampingan sama lo" Chenle menununjuk Kiara yang masih dalam keadaan terkejut.
"Nggak, gue mau lo harus tau gimana arti perjuangan itu, jangan semuanya ngandelin orang!" Setelah berujar tegas seperti itu, Jaehyun meninggalkan kantin.
"Sialan!" Pekik Chenle.
•••
Chenle menyandarkan tubuhnya disofa ruang keluarga, ia menonton Televisi tetapi pikirannya kearah lain. Chenle sedang memikirkan bagaimana caranya agar Kiara mencintainya, ia sedang bimbang saat ini. Ia bingung, merasa mencintai Kiara tetapi juga membenci Kiara, kenapa perasaannya labil seperti ini?!.
Chenle tersadar dari keterjutannya saat merasakan sofa yang didudukinya bergerak, seperti ada orang lain yang duduk disofa ini. Chenle menoleh kesamping dan mendapati sang Kakek duduk dengan laptop di pangkuannya, mungkin mengecek email dari sekretarisnya.
"Memikirkan apa?" Kakek Xinle bertanya, pasalnya sedari tadi melihat Chenle yang serasa sedang frustasi. Kalaupun memikirkan sekolahnya padahal cucunya ini tak pernah serius belajar.
"Ck" Chenle hanya berdecak, sulit untuk memahami perasaannya sendiri.
"Cinta?"
"Hm"
"Tau apa kamu tentang cinta?"
"Aduhh Chenle gak tau, kek. Tapi kak Jaehyun bilang Chenle sedang jatuh cinta. Bukan hanya kak Jaehyun, Xiaojun dan Yangyang juga berkata seperti itu" Akhirnya Chenle mengeluh.
Xinle terkekeh, lucu sekali cucunya ini ketika jatuh cinta. Sikap angkuh dan sombongnya lenyap seketika. "Perempuan mana yang berhasil membuat kamu jatuh cinta?"
"Orang miskin, huaa" Xinle tersenyum, setelah sekian lama cucunya tak pernah merengek akhirnya sekarang merengek kembali. Ia rindu semuanya, ia rindu masa kecil cucunya.
Sekelebat ras bersalah muncul dihatinya. Andai dulu ia tak terlalu otoriter terhadap Chenle, pasti semua akan baik-baik saja sekarang, pasti Chenle menjadi anak yang beretika sekarang. Namun, ia sadar bahwa penyesalan ini tak ada artinya. Tapi ia akan berusaha untuk mengembalikan cucunya yang dulu.
"Siapa?"
"Kiara, Kiara Ananta!"
"Tunggu, sepertinya kakek pernah mendengar nama itu." Jari-jari Xinle yang mengetik terhenti, ia mecoba mengingat. 'Apa ia putri dari Bu Ananta pemilik Ananta's bakery?'
Xinle jadi punya ide, ia tersenyum dan men_shut down laptop dipangkuannya setelah itu memanggil pelayan yang sedang mengepel didekatnya. Menyuruh pelayanan tersebut menyimpan laptopnya diruang kerjanya.
"Pukul berapa sekarang?"
"15.30" Chenle menjawab heran.
"Ayo ikut kakek"
"Kemana?"
"Tempat favorit mu"
"Club?"
"Sok laki sekali kamu, nak. Mencium bau alkohol aja kamu mual" Xinle terkekeh, merasa lucu dengan kelakuan cucunya ini.
"Hehe" Chenle hanya menyegir. Ah, sumpah ia rindu waktu seperti ini. Berbincang dengan Kakek, jalan dengan Kakek, dan tertawa lepas bersama Kakek.
Kalau sudah mendengar tawa kakek, ia seperti mendengar tawa ayahnya. Kalau sudah begini ia rindu ayahnya, dan kalau sudah begini ia rindu 10 tahun lalu.
Mereka memasuki mobil, Xinle yang menyetir. Ia ingin kencan dengan Cucunya berdua saja, termasuk tanpa supir, hahaha.
"Kek kemana?" Chenle terus merengek ingin tahu tempat tujuan Kakek Xinle.
"Makan, nak"
"Ck, kakek ah!" Chenle berdecak, ia tanya apa kakek jawabnya apa. Lagipula kakek Xinle ini sok misterius.
Kakek Xinle terkekeh, "Ananta's Bakery"
Chenle terlonjak dari sandarannya. "Yang lain boleh?"
"Kenapa? Tak siap bertemu dengan cintamu?" Xinle tertawa lepas, asik sekali menggoda Chenle.
"Kakek tau?!" Reflek Chenle menutup mulutnya, yah keceplosan deh.
"Tentu saja, Zhong Xinle kan" Xinle berujar mengikuti gaya angkuh Chenle.
"Gak tau kek, Chenle ngambek" Chenle mencebikkan bibirnya, dan itu terlihat imut.
Xinle tertawa, ya ampun ia rindu seperti ini dan ia ingin terus seperti ini.
Tbc.
![](https://img.wattpad.com/cover/192936057-288-k585895.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Presiden Chenle ✔
FanfictionKetika si Holkay bertemu dengan si Rakjel [Disarankan follow sebelum membaca.] Punya jempol? Vote!;) "Lu lu semua, inget ya! seorang Zhong Chenle gak akan ngemis-ngemis apapun itu" teriaknya dengan nada angkuh. "Heh tukang sombong! saya ingetin ya...