Sekarang Kiara bersama Ms.Xiera berada di rooftop sekolah. Menghadap chenle yang melongo dengan beberapa buku ditangannya. Keringatnya sudah mengucur dan bajunya sudah ikut basah.
"Lo gimana sih, Ki? Kan gue nyuruhnya sendiri!" Chenle memekik pelan.
Kiara tersenyum sinis, "Ms.Xiera gak tertulis disurat itu" Ujar Kiara memojokkan.
"Tapi gue bilangnya 'lo harus sendiri'!"
"Kalau ini kemauan saya, gimana?" Ms.Xiera menyahut, bersidekap dada dan menatap dingin Chenle.
Chenle mengalihkan pandangannya kepada Ms.Xiera. Chenle bungkam, ia masih merasa bersalah kepada Ms.Xiera setelah kejadian tempo lalu. Chenle masih tidak berani menjawab Xiera, yang biasanya dia tak mau kalah dengan Xiera sekarang menjadi pasrah.
"Kembalikan buku itu, jangan kamu ganggu siswa yang benar-benar ingin belajar" Xiera menggertak Chenle yang belum mau berbicara. Ia sedikit merasa aneh, ada apa dengan keponakannya ini.
"Chenle, cepat lakukan!" Sekali lagi Xiera menggertak Chenle tetapi Chenle tetap diam.
Tak lama Chenle membuka suara. "Tante pergi" Desisnya tajam. Chenle tak suka dengan Xiera yang terlalu mengusik urusannya, dia ingin bebas.
"Ck. Anak ini, menurut sekali saja kenapa?!" Xiera mulai geram.
Namun, kedatangan Jaehyun disana sedikit mencairkan suasana, Kiara menghela nafas tenang. Tidak sendirian, Xiaojun dan Yangyang mengikuti langkah Jaehyun dan menyengir ketika Chenle menatap tajam mereka.
"Chenle, kembalikan buku itu sekarang" Suara dingin Jaehyun mendominasi rooftop.
"Ck. Katanya suruh berjuang, tapi diganggu. Gak adil ah!" Tak sadar, Chenle merajuk lucu. Dia baru tersadar ketika mendengar cekikikan Xiaojun dan Yangyang.
Membelak kaget, Chenle langsung mengusap rambut dengan satu tangannya yang tak memegang buku. Berdehem untuk mengalihkan fokus Kiara yang sedari tadi melongo mendengar rajukannya.
Dan tak tahu mengapa hatinya tiba-tiba senang ketika melihat senyum geli Xiera. Jujur, dia rindu momen bahagianya dengan Xiera.
"Kembalikan atau-"
"Ck. Iya iya, nih gue kembaliin" Chenle memotong ucapan Jaehyun. Dengan kesal, ia langsung mendekat kepada Kiara dan memberikan bukunya.
Wajahnya yang ditekuk mengundang tawa Xiaojun dan Yangyang, diikuti dengan kekehan Kiara.
"Jangan diulangi Chenle, cepat kembali ke kelasmu!" Jaehyun menggertak lagi, masih dengan menahan tawa yang melihat wajah blushing Chenle. Kelepasan merajuk, takut dipandang renda oleh Kiara mungkin.
"Sebentar lagi bel masuk akan berbunyi. Saya akan cek kelasmu, awas saja kalau kamu tidak ada disana" Xiera melanjutkan. Chenle memejamkan matanya dan mengatur nafas untuk menenangkan diri. Bibinya masih saja sok berkuasa.
"Kiara, ayo kembali" Xiera melangkah pergi diikuti oleh Kiara di belakangnya.
Pandangan Chenle beralih kepada Jaehyun. Disana Jaehyun tersenyum geli dan dibelakangnya ada Xiaojun yang wajahnya sudah memerah karena tertawa terlalu berlebihan.
Tak lama Jaehyun juga melangkah pergi, diikuti juga oleh Yangyang dan Xiaojun yang tersenyum mengejek kepada Chenle.
Sialan!
•••
Chenle duduk di sofa ruang keluarga dengan TV yang sedari tadi menyala tanpa dilihatnya. Serasa dua pendingin ruangan di sana tak mempan menghilangkan rasa panas di tubuhnya, Chenle mengipas bagian leher dan keningnya dengan buku yang ia pegang.

KAMU SEDANG MEMBACA
Presiden Chenle ✔
FanfictionKetika si Holkay bertemu dengan si Rakjel [Disarankan follow sebelum membaca.] Punya jempol? Vote!;) "Lu lu semua, inget ya! seorang Zhong Chenle gak akan ngemis-ngemis apapun itu" teriaknya dengan nada angkuh. "Heh tukang sombong! saya ingetin ya...