10

2.2K 252 14
                                        

Hati-hati typo bertebaran..

Happy Reading:*

$$$

"Gue dapet fakta baru tentang cewek miskin itu"

"Apa?"

"Dia suka bang Jahe!"

"Cemburu?"

"Nggak lah bangsat, yakali cemburu sama orang miskin"

"Terus?"

"Fakta itu bisa gue jadiin pembalasan dendam gue ke dia"

"Nice aja, nggak pake kekerasan soalnya"

"Kita mulai nanti!"

Adu cekcok mereka tak usah di herankan lagi, hampir setiap hari mereka berdebat karena hal yang tak penting.

Mereka? Siapa lagi kalau bukan Chenle dan Xiaojun. Yangyang? Dia hanya diam, masih sibuk dengan dunianya. Dunia apa? Buku, dan situs-situs pembelajaran di internet.

Seperti yang kalian tahu, diantara mereka bertiga Yangyang lah yang paling pandai dan tak suka dengan pembullyan. Tapi kenapa Chenle yang seperti itu dibiarkan? Dia sudah tau semua yang ada pada diri Chenle, terutama Chenle yang keras kepala. Maupun sampai mulut berbusa, Chenle tidak akan mendengarkan siapapun itu.

Hari ini juga perasaan Chenle campur aduk, antara bimbang, benci, dan bahagia. Bimbang untuk perasaannya terhadap Kiara, benci dan bahagia ia rasakan karena sekarang Bibi matre nya itu baru kembali dari rumah sakit hingga seminggu lamanya.

Saat Chenle bertatap muka dengan Xiera, wajah Xiera datar, masih pucat pasi taka ada polesan make up natural seperti biasanya, dan tak ada ocehan-ocehan untuk Chenle lagi padahal saat itu penampilan Chenle berantakan. Baju seragam tak rapi, kaos kaki dibawah mata kaki, dasi miring, dan sepatu berwarna.

Kenapa? Mungkin masih trauma.

Mood Chenle makin rusak ketika ia melihat Kiara digendong oleh Jaehyun dengan kedua tangan Kiara yang mengalung dileher Jaehyun.

Sialan! Cewek miskin itu cari kesempatan dalam kesempitan.

Chenle tersenyum sinis, ia punya ide.

Chenle berlari keatas podium yang berada di tepi lapangan_biasanya tempat kepala sekolah berpidato atau menyampaikan pesan_dengan tergesa.

Sedangkan Yangnyang dan Xiaojun yang sedang berjalan dilorong menjadi panik ketika melihat Chenle berdiri diatas podium.

"Lah lah, ngapain lagi tuh anak?" Xiaojun panik sekali, merasa menyesal tak mendampingi Chenle seharian.

Bukan karena takut kepada Chenle jika ia setiap hari mendampingi Chenle, tapi yang ia takutkan adalah terjadinya hal-hal seperti ini. Chenle berlaku seenaknya dan susah ditebak, mau bikin masalah apalagi dia?

"Ayo susul dia!" Xiaojun mengajak Yangyang disamping nya, sedari tadi air mukanya tenang.

"Nggak usah, kita liatin aja apa yang mau dia lakuin"

"Lo mau Kakek Xinle marah? Kita udah lepas pengawasan sama Chenle!"

"Terserah" Yangyang mengedikkan bahunya acuh dan pergi duduk dikursi lorong, ingin melihat apa yang akan ingin sahabat angkuhnya itu lakukan.

Suaara mic yang nyaring dari podium membuat fokus warga sekolah teralihkan, mereka semua menoleh ke arah Chenle.

"Hei kalian semua, kalian mau tau nggak definisi orang nggak tau diri?" Walaupun banyak siswa disana, keadaan tetap sunyi, mereka hanya ingin mendengarkan perkataan Chenle dan tak ingin mengomentari. Jika salah bicara, Chenle pasti akan murka.

Chenle menunjuk kearah Kiara yang masih berada dalam gendongan Jaehyun, "Itu dia! Cewek yang ada digendongan Kak Jaehyun."

"Dia itu cewek nggak tau diri, udah tau miskin masih aja ganjen sama Kak Jaehyun, deketin Kak Jaehyun pake cara basi!"

"Iya itu buktinya, dia digendong Kak Jaehyun. Pasti dia udah rayu-rayu Kak Jehyun!"

"Nggak nyangka ya, siswa cerdas di sekolah ini selain miskin, murahan juga"

"Orang kek dia harus dikeluarkan dari sekolah ini, hubungi gue kalau kalian setuju" Dipodium sana Chenle terlihat tersenyum sinis.

Kiara yang ada digendongan Jaehyun meminta Jaehyun untuk menurunkannya. Kiara berjalan pincang lebih dekat kearah podium. Chenle terkejut, tapi dia tidak peduli, yang penting ia sudah puas mempermalukan gadis miskin itu.

"Saya tau kamu orang kaya, saya tau saya miskin, tapi saya masih punya harga diri!" Dengan lantang Kiara membalas ucapan Chenle tadi.

“Oh ya? Masih berani jawab ya lo, miskin!"

"Ya, saya tidak akan takut dengan orang kaya, dan saya berani bersumpah kamu akan mengemis pada saya, meminta maaf kepada saya atas apa yang sudah kamu lakukan!"

"Lu lu semua, inget ya! seorang Zhong Chenle gak akan ngemis-ngemis apapun itu" teriak Chenle dengan nada angkuh.

"Heh tukang sombong! saya ingetin ya, hukum alam tetap berlaku. Kita lihat aja, suatu saat nanti pasti kamu bakal ngemis-ngemis juga!" gadis itu menjawab tak kalah angkuh.

"Woi rakjel! kita taruhan, kalo yang lu ucapin terjadi gue bakal nikahin lu. Dan kalo hal itu gak terjadi, lu harus mengabdi sama gue tanpa dibayar SE-U-MUR HI-DUP"

Semua yanga ada disana terkejut atas ucapan Chenle, termasuk Xiaojun dan Yangyang. Nekat sekali anak itu.

Jaehyun yang dari tadi hanya mendengarkan menggeram marah, anak ini terlalu berlebihan pikirnya. Jaehyun maju lebih mendekat ke arah podium dan memasang muka marah kepada sepupu nakalnya itu.

"Turun!" Jaehyun memetintah tegas.

"Nggak! Gue belum puas!"

"Turun sekarang! Gue hitung sampe tiga!"

"Satu!"

"Dua!"

Chenle berdecak kesal, bagaimanapun ia tetap menurut dengan perintah Jaehyun, entah mengapa. Dengan segera Chenle turun dari atas podium dan menghampiri Jaehyun.

"Anak nakal, ikut keruangan gue sekarang!"

Jaehyun menarik kerah belakang seragam Chenle, menariknya menuju ruangannya untuk ia introgasi, anak ini perlu banyak hukuman, Xiaojun dan Yangyang pun ikut serta setelah puas memperhatikan kelakuan Chenle.

Sepeninggal mereka, Kiara ditatap jijik dan benci oleh seluruh siswa yang ada disana, mereka sudh dicuci otaknya oleh perkataan Chenle tadi.

Kiara pasrah, mungkin takdirnya memang untuk ditindas, ia sudah tak kuat.

Tbc.

Presiden Chenle ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang