From: Jhyo❤
Wooon, ini bikin agenda laporan ke si Mambin kumaha?"Astagfirullah," gumam Wonwoo saat membaca chat masuk saat ia sedang enak-enaknya rebahan "goblok amat gue lupa belom ganti nama kontaknya."
Jeon Wonwoo itu sepertinya sudah berada di kasta tertinggi pada tingkatan manusia mager, buat ngedit kontak mantannya saja ia malas.
Wonwoo langsung membuka kontak diponselnya, mengedit nama Jihyo menjadi lebih normal.
Bahaya kalo admin lambe liat, bisa gempar.
Wonwoo: Bagian kesenian kerjanya apaan anjir? Paling bersihin rebana buat acara kosidah.
Jihyo: _-
Jihyo: Mabin ngamuknye kaya setan
Jihyo: Ogah aku dimaki si MambinWonwoo menghela nafasnya, "Setund emang di Mambin." gumam Wonwoo sembari merubah posisi rebahannya menjadi duduk tegak.
Wonwoo: Yaudah, bilang ke Tim Humas, kita mau ngadain lomba bengong
Jihyo: _-
Jihyo: kamu aja yang bikin ye
Jihyo: aku banyak tugas kuliah neh, belom ngedit video youtube lagi.Wonwoo: Udah lah gak usah dikerjain. Mambin ini, tinggal sogok pake poster upin-ipin juga langsung ngangguk.
Sepasang manusia ini sepertinya lupa jika mereka sudah tak lagi menjadi pasangan, chat antara keduanya masih tetap menggunakan 'aku-kamu' selayaknya sepasang sejoli.
Sejeong: Gue balik besok
Sejeong: Ada beberapa brosur beasiswa buat lo, kalo minat lanjut di Inggris.Wonwoo: Yampe Indo kapan?
Wonwoo: Mau gue jemput ga?Sejeong: Ini baru mau berangkat
Sejeong: Besok sore nyampenya kaliWonwoo: Okay, nanti gue jemput.
Senyum Wonwoo langsung terbit, tetapi tak lama setelah itu senyumnya kembali redup karena membaca chat masuk dari yang lainnya.
June: Jadi.. Mau gak gue kenalin sama anak Graper 2? Yang waktu itu battle stand up sama lo
Wonwoo: Urus love story lo dulu aja Jun, ditikung noh si Oci-nya.
🏡
"Nanti paling kita disuru bikin poster Chan," kata Jungkook "itu juga kalo anak-anak mau ngadain lomba."
"Tahun lalu sunatan masal kan?" tanya Chanwoo "Tahun ini tolonglah jangan sunatan masal lagi. Males gue megangin anak kecil yang ngamuk pas disunat."
Jungkook mengangguk, "A Mbin malah bilang siapin data anak yatim aja, gak tau buat apa."
"Santunan anak yatim kan udah pas Muharam," kata Chanwoo "masa nanti ngasih santunan lagi?"
"Kata A Mbin adain aja kalo sponsornya banyak." jawab Jungkook yang sedang tiduran di atas kasur Chanwoo "Eh iya anjir, anak yatim di Graper Utama tulis, Si Uto."
"HAH?!" tanya Chanwoo terkejut "Lah iya anjir lupa gue, dia anak yatim ye."
Jungkook mengangguk, "Bener anjir, anak yatim tuh ngujinya bener-bener. Si Uto contohnya."
"Utomah kaya gitu bukan karena dia anak yatim," jawab Chanwoo "tapi karena dia satu rahim dengan makhluk macam Kim Hanbin dan Kim Bobby."
Jungkook mengangguk setuju, "Padahal mereka beda bapak anjir, tapi kelakuan sama."
Chanwoo mengangguk setuju atas apa yang Jungkook katakan.
Ini seksi Humas bukannya kerja malah gibah. Didikan lambe_hanbin emang.
🏡
"Mba Hwasa bilang ini harus balance, antara pengeluaran dan pemasukan." gumam Rose yang pusing sendiri.
"Nyesel aku waktu SMA suka bolos pas pelajaran akuntansi." gumam Yerim dengan tatapan mata menyendu kepada buku besar catatan kas masuk dan keluar milik remaja masjid.
Rose menoleh sebentar pada Yerim yang kini sedang duduk di ruang tamu rumah Rose, sebelum memainkan sebentar ponselnya.
"Woy Dong! Ini uang kas Remas kaya gimana anjir?" Rose langsung berteriak saat sambungan telponnya diangkat oleh Donghyuk.
"Pastiin kas masuk sama keluar sama, kalo pemasukan 2 juta. Pengeluaran juga 2 juta."
"Jadi, kita harus ngabisin uang kas gitu?" tanya Rose polos, sedangkan Donghyuk sudah mengumpat di sebrang suara.
"Udah lah, nanti malem lo ke rumah Mba Sasa aja."
Rose langsung mengumpat saat panggilan telponnya diputus begitu saja oleh Donghyuk, "Punya temen gak ada yang berguna, miris sekali hidupku Tuhan."
Yerim yang sedang membulak-balik buku besar tersebut langsung menoleh pada Rose, "Jadi gimana, Teh?"
Rose menaikan sebelah alisnya saat menoleh pada Yerim, moodnya benar-benar berantakan saat ini.
"Mmm ... Kak Joy ada di rumah ga?" tanya Yerim entah mengapa tiba-tiba menanyakan keberadaan Joy.
"Gak ada," jawab Rose datar. Sebenarnya sedari-tadi ia ingin menitah Yerim pulang saja, tapi ia tak tahu bagaimana caranya.
"Oh iya Teh," ucap Yerim terdengar serius, sedangkan Rose hanya menaikan sebelah alisnya "hehehe, gak jadi."
"Aneh...."
"Yaudah deh, Yerim mau pulang aja." Yerim merapihkan buku besar milik remas dan beberapa data yang tadi Mba Hwasa berikan padanya "Ini mau dibawa sama siapa bukunya, Teh?"
"Gue aja," lagi-lagi Rose hanya menjawab dengan singkat.
"Okay, Yerim pulang deh." Penduduk baru Graha Permai Utama itu bergegas pergi dari ruang keluarga rumah Rose setelah pamit pada sang pemilik rumah.
Yerim hanya tersenyum saja, perasaannya berkata bahwa ia tak diterima oleh beberapa penduduk Graha Permai. Rose misalnya.
Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
GRAHA PERMAI✓
Fiksi Penggemar[KIMhcheees Series] Perumahan yang mayoritas penduduknya memiliki kewarasan dibawah rata-rata. Perumahan dengan tingkat polusi suara tertinggi Perumahan elit, dengan warga kampungan -Orang yang rumahnya bersebelaham dengan mu itu Bukan TETANGGA, mel...